The File episode 8

The File : Ambiguous (Part 8)

Dan orang-orang mulai berlarian, makhluk-makhluk itu berhasil menembus pertahanan untuk memasuki stadion dan menemukan sarang mangsa.

Tembakan demi tembakan membanjiri suara di dalam stadion, banyak orang yang melarikan diri ke atas tribun tapi banyak juga yang menjadi santapan empuk zombie kelaparan itu.

Lamunan mereka memperhatikan barang-barang Clarissa terpecah, Si pirang merapikan bekalnya yang tercecer di lantai tribun. Sebastian menarik tangannya, disusul Alvin dan Marlene mereka melarikan diri karena zombie mulai mengejar dari bawah.

Terlalu rawan jika mereka harus turun dari tribun, dibaawah sudah menjadi lautan perang, antara tembakan, gigitan, larian, teriakan, dan semuanya bercampur hingga ada satu helikopter yang kaget saat hendak menjemput tertembak lepas dari salah satu senapan aparat yang sedang digigit makhluk gila itu. Tak bisa di elakkan kendaraan berbaling atas itu terjatuh dan meledak di tengah stadion.

Keadaan malam makin kacau, bau asap, panas api dari tengah lapangan membuat kesan api unggun saat acara pramuka. Marlene mengambil sebatang besi alat pel yang tergeletak di teras atas tribun. Mendorong tepat di badan zombie yang masih berlari di tangga hingga terpental menggelinding kebawah menghalangi zombie lain dan memperlambat melakukan pengejaran mereka.

Masuk ke lorong atas dan mencari jalan darurat dan sampailah mereka ke satu ruangan tertutup tanpa jendela dann berpintu besi yang merupakan gudang penyimpanan peralatan stadion.

“Clarissa?” mereka bertemu dengan seorang wanita berpakaian suster mirip Clarissa, beberapa detik sebelum masuk ke dalam pintu.

Marlene menariknya masuk untuk ikut berlindung dan mengunci pintu dari dalam.

“Jadi, jelaskan semuanya? Apa maksud semua barang tadi?” sentak Sebastian ke Clarissa.

“Aku hanya mencoba membuat vaccine untuk menghentikan virus itu agar tidak menginfeksi dan memakan korban lebih banyak lagi”

Mereka terhening sejenak hingga wanita baru yang bersama mereka mulai membuka mulutnya.

“Tidak, Clarissa yang membuat ini semua terjadi di Banjarmasin, malam itu aku mendengarnya dari balik pintu, sepertinya dia berbicara lewat telepon dengan seseorang, yang aku dengar ‘Siap tester untuk bentuk kedua Tuan’ awalnya aku tidak curiga sama sekali hingga kemarin malam pasien yang di rawatnya mengeluarkan busa dari mulutnya dan mulai memangsa perawat lainnya, saat itu aku sempat selamat karena langsung melarikan diri”

“Chika, apa yang kau bilang, aku tidak melakukan hal seperti itu, aku memang membuat tester untuk bentuk kedua dari vaccine, hanya itu”
“Tidak, kau berbohong. Kau ingat saat malam setelah kau menelepon orang itu? Aku duduk di ruang tunggu dengan alasan menunggu jemputan saat kau tanyai aku, lalu aku masuk ke ruangan dan melihat ada selembar kertas terjatuh di bawah mejamu, aku membacanya isinya seputar rumus reaksi dari bahan kimia, walau aku tidak paham tapi sedikit aku mengerti itu pengembangan untuk mempercepat regenerasi suatu sel”

“Apa kalian percaya pada orang yang baru kita temui?” Ucap Clarissa sambil memandangi ketiga temannya.

Terutama Sebastian, dia terlihat sangat bingung dengan pernyataan dari masing-masing suara yang keluar dari mulut kedua wanita itu.

“Aaaaarrrghh…. Apa-apan ini, kita sudah terjepit, kenapa masih ada hal seperti ini yang membingungkan, disisi lain aku percaya kau Clarissa, tapi pernyataan Chika membuatku sedikit berubah pikiran” Lalu alvin menghela nafas dalam.

“Berikan kotaknya kepadaku, aku bisa mengamankannya dan meneliti perlahan tentang kode-kode reaksi kimia itu” Chika meyakinkan Sebastian,

“Tidak, dia membohongi kalian, tolong jangan mempercayainya”

“Jika kau ingin keadaan tidak lebih memburuk, berikan kepadaku”

Sebastian mengangguk ke arah Marlene, wanita yang terkenal lincah dilapangan itu memaksa Clarissa untuk memberikan tasnya, namun dia memeluk tasnya erat, hingga terpaksa dia merebut rampas tas merk LV itu.

“Ini…” Marlene memberikan kotak itu kepada Chika.

“Dorrr…” Chika menembak ke arah mereka sesaat setelah kotak itu sudah berpindah ke tangannya, entah senapan darimana,

Marlene tergores peluru di lengan atasnya, Chika membuka pintu dan keluar dari ruangan sambil melambaikan tangan dan berucap

“This is Main Game Play, Good luck to you all”

Sebastian mengejarnya keluar, beberapa langkah saja baru mulai mengejar keadaan memaksanya kembali masuk ke ruangan. Pasukan mayat itu sudah mengetahui persembunyian mereka berempat, mungkin karena mendengar letusan api dari senapan tadi. Alvin membantunya menahan pintu yang mulai di dobrak dari luar dengan keras hingga akhirnya mereka berhasil menguncinya lagi dari dalam.


The File

The File

Status: Completed Tipe: Author: Dirilis: 2014 Native Language: Indonesia
Cerita yang ber-temakan dunia saat diancam oleh virus yang mampu merubah tubuh manusia yang sudah mati menjadi seolah-olah hidup kembali. Mutasi virus terus terjadi yang menyebabkan munculnya varian zombie baru yang lebih ganas daripada yang disebabkan oleh virus biasa.

Komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Opsi

tidak bekerja di mode gelap
Reset