ALVIN
Dan ku kira semua ini sudah berakhir saat kami bisa lolos dr bangunan itu. Luka diperutku sudah berhenti melakukan pendarahannya. Namun masih terasa sakit.
Aku bersyukur Albert kembali, walau Marlene sudah menjelaskan kepadaku bahwa dia bukanlah Albert. Tapi aku yakin dia adalah Albert.
Terlihat di seberang pulau sana asap masih mengepul memaksa melawan air hujan, aku merasakan kedamaian bumi sebelumnya belum kembali. Perjalanan kami masih berlanjut.
MARLENE
Ku perhatikan wajah letih dari semua kawan-kawanku, kawakan lusuh berpeluh yang sedang dibilas hujan bercampur nafas yang menderu mencoba mengaturnya. Ya, mereka semua kelelahan begitu juga aku. Setidaknya kami sudah lega walau entah bagaimana keadaan diluar sana.
Jika dia memang Albert aku ingin meminta maaf tentang kejadian lalu membawanya ke kapal itu. Tapi apakah dia Albert? ah entahlah. Aku merindukan alam yang damai. Masihkah ada tempat seperti itu di bumi ini?
SEBASTIAN
Ku fikir hidupku akan berakhir di dalam sana terbakar menjadi daging bakar hidup-hidup bersama para monster itu. Huahh… Tuhan, terima kasih berkatMu selalu menyertai dalam keadaan sesulit ini.
kemana kita selanjutnya bahkan tak ada tujuan. Pria itu masih tampak bingung, entah apa yang dia fikirkan, terlihat mencurigakan. Aku harus waspada.
PRIA TANPA IDENTITAS
Albert? Itu kah namaku? Bahkan sejak aku terbangun dari tidurku tadi aku tak ingat apapun termasuk diriku sendiri.
Aku hanya merasa hangat bertemu mereka, mereka memanggilku Albert.
Aku harus membantu mereka, aku juga harus selamat.
CHIKA
Aku kehilangan sample, seharusnya kusempatkan mengambil sample dari bagian tubuh Clarissa untuk di identifikasi kantor pusat. Sial, bagaimana aku mendapatkan sample baru.
Pria baru inipun mencurigakan. Siapa dia sebenarnya. Aku harus mencari tahu.
Tugasku sekarang adalah bersikap hangat dan memanfaatkan orang-orang iniuntuk mempermudah mendapatkan sample lainnya. Semoga berjalan lancar.