“siapa gadis gila itu!?” di lift ia berpapasan dengan Riza yang bertubuh anton, ia terkejut namun ia coba menyembunyikannya,
Riza berlalu begitu saja tanpa mengenalinya, wanita itu hanya terdiam membeku, lalu memandang Riza dari belakang hingga ia berbelok lalu ia masuk lift untuk pergi.
**
Apartemen malam itu tidak terlalu terang karna hanya di terangi lampu tidur hanya membiaskan cahaya kuning, sepasang manusia masih berbaring dan menikmati segelas wine, setelah berhubungan intim.
“jadi kau akan ke inggris besok?”, tanya pria itu,
“ya, aku harus, karena ada yang harus ku selesaikan, dan setelah itu mengunjungi orang tuaku di jerman, untuk membahas pertunangan kita”, jawab si wanita.
“hmmm.. kau yakin dengan diriku? Aku tak mungkin bisa setia padamu walaupun nanti aku menikah denganmu”, tanya si pria,
“kau tahu aku seorang maniak.. “, tambah si pria, wanita itu tersenyum dingin,
“dengar, itu bukan masalah bagiku, kau bebas tidur dengan wanita mana pun. yang kutahu kau hanya mencintaiku, karena kau selalu membutuhkanku, Anton”, tegas wanita itu, dengan pandangan penuh makna.
Anton tersenyum dingin, lalu balas memandangnya dengan pandangan tajam
“kau memang selalu mempesonaku Luna, aku tergila-gila dengan semua yang kau miliki”, katanya, lalu mencium manis bibir wanita itu.
Luna mempercayakan semua bisnisnya pada Anton, dialah yang membuat anton menjadi seperti sekarang ini, awalnya mereka hanya kenal di AA bar, Luna tertarik dengan pesona anton, pada saat itu anton hanyalah seorang kurir narkoba, yang menawarkan barang haramnya pada AA bar.
Lalu mereka berkenalan menjadi semakin dekat anton meninggalkan profesi sebelumnya, awalnya ia hanya menjadi pemuas nafsu Luna, Luna memberikan semua fasilitas, seperti apartemen, mobil, uang, bahkan membantunya kuliah di perguruan tinggi swasta yang dulu sempat tertunda, setelah ia lulus dengan nilai memuaskan, ia di berikan kepercayaan oleh luna untuk mengelola usaha, hanya beberapa usaha receh bagi Luna.
Hasilnya? Usaha yang di jalankan anton terus berkembang, Anton hanyalah anak jalanan yang liar, kebuasannya layak binatang, ia seorang maniak perempuan, jika ada karyawati yang bekerja tidak mau memuaskan nafsunya ia langsung memecatnya, itulah mengapa hampir seluruh karyawan anton sudah ia jamah, kecuali karyawan baru setelah Riza masuk ke tubuhnya.
tentu saja Luna mengetahuinya, ia bukan wanita yang menutup mata dan telinga, ia sangat terobsesi pada Anton, jadi ia menganggap itu hal biasa karena ia pun tahu Anton hanya memujanya.
Suatu saat Anton pernah membunuh orang yang berusaha mendekati Luna,begitupun sebaliknya mereka sangat terobsesi satu sama lain, semua karyawan menutup mata dan mengetahui kegilaan ownernya, namun mereka tidak perduli karena gaji yang mereka dapat hampir tiga kali lipat gaji standart di perusahaan yang menjalani bidang yang sama.
**
“aku akan membunuh gadis kampung itu! Lihat saja nanti!!”, gumamnya geram.
Riza tiba di apartemen dan melihat adiknya sedang membersihkan sesuatu, ia menanyakan pada adiknya, ia menjawab tidak sengaja menjatuhkan botol bir, Riza mempercayainya, lalu mereka pun pergi ke pusat perbelanjaan untuk membeli barang-barang yang telah terbakar habis bersama rumah Inggrit.
mereka tiba di pusat perbelanjaan terbesar di kota, Inggrit hanya beberapa kali datang ke situ, itu pun karena menemani Sherly, karena barang-barang yang ada di situ terlalu mahal untuknya.
Mereka mendatangi hampir semua outlet yang ada di Mall itu.
“Za, emmm, maksudku Kak.. apa kau tahu seluk beluk Anton? Sebelum kakak berada di tubuhnya, dia type orang seperti apa?, tanya Inggrit, sambil terus memilih pakaian,
“aku tidak yakin, intinya kakek tua itu berkata padaku Anton adalah seorang yang licik, jahat, hanya itu, aku hanya coba memperbaiki”, jawabnya, tanpa memandang adiknya.
“ini bagus Kak??”, inggrit menunjukan rok mini di tangannya,
“hey, kenapa pakaian yang kau beli semuanya minim-minim kau seperti bintang film dewasa!”, Riza menghardik.
“apa maksudmu kak, ini tuh trend!!”, jawabnya mengelak,
Riza hanya menggelengkan kepalanya..
“oke terserah kamu saja adikku manis”, Inggrit tersenyum bahagia, ia sangat senang mendengar kakaknya bicara seperti itu.
Setelah selesai berbelanja mereka pergi ke restoran untuk makan siang, di tempat parkir mobil, mereka di hadang laki-laki muda berbadan besar.
“jadi pria ini yang membuatmu mengabaikan telefonku?”, kata pria itu jelas terbakar api cemburu.
“Vero??”, ucap inggrit kaget, jelas ini salah paham, Riza yang tak tahu apa-apa hanya melongo dengan keadaan ini, tiba-tiba Vero menarik kerah baju Riza dan menghujamkan pukulan telak di pipinya, ia terjatuh,
“apa yang kau lakukan bodoh!???”, ketika Vero mendekati dan hendak memukul Riza lagi, dengan cepat Inggrit melayangkan tendangan telak ke wajahnya, vero terpental, orang-orang dan satpam restoran berhamburan menghampiri untuk melerai mereka
…
“semuanya bisa di selesaikan tanpa kekerasan, aku membencimu bedebah!”, teriak Inggrit sambil mengobati lukanya karena tendangan tanpa bayangan dari inggrit.
“adu… duh.. pelan-pelan dong!”, kata Vero,
“DIAM!!”, bentak Inggrit. Vero adalah kekasih inggrit mereka sudah berpacaran selama lebih dari dua tahun, ia teman inggrit di SMA, dan keduanya adalah juara nasional taekwondo antar SMA, karena mereka memiliki hobi yang sama, mereka akhirnya memutuskan untuk berpacaran. aneh.
“jadi anda adalah kakaknya Inggrit?”, tanyanya, Riza hanya mengangguk tersenyum, ia masih memegangi pipinya, lumayan juga pukulan bocah sialan ini, pikir Riza.
“maafkan saya kak, saya tidak tahu, benar-benar tidak tahu”, ucapnya, bersungguh-sungguh.
“kakak sangat tampan juga putih, kenapa anda bisa memiliki adik hitam legam seperti ini..”, ejeknya kepada inggrit.
BUK, inggrit menghantam lehernya, Riza hanyan tersenyum geli melihat pemandangan mesra berdarah seperti itu.
Vero harus kembali bekerja karena ia mampir hanya untuk makan, karena ini jam istirahatnya.
ia bekerja di perusahaan yang tidak jauh dari restoran itu, ia adalah karyawan pabrik plastik terbesar yang ada di kota itu.
“dia cukup baik untukmu? Apa kau sudah tidur dengannya?”, tanya Riza.