Korg bersama kesatria Naga terbang sepanjang lautan dan melihat sebuah kapal yang sedang mencari ikan, para nelayan tersebut amat takut melihat dua naga terbang mengelilingi kapalnya dan menembakkan panah untuk mengusirnya. Kesatria Naga amat marah dan mencoba membalikkan kapal tersebut . Nelayan memanah dan menembak Kesatria Naga dan Korg yang lari membubung tinggi untuk mencari taktik.
Kesatria Naga : ” Kita mundur dulu …karena mereka memiliki senjata panah, aku khawatir padamu Korg yang belum bisa mengeluarkan api…karena kamu masih terlalu kecil ”
Korg : ” Tapi aku memiliki dua kaki yang akan ku gunakan mengambil manusia sebagai makan siangku kesatria….aku bosan memakan ikan..”
Kesatria Naga : ” Tapi panah amat berbahaya bisa merobek sayapmu..! kita menyingkir dulu dalam sekejap mengatur mereka lengah…!” Korg menuruti kesatria Naga.
**************
Si Amang memandangi bulan yang menyinari kamarnya, di jendela tersebut matanya tak berkedip memandang sinar bulan yang kemudian akan menunjukkan kepada kakaknya untuk pulang, mata hati Korg merasa kalau Si Amang amat merindukannya…maka dia terbang malam bersama kesatria Naga agar Si Amang tidak bersedih.
Dewi Rembulan : ” Mengapa engkau belum tidur Si Amang…? ”
Si Amang : ” Aku amat rindu sama Korg bunda…” air mata Korg mengalir dan bundanya memeluk Si Amang.
Dewi Rembulan : ” Dia suatu saat pasti akan pulang…dia juga merindukan bunda pastinya….” guman Dewi Rembulan sambil memeluk Si Amang yang mulai menutup matanya. Tiba-tiba Dewi Rembulan melihat sesuatu dan membangunkan Si Amang.
Dewi Rembulan : ” Lihat apa itu diangkasa……” Si Amang terperanjat memandang seolah-olah kakaknya terbang menghampirinya dan diapun bersorak,” Kakak datanglah padaku..aku merindukanmu ” begitu teriakannya. Tetapi bayangan itu semakin menjauh dan tak terlihat lagi, Si Amangpun diam dan kembali tidur. Dewi Rembulan merasa lega karena sudah melihat Korg yang sudah memiliki kaki dan bisa terbang .
*************
Dilaut Korg dan kesatria Naga menyerang kapal yang kemarin mengusirnya dan kini kapal itu sudah porak -poranda terbakar karena mulut kesatria Naga mengeluarkan api dan membakarnya. Korg masih belajar mengeluarkan api tapi belumbisa nyala hanya mendengus saja. Banyak manusia yang mati karena terbakar dan Korg melihat sendiri bagaimana kesatria Naga menelan orang-orang yang mencoba menyelamatkan diri….maka Korg ikut-ikutan menyantap orang yang hendak menyelamatkan diri. Pengalaman Korg menelan daging manusia membuatnya tambah berani menyerang kapal-kapal yang sedang berlayar . Kesatria Naga tertawa karena Korg tak sadar kalau diperhatikan sedari tadi oleh Kesatria Naga. Korg malu dan membelakangi kesatria Naga yang mulai mengamuk karena dia terpanah di kakinya…lalu mengajak Korg pergi ke sarangnya di gunung yang bergoa dan terjal sekali agar tak dapat dipanjat manusia.
Korg masih mengunyah makanannya sambil terbang keangkasa mengikuti kesatria Naga yang terpanah kakinya , mulut Korg belepotan darah…tiba-tiba saja langit gelap dan hujan turun dengan derasnya diikuti petir dan halilintar yang bersahutan. Dewi Rembulan bersemedi dan melihat Korg sedang memangsa buruannya, Dewi Rembulanpun amat murka dan meminta Dewa menghukumnya, maka halilintar menyambar-nyambar hendak menghantam Korg. Kesatria tahu kalau Korg dalam bahaya maka dia segera mencabut panah yang ada di kakinya dan meraung kesakitan karena panah tersebut menancap sangat dalam. Kesatria Naga melihat Korg dihantam petir dan terjatuh dilautan, Kesatria Naga mengejarnya sampai menyelam ke laut tapi Ia tak menemukan Korg . Kesatria Naga menangis dan meminta pada Dewa untuk mengembalikan Korg putranya , tapi Dewa tak mau menjawab permintaan kesatria Naga hancur hatinya menangisi Korg yang tenggelam di dasar lautan. Maka kesatria Naga bersemedi di dalam goanya.
************
Dewi Rembulan menyelesaikan semedinya dia melihat siamang sedang bergurau dengan Lelono dan NiMona , Si Amangpun bertambah besar . Lelono heran karena Dewi Rembulan masih tampak cantik dan kulitnyapun nampak bersih, Lelonopun bertanya.
Lelono : ” Maaf Putri….anda melakukan semedi selama tiga tahun…tapi kenapa tubuh Putri tetap segar dan malah tambah cantik..” Dewi Rembulan tersenyum saja karena pertanyaan itu tak perlu dijawab tapi Lelono mengulang terus pertanyaan tersebut hingga akhirnya Dewi Rembulan menjawab ” Kecantikan itu hanyalah palsu belaka dan yang nampak di luar , aku hanya berterima kasih saja pada Dewa yang telah memberikan kebaikan padaku…tetapi aku sebenarnya amat bersedih karena kehilangan Korg, maka dari itu aka meminta engkau menjaga Si Amang karena aku akan mencari putraku Korg ” Begitu mendengar kata Korg Si Amang membelalakkan matanya dan berkata, ” Bunda….bolehkah aku ikut….? ”
Dewi Rembulan : ” Engkau ku tugaskan untuk bertapa…agar engkau bisa menjadi manusia…” . Lelono kegirangan dan akan menjaga SiAmang sebaik-baiknya. Dewi Rembulan memberikan gelangnya untuk kebutuhan SiAmang dan keluarganya.
Dewi Rembulan : “Gunakan gelang itu untuk kebutuhanmu selama aku pergi , sedangkan padi yang ada di dalam guci tersebut tak akan pernah habis sebelum aku kembali ” .Dewi Rembulanpun segera masuk ke hutan dan hilang di telan keheningan . SiAmang mempersiapkan diri untuk bertapa dan Lelono membersihkan ruangannya sebelum SiAmang melakukan semedi.