Dewi Rembulan sedang bercanda dengan para pelayannya yang diintip oleh Dewa Naga dan Dewa Kera hanya untuk melihat kecantikannya, Dewi Rembulan yang akan dijodohkan dengan Dewa lain membuat kesatria Naga dan kesatria kera merasa iri , mengapa bukan dia yang dijodohkan begitu pendapatnya maka ksatria tersebut meniup perut sang Dewi untuk memasukkan janinnya agar memiliki keturunan dari Dewi Rembulan tanpa sepengetahuan Dewi Rembulan . Rupanya ksatria Kera juga melakukan hal yang sama terhadap Dewi Rembulan . Para Dewa merasa heran pada perubahan bentuk perut Dewi Rembulan yang mulai membuncit. Dewi Rembulan menangis dan marah kepada dirinya sendiri mengapa bisa hamil tanpa tahu siapa suaminya. Wanara calon suami Dewi Rembulan merasa bersedih dan tak percaya maka dengan ijin Dewa Wanara diturunkan ke Bumi sedangkan Dewi Rembulan ditinggal sendiri.
Perut Sang Dewi tambah membesar sampai diusir Dewa dan membuangnya ke Bumi . Kesatria Naga tak rela Dewi Rembulan dibuang ke Bumi demikian juga Kesatria kera maka merekapun ikut turun ke Bumi. Dewi rembulan berada dalam hutan belantara hanya hewan yang menemaninya sampai dia menemukan manusia yang sedang mencari kayu bakar dan menemani perjalanan hidupnya. Dengan kesaktian Dewi Rembulan hutan belantara dirubahnya menjadi wilayahnya dan manusia yang menemaninya yang bernama Lelono yang membersihkan tempat mereka serta membangun sebuah istana. Rupanya Lelono sudah memiliki seorang istri yang berada diperkampungan dan sudah memiliki seorang anak yang bernama Ni Mona.
Dewi Rembulan akhirnya melahirkan dan mengeluarkan seekor ular naga yang masih bayi ,tak lama kemudian lahirlah seekor kera . Dewi Rembulan amat bersedih dengan keadaa bayinya yang aneh, ular naga yang selalu mendengkur dalam tidur Ia beri nama Korg karena selalu mengorok dan kera yang berjalan lincah tersebut dia beri nama Si Amang . Suatu hari Korg mengikuti Lelono ke perkampungan dan bertemu dengan Ni Mona putrinya. Mereka bermain tapi tiba-tiba Ni Mona terantuk batu dan Korg bermaksud menolongnya. Karena kepalanya mengeluarkan darah Korg mencium bau amisnya dan ingin memakannya. Tanpa sepengetahuan Si Mona kepalanya dijilati oleh Korg. Lelono yang melihat Korg menjilatinya merasa jijik dan risih , lalu membopong Ni Mona pulang kembali kerumah Lelono. Istri Lelono menanyakan pada Korg tentang kecelakaan yang menimpa Ni Mona. Korg hanya tertawa dan Lelono menjelaskan kalau Ni Mona terantuk batu ketika bermain. Kesatria Naga mengawasi segala gerak-gerik Korg demikian juga kesatria kera selalu mengawasi Si Amang karena mereka adalah anak-anaknya.
Korg termenung menginginkan darah segar Ni Mona tapi Lelono tak mau mengajaknya karena takut anaknya akan dibuat celaka lagi oleh Korg yang akhirnya Korg bercerita tentang kejadian yang dialaminya
Korg : ” Bunda, badanku terasa lemas sekali ….”
Dewi Rembulan : ” Kenapa bisa begitu anakku…apakah makanan yang ibu hidangkan kurang nikmat…? ” korg menceritakan tentang kecelakaan Ni Mona sampai dia merasa bergairah meminum darah Ni Mona . Dewi Rembulan amat marah…mengetahui anaknya berkeinginan lagi menikmati darah Ni Mona lantas dia diusirnya kalau masih menginginkan darah Ni Mona. Si Amang menangisinya dan melarang Korg pergi. Dewi Rembulan kasihan melihat mereka saling menangis karena hendak ditinggalkan Korg karena mereka masih kecil. Dewi Rembulan akhirnya meminta Korg kembali ke istana yang dibangun Lelono bersama Dewi Rembulan .
Tiga tahun sudah mereka berada di dalam istana, kini Korg sudah pandai terbang dan Si Amang pintar mencari buah-buahan untuk ibundanya. Hasrat ingin menikmati darah segar rupanya tak pernah surut di benak Korg, dia lalu mengajak Si Amang untuk berjalan -jalan sambil terbang menuju lautan nan indah pemandangannya…dia melihat Ni Mona sedang bekerja di sawah bersama ibunya ketika hendak menyamperi Ni Mona. Si Amang melarangnya dan disuruhnya pulang karena bundanya sudah menanti di Istananya. Korg menelan air liurnya sendiri. Diam-diam Kesatria Naga mendidiknya ketika berada di hutan bersama Si Amang. Kesatria Naga tak menceritakan siapa sebenarnya dirinya yang bisa merobah dirinya menjadi seekor Naga yang besar yang dan hanya bisa dilihat oleh Korg. Si Amang sebenarnya tak suka perangai Korg yang sekarang mulai berubah dan suka mengganggu manusia yang sedang bekerja di sawah.
Dewi Rembulan merasa bingung karena hari sudah sore tetapi mereka belum nampak pulang menuju rumah . Sebenarnya mereka sedang perjalanan pulang tetapi karena Korg sedang menggoda petani dan ingin menjilat darahnya saja. Ketika mendapatkan ada yang terluka Korg mencoba menjilatnya tetapi karena takut petani itu malah pingsan dan Korg bisa menjilat dengan leluasa. Tetapi tiba-tiba Korg merasakan lidahnya terasa pahit lain dengan yang Ia rasakan dulu. Dan ia tak melanjutkan lagi menjilatnya dan terbang bersama Si Amang kembali ke istananya.