Sister List episode 3

Bagian Tiga

Sosok itu masih ada di kursi belakangnya, air matanya sekarang menetes ke bawah. Lalu detektif Judy memejamkan matanya, pegangannya pada stir mobil diperkuat. Dia terus mengatakan ini dalam pikirannya, “Ini tidak nyata!…ini tidak nyata!…ini tidak nyata!” terus begitu berulang kali hingga dia beranikan diri untuk membuka matanya, sosok itu menghilang dan suara hujan terdengar jelas sekarang. Dia melanjutkan perjalanannya, sebelum pergi dia meminta alamat orang tua asuh Julie dan Lisa.

Mereka berada diperumahan umum Barksvill, tidak jauh dari rumah panti asuhan Saint Joan. Selama mengemudi dia mencoba tuk focus agar bayangan-bayangan Lisa atau siapapun yang menyerupainya tidak tampak. Hari sudah mulai gelap ketika dia sampai diperumahan umum Barksvill, selang beberapa menit dia sudah memakirkan mobilnya di depan rumah orang tua asuh Julie dan Lisa. Semoga alamat yang diberikan bu Rose benar sehingga dia tidak harus mencari lagi nanti.

Dengan langkah pelan namun pasti detektif Judy menghampiri rumah itu, dia mengetuk pintu rumah. Tidak lama pintu terbuka, namun hanya sedikit. Dari balik pintu sebelahnya muncul seorang wanita, hanya kepalanya saja yang mengintip.

“Maaf…ada perlu apa?” wanita bertanya tanpa melihat mata detektif Judy.

“Saya detektif Judy dari kepolisian, apa benar ini kediaman..,” memperlihatkan lencananya lalu melihat catatan yang diberikan oleh bu Rose. “tuan dan nyonya Bradesmith?”

Wanita itu ragu menjawabnya lalu terdengar teriakan dari dalam, “Siapa?! Wanita itu menutup pintu. Dari luar detektif Judy mendengar bisik-bisik percakapan dari dalam, lalu pintu terbuka semua. Sekarang ada dua orang berumur di depan.

“Saya Jerry Bradesmith dan ini istri saya Jenie, ada perlu apa detektif?” tuan Bradesmith menyapanya dengan hangat.

“Saya ingin meminta keterangan mengenai Julie dan Lisa Stamford, tuan dan nyonya Bradesmith merupakan orang tua asuh mereka bukan? Apa tuan dan nyonya tidak keberatan?”

“A…ada apa? Apa yang terjadi dengan mereka?” gelagat nyonya Bradesmith sungguh mencurigakan.

“Saya akan menceritakannya di dalam, jika anda memperbolehkan saya tuk masuk,” dengan ramah tuan Bradesmith mempersilahkan mereka masuk.

Kediaman tuan dan nyonya Bradesmith sangat asri, semua tertata rapih dan ruang tamunya pun sangat bersih dan nyaman. Nyonya Bradesmith pamit tuk pergi ke dapur untuk membuatkan minum tetapi detektif Judy menolaknya dengan halus dan nyonya Bradesmith duduk disebelah tuan Bradesmith. Sebelum detektif Judy menceritakan kejadian Lisa, nyonya Bradesmith tampak menahan tangisnya. Gerak tubuhnya sungguh mencurigakan.

“Baiklah tuan dan nyonya, kuatkan diri kalian…,” belum apa-apa nyonya Bradesmith sudah menangis histeris.

Tuan Bradesmith berusaha menenangkan nyonya Bradesmith, tanpa diminta dia mulai bercerita. “Kami sudah tahu kejadian yang menimpa putri kami Lisa,” berusaha sekuat tenaga menahan tangisnya. “Julie….,” tuan Bradesmith tidak sanggup berkata lagi.

“Apa Julie ada di sini?”

“Aku mohon…jangan tangkap Julie…dia sangat menderita,” terdengar suara jeritan dari lantai dua rumah ini. “Oh…Julie,” nyonya Bradesmith beranjak dari tempat duduknya kemudian berlari ke atas, secara spontan tuan Bradesmith mengikutinya. Detektif Judy bangun namun belum melakukan pergerakan, dia hanya melihat sepasang suami istri yang panic setelah mendengar suara teriakan.

Detektif Judy mulai berjalan, dia menaiki tangga. Di sisi-sisi tembok terpajang foto keluarga kecil ini, lalu foto-foto kebersamaan nyonya Bradesmith dengan Lisa dan Julie. Di lantai dua suara teriakan semakin jelas terdengar, detektif Judy menghampiri sumber suara itu. Sumber suara ada di salah satu kamar, dia masuk dengan perlahan. Dia melihat Julie teriak histeris.

“Aaaaaaaaaaa…pergi!…pergi!” mukanya sangat ketakutan, selimut menutupi seluruh tubuhnya kecuali mukanya. Dia melirik ke kanan dan kiri lalu berteriak lagi. “Aaaaaaaaa…ku mohon jangan…”

“Kenapa dengan dia?” detektif Judy bertanya kepada tuan Bradesmith.

“Julie…,” akhirnya tangisnya pecah. “dia datang ke rumah ini sambil berlumuran darah sambil menangis, dia mengatakan ‘Lisa telah meninggal’. Awalnya kami tidak percaya dan menganggap Julie dan Lisa sedang iseng belaka tuk mengerjai kami, tetapi karena dia menangis dengan hebat…” tuan Bradesmith tidak bisa melanjutkan karena air matanya terus jatuh.

“Kumohon jangan tangkap dia, Julie tidak mungkin melakukannya…” kata nyonya Bradesmith.

“Saya tidak bisa membawanya sekarang, kondisinya tidak memungkinkan. Apa saya boleh bermalam di sini? Alangkah baiknya jika saya berada di sini malam ini. Jika sesuatu terjadi saya bisa langsung menanganinya.”

Tuan dan nyonya Bradesmith tidak keberatan jika detektif Judy bermalam di sini, mereka juga khawatir terhadap keadaan Julie. Dan jika hal buruk terjadi setidaknya ada petugas yang langsung menanganinya. Saat waktu sudah mulai larut, detektif Ryan menghubunginya. Dia berkata bahwa hasil autopsi sudah keluar dan petugas polisi telah mengetahui jejak dari Julie, cepat atau lambat Julie akan ditemukan. Detektif Judy berpesan untuk menaruh hasilnya di meja kerja seperti yang dia bilang saat siang tadi, saat detektif Ryan menanyakan keberadaanya teleponnya dia tutup.

Malam di rumah ini sangat sunyi, tidak jauh berbeda dengan dirumahnya sendiri. Detektif Judy mengecek keadaan Julie, dia tertidur dengan nyenyak. Mukanya sangat tenang dan tentram, berbeda dengan tadi saat detektif Judy pertama kali melihatnya. Julie mulai gelisah dan seperti orang yang ketakutan, mungkin dia bermimpi buruk.

Detektif Judy mendekatinya, mengusap kepalanya. “Ssshhhh…tenang…tenang, saya ada di sini…,” kemudian Julie kembali seperti semula tidur dengan nyenyak. Detektif Judy berharap esok pagi keadaan Julie membaik sehingga dia bisa memberi keterangan atas tewasnya Lisa Stamford yang merupakan adiknya.


Sister List

Sister List

Status: Completed Tipe: Author: Dirilis: 2017 Native Language: Indonesia
Detektif Judy , seorang detektif yang bertugas untuk menangani kasus pembunuhan misterius yang menimpa gadis remaja bernama Lisa. Karena minimnya bukti bekas pembunuhan hal ini membuat semua kecurigaan jatuh ke saudari korban , yang berada dirumah disaat Lisa terbunuh.Misteri apa yang akan terungkap di cerita ini? yuk dibaca kisahnya !

Komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Opsi

tidak bekerja di mode gelap
Reset