Tomato Strawberry episode 12

Chapter 12 ALAM BAWAH SADAR

“aaaa, stop! Stop!”, Riza menepikan mobilnya,

ia mengikat tangan Sherly dengan kabel charger ponselnya, setelah diam, mereka melanjutkan perjalannannya,

“sabar ya Sher”, katanya, tentu saja Sherly hanya mengabaikan.

“panaaaass, gerah banget”, ia terus mengulang kata-katanya.

Riza tak tahu harus bagaimana, AC mobil sedingin apa pun tetap membuatnya kepanasan, Ia memeriksa ponsel Sherly siapa tahu bisa menghubungi temanya, ternyata ponsel Sherly memakai kode kunci layar. Ahhh sial!, mau tak mau ia harus dibawa ke tempatku, pikirnya.

Sesampainya di apartemen, ia membopong Sherly dan merebahkan ditempat tidurnya, ia masih menggumam tidak jelas. Riza kemudian kedapur untuk mengambilkan segelas air.

Tiba-tiba Sherly memeluknya dari belakang, sontak ia terkaget-kaget

“Bobok yu..”, ajak sherly. Bobok?? Apa maksudnya, kenapa dia ini.

Riza kembali membawa Sherly ke tempat tidur kali ini Sherly di gotong dengan kedua tangan riza, kedua tangan Sherly melingkar di lehernya.

“hai cowok ganteng”, gumamnya merayu, tersenyum genit,

wajah mereka sangat dekat, Riza bukan tak tergoda karena dia juga pria sejati bukan homo, tapi ia tidak memikirkan hal sepicik itu.

Sherly di baringkan untuk kedua kalinya ditempat tidur. Riza duduk disebelahnya, dan memikirkan sesuatu kemudian ia mengingat tetangga di apartemennya adalah seorang dokter, sekaligus rekannya. “aku akan menelfonnya”,

Tidak ada jawaban, ia menelponnya lagi.

“Halo, ton, ada apa? Tumben malam-malam telp….”

“hallo Sur, iya sory banget nih urgent, ke kamar gue ya bentar…..”

Anton menjelaskan kepada Surya, Surya adalah dokter umum, teman anton semasa SMA, ia sekolah kedokteran, dan sekarang ia buka praktik sendiri tidak jauh dari AA kafe, setelah dua tahun ia bekerja di rumah sakit swasta di malaysia.

Surya akhirnya datang ke kamar anton, pemandangan di depannya sungguh membuatnya geli, anton duduk di tempat tidurnya, Sherly menempel di belakangnya memeluknya dari belakang dengan bibir menempel di telinganya.

“semenit aja lu telat dateng, telinga gue bakal kebanjiran air liurnya”, katanya, memasang muka datar

“gue udah suntik untuk menetralkan obat perangsangnya, dia bakal tidur sampe besok”, jelas Surya,

“lu benar-benar udah berubah ya sekarang, ke mana perginya jiwa PeKa lu”, tambahnya, Riza hanya tersenyum,

“wanita ini spesial buat gue, oia makasih banyak ya sur, kalau gak ada lu mungkin gue gak tahan dengan godaan ini…….”,

keduanya terdiam… saling memandang… dan tertawa terbahak-bahak. Lalu surya pun pamit pulang.

Riza kembali duduk di sebelah Sherly ia terus memandanginya seakan tak ada hari esok, memang tak banyak yang berubah dari sherly saat ia masih empat belas tahun, hanya wajahnya lebih dewasa dan semakin cantik.

Akhirnya pandangan Riza terhenti di bibir mungil Sherly, ia ingin menciumnya, entah apa yang mendorongnya, ia mulai mendekati wajah Sherly, dan semakin mendekat, sekarang hampir beberapa senti saja…

serta merta Riza beranjak berdiri, sambil menutup mulutnya dengan tangannya, ia berpikir.. apa yang kulakukan?! Apa bedanya aku dengan si brengsek itu kalau aku menciumnya di saat dia tak berdaya seperti ini.

Maafkan aku Sher.


Tomato Strawberry

Tomato Strawberry

Status: Completed Tipe: Author: Dirilis: 2015 Native Language: Indonesia
Jika aku bukanlah aku apakah kau masih mencintaiku ?sebuah kisah cinta sederhana sepasang kekasih

Komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Opsi

tidak bekerja di mode gelap
Reset