Liely menghubungi Adella kalau pesawat akan berangkat dan minta dijemput jam 11.00 di Bandara Minangkabau. Adella amat senang sekali dan meminta suaminya menjemput, Ibrahim izin untuk menjemput Armando mulanya pak kepala sekolah SMAN2 Batang Anai melarangnya tapi setelah dijelaskan mempersilahkan Ibrahim menjemputnya. Sampai Bandara Ibrahim melihat jadwal kedatangan dan pesawatnya masih dalam estimasi, sudah pukul 13.30 tapi pesawat belum juga ada kabarnya membuat Ibrahim resah. Jam 13.55 pesawat barusan mendarat.
Ibrahim : ” Kok lambat datangnyo Armando..?”
Armando : ” Iya Om..tadi di deley karena di Lampung ada badai juga di Padang Panjang, takut juga tadi waktu di berangkatkan karena masih kondisi hujan …”.
Ibrahim : ” Untung selamat sampai tujuan …”.
Armando : ” Iya ..Alhamdulillah Om”. Ibrahim membantu mengangkati kopor dan oleh-oleh yang dibawa. Liely membawa oleh-oleh dari mak Yan yang dikirim May Chen dan dibeli di pasar Gang Pinggir . Rustam Nasrun memeluk Liely karena amat rindunya.
Rustam : ” O ya Ly, itu rumah dan pekarangan kantor Bandung Permai belum kamu lihat dan Armando tentu ingin segera melihat tentunya”.
Roy : ” Ya ayah.., sore bisa kita lihat kan..?”.
Rustam : ” Tentu …lokasi sudah dibersihkan dan siap di bangun, nanti biar Ibrahim yang bantu dan mengawasi pelaksanaannya”. Liely minta tolong Adella menggoreng lumpia sebagian tapi Saskia minta lumpia basah, Adella mengeluarkan wingko babat . Nasrun amat suka sekali karena manisnya tidak eneg dan gurih ada rasa nangka , durian dan lain-lain.
Armando : ” Soal bangunan yang bertanggung jawab Om Roy karena yang kuasa Om Roy untuk dalam negeri”.
Roy : ” Gak papa bisa diatur Ayah….malahan Roy bisa cek kantor Franchise Padang Pariaman yang bertanggung jawab Mustofa suaminya Fatimah yang menjabat wakil dewan .
Rustam : ” Nanti malam Mustofa akan ke sini, menemui kalian semua, Adella tolong kabari kakakmu dan bawakan Rendang buatannya”.
Adella : ” Iya ayah…sekarang makan siang dulu tentu kalian amat kelaparan , makan lai..”. Tiba-tiba Kimberly menangis dan teriak emoh…emoh..emoh… dan menghentakan kakinya sambil menangis karena Rustam tidak mengerti maksudnya…
Saskia : ” Oh…itu minta salaman Uyut…”. Rustam baru ngeh, dikiranya minta keripik sanjai tawar pantasan tak mau dia dan marah….mereka semua pada tertawa..Kimberlypun ikut tertawa..dan menambah keriangan seisi keluarga. Rustam amat senang sekali dengan kehadiran buyutnya yang membuat suasana riang gembira.
Rustam : ” Berapo umurnyo Kimberly sekarang Saskia ..?”
Saskia : ” Setahun Uyut…”.
Rustam : ” Wah hebat anak sekarang masih kecil pinter-pinter…lucunyo kalau marah..he..he…he…”.
Rustam : ” Mano giginyo…?” Uyut Rustam sambil meringis menampakkan giginya lalu Kimberly ikutan menunjukkan giginya sambil hidungnya dinaikkan dan matanya merem…semua tertawa kegelian… Buyut Rustam gemas dan memeluk Kimberly tapi Kimberly mencengkeram jenggotnya…dan uyut Rustam kesakitan.
Rustam : ” Aaahhh…kiranyo dari tadi mau meremas jengguik uyut ya…ha..ha..ha…” tawa uyut Rustam
Mereka bersendau gurau sambil ngemil kerupuk jangek….angin semilir membuat Kimberly berlari dan memeluk Saskia, sepertinya Kimberly kedinginan tapi lama kelamaan angin semakin kencang dan kencang dan pintu di tutup Adella. Putri Adella yang bernama Tiara menutup semua pintu dan jendela. “Hujan es…” Tiara berteriak dan terdengar bunyi gemeretak genting serta membasahi teras depan untung mobil Ibrahim sudah masuk garasi . Angin amat kencang sekali …pot bunga pada berjatuhan
Atap seng fiber dari tetangga rumah depan terangkut angin dan melayang. Roy menvideokan kejadian ini, langit nampak gelap lampu pada dinyalakan, hamburan es segede kerikil berserakan di halaman rumah dan teras serta di jalan-jalan . Ibrahim ikutan memvideokannya kejadian ini karena memang kejadian yang amat langka. Rombongan Jakarta tak diperbolehkan Rustam menginap di hotel dan lebih baik bermalam di rumah Adella dan ayah Rustam, Roy pun mengalah . Bundo Zubaidah telah kembali ke rumah diantar Mustofa dan istrinya Fatimah juga putrinya yang diterima kuliah di UNP .
Saskia : ” Siapa nama putri tante Fatimah ini..?”
Fatimah : ” Donita ini lo kak Saskia ingin bicara sama kamu !?”
Donita : ” Maaf kak ini masih terima telepon ” Donita masih terima telepon sahabatnya dari Padang Pariaman yang juga kena amukan cyclone tropis Odette. Semua pada membicarakan badai tersebut . Ibrahim menunjukkan videonya yang di share berkali-kali dan diberikan Donita. Armando memberikan perhatian pada Ibrahim dan Mustofa ikut memberi arahan adik iparnya untuk saling bantu agar usaha ini aman dan tetap eksis meskipun situasi pandemi. Saskia memberi saran agar lebih dekat dengan Tuhan supaya Allah selalu melindungi umatnya.
Karena angin mulai semilir lagi maka keluarga Mustofa pamit dan meminta Armando dan Saskia gantian esok menginap di Mega Permai I yang jaraknya tak begitu jauh dari ABI Singgalang pasti diantar Ibrahim. Pagi itu Armando minta pada kakeknya untuk melihat-lihat lokasi kantor Bandung Permai Cabang Padang, Uyut Rustam mengambil sertifikat dan PBB tanah itu untuk diberikan Armando.
Ibrahim mengantar mereka menuju jalan Raya Padang-Bukit tinggi yang merupakan persawahan tepi jalan raya. Amat strategis lokasi yang sudah dipilih Uyut Rustam Nasrun mudah dijangkau,juga dekat dengan tempat tinggal , disana sudah banyak berdiri bangunan kuliner serta bengkel juga toko elektronik, toko material dan toko pakaian.
Saskia melihat rencana anggaran belanja yang ada di laptopnya dan mulai mengecek harga material yang dibutuhkan sesuai anggaran, Roy mengajak Ibrahim mencari tukang bangunan agar segera menyelesaikan bangunannya. Ibrahim rupanya sudah memiliki tukang bangunan dari sekolahnya dan mudah terkoordinasikan , Lalu Ibrahim menelepon Vino tukang bangunan tersebut.
Ibrahim : “Vino nanti malem ke rumah, Bandung Permai segera dikerjakan..”
Vino : ” Siap boss , berapa orang yang harus Vino siapkan kira-kira?”.
Ibrahim : ” Pokoknya kamu menghadap pak direktur dulu nanti sore okey..?”
Vino : ” nanti sore jam berapo ?”
Ibrahim : ” ajam Ampek sampai sini yo..”
Vino : ” Okey siaaap “.
Liely membuatkan makan siang Kimberly yang sedang bermain dengan uyut Zubaidah yang gemas dengan Kimberly dia meloncat-loncat dan memainkan rebana, Uyut Zubaidah yang memainkan musik pakai mulut dan Kimberly yang menari. Liely geli mendengarnya , Donita ikut menggoda Kimberly yang selalu berteriak” emoh..emoh..” sambil menjingkatkan kaki dan membuat Donita ketawa.
Saskia melihat-lihat lingkungan di jalan Raya Padang-Bukit tinggi dan mampir ke kuliner yang dekat lokasi Bandung Permai untuk membeli kerupuk jangek kesukaan uyut Rustam lalu segera pulang. Liely menantikan kepulangan Saskia di teras sambil melihat-lihat bunga yang dipindahkan Tiara karena terjatuh kemarin waktu kena hembusan badai cyclone Tropis odette. Saskia melihat Liely yang menggendong Kimberly sedang tidur, tapi Ia malah menyalami Tiara yang membersihkan teras
Saskia : ” Hai Tiara….wah sibuk nih..”
Tiara : ” Iya tan olah si Odette semua bunga ganti pot”.
Rustam : ” Sudah..tak usah bersungut anggap saja hiburan”
Tiara : ” Iya kek..”.
Saskia segera membersihkan diri dan memberikan sertifikat tanah yang akan dibangun kantor Bandung Permai.
Liely : ” Alhamdulillah …Uda Alvian, Padang sudah memiliki Bandung Permai semoga engkau tenang di alam sana karena cita-cita kita berdua terpenuhi Alloh”.
Liely memeluk Saskia dan megucapkan terima kasih.
Uyut Zubaidah mempersiapkan makan siang dan saat itu Adella pulang dari mengajar mengendarai motor sambil membawakan es buah segar teman minum dihari yang panas ini. Ibrahim membantu istrinya dan sekalian makan bersama.
Alenvino datang dan menemui Ibrahim lalu menemui Roy, Alenvino yang pernah kenal nama itu menyalaminya.
Alenvino : Ini putra abah Rustam Nasrun yang bernama Royadi yang dulu sekolah di SMA 7 di Koto Tengah..?” Roy mengangguk lalu bertanya,
Roy : ” Benar…siapo kawan..?”.
Alenvino : ” Ambo Alenvino teman sekelas kawan.!?”
Roy : ” Ya ampuun…apo kaba..?” Alenvino senang sekali dan mengatakan baik-baik keadaannya lalu Ibrahim menceritakan kedatangannya dan Vino pun mendengarkan penuturan Roy.
Ibrahim mendapat limpahan tugas dari Roy dan besok pagi akan di mulai pekerjaan itu oleh Vino , semua gambar sudah di kirim ke email Ibrahim dan Vino bisa membaca gambar tersebut.
Mustofa pagi-pagi sudah menjemput Roy untuk diajak ke Padang Pariaman bersama para Dewan , Saskia istirahat juga Armando, Liely memijit-pijit Kimberly biar tak capek karena sebentar lagi akan ke rumah Fatimah dan diantar Ibrahim sepulang dari Padang Pariaman yang disambut gempa bumi berpusat di pulau Nias , Liely memeluk Kimberly dan keluar rumah menyelamatkan diri.