Ksatria kera keluar dari dalam goa dan mengamati mereka yang sedang makan malam, hidung ksatria kera mencium aroma ikan bakar yang di buat Korg perutnyapun bergoyang . Wanara yang melihat dari kejauhan adanya ksatria kera diapun memanggilnya.
Wanara : ” Ayolah bergabung saudaraku ksatria kera….” ucap Wanara mempersilahkan ksatria kera yang dengan pelan menuju mereka menikmati hidangan tersebut dan Dewi Rembulanpun memberikan tempat duduk di samping putranya Si Amang yang mennyambut ayahnya untuk makan bersama.
Si Amang : ” Ayah …tadi ada ksatria naga…tapi dia tak mau makan bersama…” ksatria kera memandang Si Amang dan mengusap kepalanya.
Ksatria kera : ” Mungkin dia punya urusan..sehingga tak bisa berkumpul di sini ..” Wanara memandangi ksatria kera dengan kagumnya karena selalu memberikan jawaban terbaiknya dan selalu menutupi kecurangan ksatria naga.
Dewi Rembulan memandangi ksatria kera dengan seksama karena merasa Wanara suaminya menyambut ramah ksatria kera .Hal ini juga dirasakan Wanara kalau Ksatria kera memang sengaja menutupinya tetapi Korg lain pandangannya. Korg merasa di kecewakan dengan ketidak hadirannya ksatria naga dalam pertemuan keluarga besarnya membuat sakit hati Korg . Dia tersedak dan makanan keluar lewat hidung Korg sehingga membuat semua membantu Korg. Dewi Rembulan meminta pada dewa agar Korg bisa menerima keadaan ini.
Dewi R : ” Korg minumlah anakku….” Dewi Rembulan merasa kasihan kepada Korg lalu memberinya minum.
Korg : ” Bunda…..terima kasih karena selalu menyayangi Korg….” Air mata Korg bercucuran karena merasa terharu dan dia membalas dengan menyuapi Si Amang ikan bakar sisa makanannya, mereka semua menikmati santap malam dengan amat bergairah. Tiba-tiba saja terdengar bunyi air laut bergelombang di pantai yang diikuti suara bergemuruh. Wanara dan Dewi Rembulan amat kaget dengan suara yang menggemuruh seperti suara gunung meletus dan semua berusaha menutup pintu dengan bebatuan di sekitar goa untuk menutup pintu agar air laut tak masuk ke dalam goa. Mereka menuju jalan pintas ke kamar putri Elissa sebagai jalan tembus , ternyata putri Elissa merasakan adanya bahaya dalam goa sehingga membuka pintu kamar untuk melihat kejadian yang sebenarnya. Putri Elissa melihat mereka berlarian menuju kamar dan mempersilahkan mereka semua masuk melewati kamar putri Elissa.
Elissa : ” Ada apakah gerangan …kenapa kalian semua berlarian…ayo masuklah…” Semuanya sudah masuk tetapi Wanara tetap di samping pintu dan melihat alam sekitar yang sudah kemasukan air di bawah.
Wanara : ” Waah gelombang terlalu besar dan akan membahayakan di sini…ayo kita keluar sebelum terlambat….! ” Putri Elissa memerintahkan pasukannya untuk mencari tempat teraman untuk nya dan tamu-tamunya.
Elissa : ” Prajurit …ayo semuanya keluar….kita akan terendam….” Semuanya yang ada di dalam istana keluar….di luar hujan deras sekali . Wanara dan Dewi Rembulan meminta kepada Dewa untuk menghentikan hujan dan gelombang laut. Hujanpun berhenti dan laut tak bergelombang lagi. Korg mengajak semua menaiki punggungnya dan mengajak berkeliling tapi Si Amang tak mau karena badannya kebesaran.
Korg : ” Ayolah tak apa kan yang naik ke punggungku cuma Putri Elissa beserta ksatria kera dan kamu saja ….”
SiAmang :” Terus bunda dan tuanku Wanara bagaimana….? ”
Korg : ” Mereka terbang dan mengawasi lautan secara langsung ”
Putri Elissa : ” Bolehkah aku mengajak Damar si pemanah karena dia selalu mendampingiku bila dalam keadaan darurat…” Si Amang merasa cemburu tapi tetap memberikan tempat duduk buat Damar alias si pincang, meskipun hatinya cukup kacau dengan adanya Damar si pincang. Korg terbang mengikuti Dewi Remblan dan Wanara di belakangnya ternyata Ksatria naga membuntuti Korg dan dia amat marah begitu melihat ada ksatria kera juga Si Amang plus putri Elissa yang gagal jadi santapan Korg waktu itu…dia tak mengenal Damar tapi Ksatria Naga tak suka dengan pembawaan Damar yang mencurigakan. Dewi Rembulan menuju ke Gunung Batu tempat Korg tinggal dan ingin melihat Gunung Batu yang licin dan terjal.
Korg : ” Bunda mampirlah sebentar, siapa tahu ayahku ada di sana…..” teriakan Korg terdengar Dewi Rembulan dan segera menuju ke arah tersebut.
Dewi R : ” Licin dan terjal tempat itu …” tapi untuk Korg dan ayahnya nyaman di sana. Ksatria Naga bersembunyi di balik bebatuan yang besar dia tak mau masuk ke dalam goa karena Dewi sudah ada di sana bersama mereka. Damar melompat dengan entengnya dan memasuki goa duluan. Dewi Rembulan membiarkannya karena sudah diizinkan putri Elissa.