Lidah Korg terasa sangat pahit dan sangat lama sekali Korg menahan rasa pahitnya, datanglah kesatria naga dalam bentuk manusia menghampirinya.
Kesatria Naga : ” Kenapa engkau gelisah wahai Korg.”
Korg : ” Ampun tuanku….kenapa lidahku amat pahit..? ” dan Korg menceritakan kalau dia habis menjilat darah orang tua…”
Ksatria Naga : ” Mengapa engkau ambil yang tua…jelas pahitlah darahnya…ambilah yang masih muda tentu badanmu akan segar…”
Korg : ” Aku takut memilihnya…karena Si Amang selalu mengawasiku….”
Ksatria Naga : ” Tinggalkan saja dia kalau engkau mau hidup…..” sambil marah kesatria naga yang kerasukan iblis mencoba mengalihkan pemikirannya.
Korg : ” Bagaimana ini…aku selalu diberikan buah-buahan pada Korg ” kesatria naga hanya tersenyum saja sambil memperhatikan Korg, Ksatria mengeluarkan bangkai ayam lalu memakannya dan memberikan sebagian kepada Korg….
Korg : ” Terima kasih tuanku…lidahku lumayan sudah tak terasa pahit lagi..” . Kesatria itu pergi lagi karena Si Amang menghampiri kakaknya Korg.
Si Amang : ” Apa yang engkau makan barusan Korg…?”
Korg : ” Ini obat penawar rasa pahit….ini…kalau kamu mau memakannya…” sambil melemparkan sisa ayam pemberian kesatria naga
Si Amang : ” Hah…ini bangkai ayam….aku tak boleh memakannya…karena dilarang bunda…”
Korg : ” Engkau diciptakan seperti ini sedangkan aku seperti ini…tentu Dewa menginginkan aku tak sepertimu….karena engkau bisa berjalan sedangkan aku merayap..betapa tak adilnya Dewa padaku…maka aku akan menentukan sendiri bagaimana aku mencari makan…aku akan ikut kesatria naga…merantau di suatu tempat…kuharap engkau mau mengatakan sama Bunda tentang kepergianku .
Si Amang : ” Kesatria Naga….? Seperti apakah dia…? ” Maka keluarlah kesatria naga dari semak-semak seperti layaknya manusia. Si Amang memandanginya…dan menanyakan siapa sebenarnya Kesatria Naga…?!
Si Amang : ” Tuan…mengapa engkau mau mengajaknya pergi…? dan siapa sebenarnya tuan….?! ”
Kesatria Naga : ” Ha..ha..ha…engkau belum saatnya tahu siapa aku dan yang jelas engkau bisa berjalan sedangkan Korg harus belajar dulu biar kakinya bisa keluar…dan itu akan aku didik dia di tempat yang agak jauh”
Si Amang : ” Owh begitu ya….baiklah…tapi bagaimana kalau aku merindukannya…?”
Kesatria Naga : ” Gampang pandanglah Bulan yang ada diatas sana….. engkau akan melihat kakakmu Korg…”
Si Amang : ” Sebaiknya engkau mnta izin dulu sama Bunda….” . Kesatria Naga langsung membawa pergi Korg dan membuat SiAmang kaget karena Korg menurutnya dan terbang bersama Kesatria Naga yang berubah menjadi Naga yang besar dan memiliki empat kaki. Si Amang mencoba mengejarnya tapi tak bisa karena mereka terbang sedangkan SiAmang hanya melompat dan bergantungan saja diatas pohon. Tangisan Si Amang pecah Ia sudah tak melihat lagi Korg yang dibawa Kesatria Naga maka pulanglah SiAmang sambil berurai air mata.
Dewi Rembulan menanyakan keberadaan kakaknya Korg sesampai dirumah karena dia pulang sendiri dan hanya isakan tangis saja yang menemaninya.
Dewi : ” Di mana kakakmu Korg…? mengapa ia tak ikut pulang…! ”
Si Amang : ” Korg bersama seseorang yang berubah seperti Korg…” kata Si Amang sambil menangis..
Dewi : ” Seperti Naga maksudmu….?! ”
SiAmang : ” Iya bunda…..” Dewi Rembulan masuk kedalam kamar dan Ia bersemedi ..maka datanglah Wanara dan mengatakan bahwa dia dititipi oleh Dewa Naga seorang anak untuk mengasuhnya dan kini telah bersamanya berada di gunung yang amat terjal untuk bersemedi agar mengampuni putranya sedangkan yang satunya adalah anak milik Dewa Kera, mereka sama-sama mencintaimu dan tak menginginkan kita bersatu. Mungkin sudah kehendak Dewa dia akan membesarkan putranya…jadi engkau bebas sekarang terhadap tanggung jawab Korg anak si Dewa Naga. Dewi Rembulan berteriak histeris : ” Oh Dewata….mengapa engkau memberikan ujian seperti ini padaku..?! ” Air mata Dewi Rembulan membasahi sebagian wilayahnya sampai membanjiri perkampungan. Lalu Wanara pergi meninggalkan Dewi Rembulan. Dalam kesedihan itu Dewi dihibur Si Amang yang memberinya buah-buahan yang segar dan menari. Walaupun sebenarnya Si Amang juga memiliki perasaan yang sama amat sedih ditinggal kakaknya Korg meskipun agak sedikit nakal kakaknya tapi kalau sama Si Amang dia menurut.
***
Korg melewati gunung yang terjal dan terbang rendah bersama Dewa Naga, karena belum memiliki kaki tubuh Korg terpental saat turun, Dewa Naga yang sudah berubah menjadi kesatria Naga menyuruh terbang dan turun demikian terus menerus sampai akhirnya keluarlah kaki Korg yang kecil . Korg tiap pagi selalu melakukan terbang dan turun dengan cepatnya sampai kakinya kuat. Korg terbang di tengah lautan dan memakan ikan, Ia memandang ke air laut nampak bayangannya terbang, lalu berkelok-kelok sambil memandang bayangannya.
Tiba-tiba Korg amat rindu dengan ibundanya, lalu Ia termenung…dan memikirkannya. ” Mengapa aku bisa memiliki tubuh seperti ini…sedangkan ibundaku adalah wanita yang amat cantik ” begitulah fikiran Korg yang membandingkan dirinya lalu adiknya serta bundanya, Korg tak sadar kalau dirinya sedang melamun…hinga Kesatria Naga menegurnya agar terbang sekali lagi baru makan ikan tersebut. Korg menolaknya dia berjalan sendiri memasuki goa tempatnya beristirahat. Kesatria Naga melihat mata Korg basah..namun kesatria Naga diam saja dan mengikuti Korg memasuki Goa.