Korg terbang dan menggoda kapal serta membakarnya, Dewi Rembulan langsung menghadang Korg dan menyuruh berhenti mempermainkannya .Korg kaget melihat ibundanya dan Ia segera bersujut . Dewi Rembulan menasihati Korg agar jangan lagi membuat onar.
Korg : ” Bunda…..aku ingin bertemu dengan adikku Si Amang tapi dia tidak mau keluar….dan aku akhirnya masuk tapi dia tidak ada di tempatnya….bunda…”
Dewi : ” Adikmu Si Amang sedang semedi…jadi dia tak akan mendengar teriakanmu….berhentilah menyalahkan orang lain karena belum tentu dia membencimu…adikmu itu tulus hatinya…” Korg : ” Kenapa dia senang bersemedi…apa untungnya…perut juga akan kelaparan…..” Dewi Rembulan membelai kepala Korg yang telah tumbuh tanduk
Dewi : ” Kamu itu selalu diawasi sama Dewa….tapi engkau malah berbohong pada Bunda…dan kamu tak punya pendirian yang tetap yaaaa…inilah hadiahnya….”
Korg : ” Sekali lagi maafkan Korg Bunda….” Korg bersujud dan menangis di pelukan bundanya,
“Korg kasihan pada Ksatria Naga…dia amat baik pada Korg….” lanjutnya…
Dewi : ” Semua orang tua itu sayang pada anaknya…panggilah dia dengan sebutan ayah….agar dia lebih mendidik dan mengajarimu kebaikkan bukan malah kejahatan yang akhirnya membawa bencana bagi umat manusia ”
Korg : ” Jadi Korg harus memanggil ayah pada ksatria Naga bunda…..? ”
Dewi : ” Iya….memang seharusnya begitu…..ayolah kita ke tempat Si Amang di Karang Atol…dia pasti menunggumu ” . Dewi Rembulan mengajak Korg untuk menemui Si Amang dan Korg menurut lalu terbang ke arah Karang Atol, dan benar saja Si Amang sedang menyendiri di tepi pantai…ketika Korg terbang merendah Si Amang amat terkejut karena SiAmang sedang memikirkan Korg.
Si Amang : ” Apakah yang aku lihat benar adanya…..”
Korg : ” Benar….aku Korg kakakmu….!!!” kata Korg sambil mengangkat Si Amang.
Si Amang : ” Kak….lama tak bersua…bagaimana kabarmu….hai…kenapa ada tanduk di depan hidungmu…..?” Si Amang menatap Korg dengan penuh keheranan .
Korg : ” Aku merindukanmu..adikku ” Dewi Rembulan menyaksikan pertemuan kedua anaknya penuh rasa haru, lalu Dewi Rembulan menyuruhnya masuk kedalam goa.
Dewi R : ” Masuklah anak-anakku…marilah kita bersihkan keadaan goa ini….bunda akan tinggal agak lama..” . Perkataan bundanya membuat kedua anak itu bergembira dan membantu bundanya membereskan ruangan yang nampak kotor hingga menjadi bersih. Siamang pergi ke hutan membawakan bunga sambil memetik buah, sungguh keseharian yang bergairah. Korg membakar ikan lewat hidungnya dan SiAmang menyiapkan segala buah-buahan.
Dewi R : ” Ini semua sudah cukup anakku Korg dan Si Amang…bunda tak banyak makan…” . Di luar goa ksatria Naga merasa cemburu dengan adanya Si Amang dan Dewi Rembulan. Ksatria mengeluarkan suara yang keras sekali ” Kreaaak…kreaaak…. ” sambil terbang di sekitar goa…Korg yang mendengarnya keluar menyambut ayahnya.
Korg : ” Ksatri Naga….eh…ayah…turunlah…di dalam ada bunda….” Ksatria Naga tak mau masuk dan menginginkan Korg ikut dengannya .
Ksatria Naga : ” Pulanglaaah…. kita bisa berpesta di Gunung Batu….” suara Ksatria Naga dipelankan gar tak terdengar Dewi Rembulan. Tapi ternyata Dewi Rembulan mendengarnya samar-samar karena Ksatri Naga mau mengajaknya pergi ke Gunung Batu yang licin dan terjal itu.
Korg : ” Tapi aku baru saja tiba di sini…..ayah pulang dulu kalau ingin bertemu bunda….” Ksatria Naga agak memaksa kepada Korg yang ternyata diperhatikan Dewi Rembulan yang keluar ke dalam goa.
Dewi R : ” Ksatria Naga…masuklah…biarkan Korg istirahat dulu di sini…karena mereka masih pada rindu…” . Si Amang ikutan keluar dan meminta Ksatria Naga masuk ke goanya yang kini nampak bersih dan harum bunga.
Si Amang : ” Ayok bunda, Korg dan ksatria naga kita nikmati apa yang sudah kita siapkan disore ini…sebelum malam menjemput kita ”
Ksatria Naga sepertinya tak berkenan dan dia mencoba terbang tapi Korg memegang ekornya seraya berkata : ” Ayaaah….kita makan dulu…dan ikan sudah Korg siapkan…” suara Korg begitu menghiba tapi ksatria Naga malah menjawab dengan nada menggerutu : ” Itu bukan makanan kita…ayook kita pulang….” sambil melepaskan ekornya dari cengkraman Korg . Dewi Rembulan tak bisa berkata-kata lagi lalu memeluk Korg dan berkata pada ksatria Naga : ” Kali ini aku ingin bersama anakku….dia masih rindu dengan saudaranya begitu juga aku….”
Ksatria Naga : ” Baiklah…kalau memang keinginan Korg seperti itu…aku akan pergi ke Gunung Batu tanpa Korg anakku …bagaimana Korg sampai kapanpun aku tetap di Gunung Batu ”
Dewi Rembulan tersinggung atas ketidak maunya kebersamaan ksatria Naga dan anak-anaknya tapi dia diam dan menyuruh anak-anaknya masuk ke dalam goa dan menikmati makan malam bersama anak-anaknya . Dalam hati Dewi Rembulan memikirkan Ksatri Naga yang angkuh dan sombong sungguh kasihan Korg memiliki ayah yang punya tabiat buruk.
Dewi Rembulan meminta Wanara suaminya untuk menemaninya bersama anakanaknya, dan Wanarapun bersedia dan datang sambil menikmati hidangan yang sudah disiapkan Korg dan Si Amang yang datang menyambut Wanara dengan panggilan Tuanku Wanara, tapi Wanara menyuruhnya memanggil ayahanda.