Tomato Strawberry episode 14

Chapter 14 INGGRIT PART 2

“apa dia berhutang padamu?”, tanyanya setelah terdiam.

“ohh.. mmm.. tidak, tidak aku hanya kenalannya dulu, dia orang yang baik”, jawab Riza.

“tidak ada gunanya kamu mengenalnya, dia penipu, dia meninggalkan tanggung jawabnya sebagai seorang ayah, dia meninggalkan putrinya sendiri, yang menderita karena banyak debt collector yang datang untuk menagih hutang!!”, ucapnya setengah Cumiik, ia meneteskan air mata.
“Dia ayahku..”

Riza tercengang.

“siapa namamu, maksudku, na.. nama lengkapmu”,

“Zeera Inggrit Calculus” jawabnya mantap.

Riza makin tercengang, mulutnya menganga tanpa ia sadari, karena terbawa suasana.

“hey, kenapa kamu mangap-mangap gitu?”, ejeknya sambil mengusap air mata, dan tersenyum karna melihat wajah konyol Riza.

Dengan sigap ia menutup mulutnya, menyerobot bir meminumnya terburu-buru, ia tak mau terlihat konyol, ternyata itu membuatnya tersedak dan terbatuk-batuk.

Inggrit tertawa terbahak-bahak melihatnya.

“santai bro! ada apa dengan kamu hari ini, kamu seperti sedang memikirkan sesuatu”, kata inggrit sambil terus tertawa.

Merekapun tertawa, Riza ikut tertawa karena ia membayangkan wajahnya sendiri.

Tapi jauh dilubuk hatinya ia bahagia telah di pertemukan dengan adiknya, yang jadi masalah lagi-lagi karena jasad anton yang ia gunakan, sehingga ia harus menunggu waktu untuk mengungkapkan jati dirinya.

Aku menemukan adiku bu, ucapnya dalam hati.

Inggrit terus bercerita tentang dirinya, dan Riza sebagai pendengar setianya mendengarkan semua cerita yang ia ceritakan, inggrit supel seperti ibunya, mudah terbuka dengan orang lain, sedangkan Riza tertutup seperti ayahnya.

“aku punya kenalan manager bar, kamu mau jadi singer tetap di tempatku, gaji di sana besar untuk seorang penyanyi ”, tawar Riza,

inggrit terdiam sebentar lalu memandang Riza, ada raut bahagia di wajahnya,

“mau?”, riza memastikan,

“tentu, tentu saja aku mau”, jawabnya riang, mengangkat kedua tangannya tinggi-tinggi dan bernyanyi-nyanyi di atas meja tamu, riza geli melihatnya, dan tertawa terbahak-bahak.

Riza meminta inggrit datang nanti malam untuk mulai bekerja, dan mengenalkan ia pada personel band lainnya.

Ia manis dan bersuara emas, Riza yakin kalau adiknya pasti bisa cepat adaptasi tanpa harus audisi terlebih dahulu.

**

“kejutan apa?” tanya Sherly.

“udaaahhh, pokoknya nanti malam kamu ikut ke AA bar, key”. Jawab Riza.

“ya baiklah pemaksa!”, katanya sebal,

“oke bye Sher”, “bye”, Sherly menutup teleponnya.

Malam ini Riza mengajaknya ke AA bar, belakangan ini ia sering mengajak sherly makan atau sekedar jalan atau nonton, namun Sherly benar-benar masih bingung kenapa Riza begitu baik, dan perduli padanya, apakah Riza menyukainya atau tidak ia tidak tahu, dan ia tak mau tahu juga, karena ia tak bisa melupakan cinta pertamanya yaitu Riza yang sesungguhnya bukan Anton yang ia kenal.

apakah aku berlebihan memberikannya kesempatan, semoga saja ia tidak salah paham dengan sikapku, pikirnya.

Sherly dijemput Riza jam 08.00 malam di rumahnya, ia menggunakan celana jeans ketat selutut, kemeja kotak-kotak dan kaus putih didalamnya.

Mareka pergi dengan mobil Riza, ia hanya menggunakan kaos putih oblong dan celana pendek kain.

“cieee, couple loh kita sama-sama pakai baju putih?”, ejek Riza genit,

“diam!”, jawabnya ketus tapi senyum-senyum sendiri,

“memang ada apa di AA bar? Artis?”, tanya Sherly.

“bukan! ada dehhh..”, jawab riza santai,

“terakhir aku mengunjungi AA bar itu mengerikan, kamu ngertikan?”, Sherly melanjutkan,

“kamu bakal baik-baik saja, aku bukan si mesum itu, jangan sama-samakan dong!”, jawab Riza,

”ya.. ya.. percaya”.

Malam itu suasana AA bar begitu ramai, hanya satu meja VIP yang kosong, pelayan mempersilahkan mereka duduk di meja itu, Sherly hanya terkagum-kagum, bagaimana seorang pelayan restoran memiliki uang sebanyak ini, untuk memesan table VIP

“tunggu sebentar aku mau ke toilet, kamu pesan minum duluan, key”,

Riza pergi dengan langkah seribu. Ternyata ia kebelakang untuk berbicara pada merry manager AA bar, ia berkata bahwa jangan menyapanya, bilang pada pelayan untuk memperlakukan ia seperti tamu bukan sebagai pemilik bar, tanpa Riza ketahui, inggrit berada disudut lain mendengarkan semua yang mereka bicarakan.

“maaf lama ya?”, Riza akhirnya kembali, karena hampir saja Sherly di goda om om.

“kok lama? Kamu buang air besar ya”, ejeknya terkekeh,

“ehh.. oh enggak aku tadi ambil kunci mobil di valet.

Riza memanggil pelayan dan memesan minuman dan makanan ringan. Sementara band sedang bersiap-siap, dan mulai memainkan lagu-lagu slow, setelah beberapa lagu, vocalis pria memberitahukan vocalis barunya, lalu inggrit keluar menyanyikan lagu RnB, membuat suasana bar menjadi panas, ia memukau membuat semua pengunjung menari-nari.

Sherly terkaget-kaget melihat sahabatnya itu menyanyi, ia tidak pernah tahu bahwa inggrit seorang penyanyi yang memiliki suara indah, matanya tertuju pada inggrit dan tersenyum kagum.

Riza hanya memandangi Sherly ia berhasil dengan kejutannya, ia bahagia melihat senyum cantik Sherly.


Tomato Strawberry

Tomato Strawberry

Status: Completed Tipe: Author: Dirilis: 2015 Native Language: Indonesia
Jika aku bukanlah aku apakah kau masih mencintaiku ?sebuah kisah cinta sederhana sepasang kekasih

Komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Opsi

tidak bekerja di mode gelap
Reset