Aku terkejutkan oleh teriakan Marlene, tepat dibelakangku sesosok makhluk seperti beruang tapi berdiri tegap seperti manusia, parasnya aneh, sorot matanya tajam penuh kemarahan, walau dalam kegelapan terlihat jelas bulu lebatnya dan gigi taring yang mencuat tajam.
“Lariiiii….” Balasku teriak kepada mereka berdua,
“Tidak ada tapi, segera lari dan temui Sebastian. Kalian harus segera keluar dari sini” tambahku,
Derap larian langkah jelas membebani mereka berdua sedangkan aku harus menghadapi makhluk ini. Aku harap kalian selamat sampai helikopter menjemput.
Sesaat benturan terasa nyeri dan kesadaranku hilang begitu saja, semua menjadi gelap bahkan sangat gelap melebihi gelapnya hutan yang tanpa penerangan ini.
Cahaya remang terlihat saat aku membuka mata, ak tergeletak di dalam kabin rumah kayu, tapi ini dimana? Hanya sebuah pelita kecil remang menjadi cahaya penerangan. Beruntung aku masih selamat.
Kucoba membuka pintu, sial pintu ini terkunci keras dari luar, terdengar suara besi ringan, sepertinya di gembok.
Kuperhatikan sekitarku semoga ada jalan keluar, sayangnya tidak. Tak satu jendela pun terlihat menjadi hiasan rumah ini, dinding kayu pun sangat kokoh berdiri untuk bisa kuhancurkan, Aku terjebak.
Sebuah loker besi berukuran tinggi sekitar 2 meter berdiri di ujung ruangan. Aku mulai meyakini masih ada orang lain selain kita berlima yang tinggal di hutan ini.
Ku buka dan kulihat apa isinya beberapa lembar kertas sobekan buku kuperhatikan dan kubaca. Pasti ada petunjuk.
Minggu 06042014
disini aku bisa melanjutkan percobaan tanpa ada yang mengetahui, kegagalan dari hasil serum manipulasi sel hybrid masih menyisakan sedikit harapan, setidaknya Naberius Company bisa memberikan uang besar jika hasilku memuaskan seperti yang mereka harapkan.Selasa, 08042014
Ah masih saja gagal, sesegera mungkin harus ku selesaikan, terlalu lama waktu yang sudah kuhabiskan sejak beberapa bulan lalu, mereka hanya bisa hidup beberapa hari saja, masih ada yang salah harus segera kuperbaiki.
Catatan pengembangan virus, aku rasa ada hubungannya tentang semua ini, harus kubaca sebelum ada yang datang.
Selasa, 22042014
Hampir sempurna, dia bisa bertahan hidup dengan baik, akupun berhasil menjinakkannya bahkan dia mengerti perintah yang aku ucapkan. Naberius bersiaplah aku kuasai dengan makhluk ciptaanku setelah kalian membayarku.Rabu, 23042014
Wanita itu datang dan memberiku sample tambahan untuk ku uji coba, selnya begitu sempurna, wanita berbakat utusan naberius itu pun tak tahu tujuam tersembunyiku, semuanya akan menjadi lebih mudah
Mungkinkah Clarissa sempat bertemu orang ini? Ah lembar lainnya tak terbaca, penuh noda dan tulisannya luntur. Aku harus cari tahu lebih.
Suara gembok pintu seperti dibuka dari luar, aku kembali berpura-pura masih tertidur pingsan di tempat semula.
“Bagus, kau memang pintar, kau bawa dia dalam keadaan hidup, baiklah hadiah untukmu sebentar lagi akan kuberikan, masih ada makanan untukmu diluar sana, teman-temannya akan mencarinya dan kau boleh menjadikan mereka hidangan malam sepuasmu” suara lelaki itu berbicara ke makhluk yang tadi memukulku hingga pingsan.
Kubuka kecil sebelah mataku untuk mengintip, pria botak berkemeja dokter putih mengenakan kacamata itu membuka loker yang tadi sempat kubuka, untung saja dia tidak sadar bahwa aku pernah membukanya beberapa menit lalu.
“Hasil curian akan kembali ke pemiliknya bukan, beraninya wanita itu mencuri makhluk ini dariku” ucapnya sambil membelai rambutku,
“Bangunlah nak, setelah kau tahu siapa dirimu sesungguhnya kita bisa bersama membangun kehidupan baru, kau yang paling sempurna dari hasil ku selama ini” aku mendengarnya, tapi sekenario ini harus terus ku lakukan agar mereka kira aku masih belum sadarkan diri.
Aku mulai bingung jika benar seperti ucapannya tidak lain aku adalah makhluk buatannya juga seperti beruang itu. Ah tidak.
“Kau cari mereka, habisi mereka semua sesukamu, kau bileh menyantapnya sekenyangmu lalu kembalilah kemari pastikan mereka sudah kau habisi” perintahnya kepada hybrid berbulu disebelah tempat dia berdiri disampingku yang berpura-pura pingsan.
Beberapa menit seletah makhluk itu keluar aku masih dalam posisi semula tak bergerak sedikitpun. Terlihat dia sedang mencari sesuatu di lokernya. Saat itulah kesempatanku berdiri menghantamnya dengan tangan kosong dari belakang, dia terjatuh batuk terlihat sesak setelah sebuah pukulan tepat di punggungnya ku lepaskan begitu saja.
“Kau kira hanya dengan begitu bisa menyakitiku?” Hanya beberapa detik saja dia berdiri segar terlihat tanpa rasa sakit lagi.
Aku berusaha melepaskan langkah lari keluar pintu. Berhasil, aku berhasil kabur tapi sebelumnya aku sempat mendengar suara lelaki itu berkata “Baiklah, kulepaskan kau dan kita akan bermain-main terlebih dahulu” diikuti tawa kecil keluar dari mulutnya.
Sudahlah yang terpenting saat ini aku berhasil kabur dan harus segera kembali menemui teman-temanku untuk membantu mereka.