The Magic of Dream episode 11

Part 11 - Sekarang Waktunya.

Jumlah kami yang akan menyerang hanya seratus orang, Fey tentu saja ikut dengan kita karena kekuatannya bisa mengimbangi Merlin. Seratus orang tersebut duduk di satu sudut aula, mereka tertidur di situ dan Fey, aku rasa dia sudah tidur sejak dulu.
Roh kami lalu berbaris di luar.

“Apakah kita akan terlihat oleh orang-orang?” Bisikku ke Winda.
“Tentu saja.” Jawabnya singkat.

Fey lalu berbicara di hadapan pasukan, mungkin sebagai penyemangat.

“Hari ini, kita akan berjuang sepenuh jiwa kita, sekali lagi aku meminta maaf kepada kalian semua, karena aku hal ini terjadi, karena aku kalian menjadi pengabdi dari kelompok ini, tetapi aku berjanji, jika kita menang, kalian akan menjadi manusia biasa kembali, kekuatan ini akan aku hilangkan dari tubuh kalian, bangunan ini, markas kita akan aku hancurkan, dan mungkin aku akan mati dalam kedamaian.” Ucapnya lantang.

“Sekarang bukan saatnya lagi kita menunggu, sekarang saatnya kita menyerang, ingat target kita hanya Merlin, karena hanya dia lah yang aku khawatirkan bisa menghancurkan keadaan dunia nyata, dan semua pengikutnya aku rasa akan mudah kita kalahkan jika Merlin telah mati.” Lanjutnya.

Jam pasir pun telah kosong bagian atasnya, semua pasir telah berpindah ke bagian bawah, itu artinya sekarang waktunya.

Fey lalu sebagai pemimpin dia terbang di bagian paling depan, diikuti aku dan Winda serta semua pasukan.
Langit kota berubah putih, namun tampak seperti mendung karena kita menghalangi sinar matahari. Aku tidak tahu apakah mereka melihat kita atau tidak, yang ada di pikiranku hanyalah ingin cepat menyelesaikan tugas ini, menang atau pun kalah, hidup atau pun mati.

Tak perlu waktu lama kita telah sampai, semua pasukan mengelilingi markas Merlin. Peter dan Steve lalu menyerupai dua orang pengikut Merlin untuk melawan Merlin dan orang yang aslinya akan kami lawan sehingga kami akan mengadu dombakan mereka, sehingga dua orang ini akan kami musnahkan.

“Kamu siap, Steve?” saat Peter berubah menjadi salah satu dari mereka.
“Kita harus cepat, mungkin aku akan berubah kembali setelah sepuluh menit.” Ujar Steve.

Mereka lalu masuk, tapi di dalam sangat sepi hanya ada Merlin sendiri duduk di singgah sananya. Kemudian mereka melemparkan satu buah tembakan ke tubuh Merlin dan tepat mengenainya.

Merlin kemudian marah.

“Kalian sedang apa di sini dan kenapa menyerangku.” Teriaknya keras.
“Kami sudah bosan nenek tua, aku akan membunuhmu.” Ucap salah satu mereka sambil menyerang.

Di tempat lain, sepuluh orang dari kami melakukan perlawanan terhadap orang yang akan kami adu dombakan, dan sisanya berjaga diluar serta melawan satu orang lainnya.

“Rencana kita akan berhasil Fey, maksudku Master.” Ucapku sambil melihat cermin yang memperlihatkan usaha kelompok kami.
“Panggil saja aku Fey, aku tidak keberatan.” Bijak seorang Fey.

Rencana kami sempurna, Peter dan Steve berhasil melawan Merlin dan yang lain berhasil menggiring dua orang itu menuju tempat yang di tuju.
Dan, kami berhasil menghancurkan dua orang dari mereka dengan mudah.

“Sialan, aku ditipu mentah-mentah.” Ucap Merlin.
“Hari ini adalah hari kau akan aku bangunkan Merli.” Teriakku.
“Siapa kau bocah?” Tanyanya.
“Kamu tidak tahu aku, tetapi kamu akan mengenal mereka.” Ucapku kemudian Fey dan yang lain keluar di belakangku.
“Baji***n, aku sudah kalian kepung ternyata, aku tidak menyadarinya.” Marah Merlin.
“Sudah kamu tidak perlu melawan kami.” Ucapku.

“Diam kau bocah, dan Kau Fey, sudah lama kita tidak berjumpa.” Ucap Merlin.
“Aku hanya ingin mengajakmu tidur dalam damai, Merlin.” Ucap Fey.
“Aku tidak mau mati sekarang, aku masih ingin menikmati hidupku.” Ucap Merlin.
“Apa kamu tidak bosan telah hidup seribu tahun lebih.” Ucap Fey.
“Apa urusanmu?.” Tanpa di duga Merlin menyerang Fey.

Fey dapat menangkisnya dan pertarungan pun di mulai.

“Cepat kamu dengan yang lain cari jasad dia, aku akan menahannya.” Ucap Winda kepadaku.

Aku pun mengangguk dan pergi menuju sebuah pintu bersama dua puluh orang lainnya mencari dimana jasadnya di simpan dan aku akan mengakhir semua pertarungan ini.


The Magic of Dream

The Magic of Dream

Status: Completed Tipe: Author: Dirilis: 2017 Native Language: Indonesia
Mimpi merupakan kekuatan setiap orang manusia dalam meraih tujuan dalam hidupnya. Walau mimpi tidak bisa langsung terwujud, namun kamu bisa merasakan kekuatan mimpi. Kamu bisa menjadi orang terhebat di dunia, memiliki kekuatan yang super, dan apapun yang tidak mungkin terjadi di dunia nyata, kamu bisa dapatkan di dunia mimpi. Mimpi terbaikmu adalah saat kamu memiliki tujuan, berangan untuk memotivasimu mengejar hal yang lebih baik dalam kehidupanmu. Bukan seperti aku, aku bermimpi hanya dalam tidur, namun aku menikmati “teater mimpiku”. Tidak seperti kebanyakan orang yang hanya bisa melihat cerita dalam mimpinya, aku mungkin sudah bisa memainkan peranku dalam mimpi di setiap tidurku. Mungkin hal yang mustahil, tapi aku berlatih agar bisa mengendalikan mimpiku. Mulai dari peran pahlawan super sampai peran menjadi seorang presiden, sudah banyak aku perankan. “Andai dunia mimpi bisa bergabung dengan dunia nyata, mungkin aku bisa lebih menikmati hidup.” Ujarku dalam hati. Semua bayang indah akan hal yang bisa kita dapat saat dalam mimpi, dan akan indah bila dunia mimpi bisa melebur dengan dunia nyata. Namun, kisahku ini mengubah semua pandangan itu, mengubah hal indah menjadi hal yang tidak aku inginkan, mengubah keinginan dunia mimpi yang nyata, mungkin kalian akan berubah pikiran setelah membaca kisahku ini.

Komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Opsi

tidak bekerja di mode gelap
Reset