Video canda Kimberly dengan pramugara Roberto dan pramugari Irenna Adems disaat terkubur dibadai pasir Dubai membuat geli subscribernya banyak ucapan disampaikan semoga selamat sampai Amerika Serikat dan mulai menegang saat masker Kimberly menghitam dan kemudian bersambung waktu mereka memasuki kamar masing-masing. Melissa Allison amat cemas dan menelepon pemilik Vila Daffodils dan menyarankan jika badai sudah mereda tolong segera di dibantu untuk membersihkannya karena pernafasan mereka tentunya amat terganggu.
Rupanya sudah di lindungi keamanan pernafasan mereka dan saat ini mereka akan segera cek out. Melissa amat lega dan mendapat pesan dari Kapten pilot Henry kalau segera tinggal landas, Melissa menghitung jam kedatangan pesawat tersebut yang estimasinya berkisar 14 jam akan tiba di Bandara Internasional John F Kennedy.
Perjalanan Kimberly ditayangkan secara live saat ini dan Liely yang menerangkan kalau Kimberly masih menghirup oksigen agar nafasnya lega dan melambaikan tangannya pada semua orang. Selesai menghirup oksigen Kimberly meminum susu dan saat itu bersamaan sedang sarapan bersama keluarganya. Pramugari Irenna Adems menyiapkan juice tomat sebagai hidangan penutup Kimberly. Roberto menghidangkan roti kentang kepada Armando dan Saskia bau keharumannya tercium Kimberly lantas Ia memanggil, ” To..to..maem…” Liely tertawa memeluk cucunya sambil berkata, ” Sebentar ya….nanti yang mengambilkan tante Irenna Adems lalu Kimberly duduk manis dan melihat kembali Roberto sambil cemberut. Roberto memberikan senyuman pada Kimberly dan Kimberly membalas senyuman dikiranya akan diberikan kuenya ternyata tidak. Kimberly kecewa dan bilang ” emoh..emoh…sambil memandang mami sama papinya yang sudah makan kue kentangnya. Pramugari Irenna membawakan roti kentang untuk Kimberly dan Liely minta kue mafin beserta juice pepaya.
Selesai sarapan Kimberly latihan tarian menthok-menthok dan meng egolkan pantatnya ..papi Armando dan Saskia tepuk tangan dan mencium putri kecilnya yang sedang menirukan lirik lagu menthok-menthok juga menghafal tariannya , Saskia menunjukkan ommanya sedang melatih menthok-menthok jika lupa Kimberly melihat video ommanya. Berulang-ulang Kimberly menari kadang Saskia ikut menari dan bergantian dengan Liely juga Armando . Jam sembilan pagi Kimberly mengantuk dan minta di kelonin Saskia. Liely menata tidur Kimberly setelah nyaman Liely memandang langit biru dan tersenyum memandang Saskia yang ikut tidur.
Armando mendapat telepon dari Robbin Warrent : ” Sampai dimana Mr Armando ” dan dijawabnya,” Ini berada di bandara Internasional Schiphol sedang membersihkan kipas di mesin ke 3 yang tadi terdengar bunyi sesuatu”.
Robbin Warrwnt : ” Okey tujuh jam lagi semoga lekas sampai “.
Armando : ” Terima kasih doanya Warrent sampai ketemu sobat…see you…”
Robbin Warrent : ” See You…bye..bye..”.
————————————————————————————————————————————————————————————————————————————–
Selesai masak bu Puji menonton you tube Kimberly-Kimberly yang di nyalakan Didit.
Bu Puji : ” Dedek…kamu kok malah tidur…katanya tadi menari…mas Didit bohong ni pasti..”.
Nurozi : ” Piye…nangis lagi….?”
Bi Puji : ” Walahh..dedek tidur gitu…”
Nurozi : ” Tadi menari kok…..oh..bik Puji tadi masih masak….”
Bu Puji : ” Ya gak apa-apa…dah lihat begini saja sudah senang, Bu Saskia…Pak Armando….Omma Liely dan semuanya semoga kalian selamat sampai tujuan bibik mau makan dulu..”
Nurozi : ” Iya bik tolong ambilkan makan siangku dulu….” Bibik memukul pantat Nurozi yang mencoba menirukan suara Saskia , tapi yang dipukul malah tertawa terbahak-bahak.
Bu P : ” Mau ngerjain bibik ya…..” Nurozi berlari dan naik ke ruang kerjanya.
Nurozi : ” Jangan lupa makan siangku….”.
Bu Puji : ” Inggih sampun siap….”.
Mereka bertiga ( Hasan Torres, Nurozi dan Didit ) turun untuk mahan siang , Pak Roy menelpon Hasan Tores lalu Didit… Nurozi kebingungan karena dia yang gak dapat telpon sendiri.
Nurozi : ” Kok aku gak dapat telepon sendiri ya…?”
Didit : ” Darahmu pait karena mengandung Corona..?”
Nurozi : ” Ngece….aku dah vaksin masak Coronanen…?”
Didit : ‘Gak…’gak… gitu saja nangis…?”
Nurozi : ” Blegedes….cen kamu ni….”. Hasan Torres tertawa…melihat Nurozi serius
Didit : ” Guyon….ndes…jok marah sini aku suapin kayak Kimberly….” Hasan Torres lagi-lagi tertawa melihat tingkah laku mereka berdua.
Armando menelpon Hasan Torres agar membantu Didit memberikan laporan keuangannya karena kelihatannya Didit kurang paham. Hasan Torres mengiyakan tugas dari Armando dan akan mencoba menganalisa kesalahannya. Didit yang sayub-sayub mendengar pembicaraan Armando dan Hasan Torres bersedih karena khawatir kakak iparnya tak percaya pada dirinya.
Hasan Torres : ” Gini-gini brow…ayuk kita cek dari awal…..” Didit yang sepaneng amat memperhatikan penjelasan Hasan Torres.
Didit : ” Bener kan…?” jelas Didit
Hasan Torres : ” Sebentar…tak pernah ada laporan tanggal ini di buku laporan harian Amel, coba kamu cek….”
Cukup lama Didit mengecek di laporan harian Amel dan ternyata memang benar tak ada jadi……, ” Masak Amel mau korupsi…?!”
Hasan Torres memanggil Amel ke ruang kerjanya dan meminta penjelasannya, Amel terdiam lalu menangis, : ” Maafkan saya pak Hasan Torres…saya ceroboh ..saya salah…..”.
Hasan Torres : ” Ya…tolong sekarang dibetulkan sampai benar karena di tunggu pak Roy laporannya…?!”
Amel : ” Inggih…siap pak…”. Amel begitu takut tentang kesalahannya. Hasan Torres mengingatkan Didit : ” Besok lagi sebelum dikirim ke pak Roy tolong di cek lagi laporan dari Amel, dia stress sekarang….”
Didit : ” Iya….aku sendiri amat repot dan stress karena banyaknya tugas sementara tenaganya belum pada masuk dan alasannya masih sakit, ada surat dokternya lagi…”
Hasan Torres memakluminya dan menyuruh Didit melaporkan laporan keuangannya : ” Kan kamu rencana yang menjadi wakil pak Roy…?”
Didit : ” Iya benar….akan saya laporkan nanti sore “.
Pesawat akhirmya beres dan segera berangkat dari Bandara Internasional Schiphol di Belanda pada pukul 16.10 dan diperkirakan tiba di Bandara John F Kennedy pukul 11 PM , Waktu terskores karena baling-baling kotor. Kapten pilot melaporkan keberangkatannya. Melissa Allison mulai sibuk lagi dan ternyata sudah sampai New York dan bertemu dengan Robbin Warrent. Mobil Karavan kendaraan untuk Kimberly bertuliskan Kimberly Fans Clup siap di bandara.
Kimberly sedang belajar membaca di kabin sambil tengkurap Liely melarangnya belajar sambil tengkurap lalu membenarkan posisinya dan Liely mulai membaca. Televisi di rumah Saskia sudah dinyalakan karena semua rindu dengan Kimberly terutama bu Puji yang paling depan dan Antonie yang mengunggah secara live memperhatikan komentar bu Puji: ” Dedek Kimberly bibik Puji amat rindu dengan ketawanya yang kliatan giginya …bibik pingin dicium dedek”. Liely merasa iba dan tertawa lalu Kimberly ikutan tertawa sambil nyungir-nyungir dan memberikan sun jauhnya, Liely membalas komentar bu Puji. ” Nah..bu Puji semoga kangen bu Puji terobati dengan ketawanya dedek Kimberly”. Tapi Bu Puji malah menangis. ” Yah…malah nangis …” seru pak Sarpan. Hasan Torres tak terasa ikut meneteskan air matanya karena terharu campur rindu juga seperti bu Puji.
Kimberly bocah kecil yang bisa membuat pelipur lara siapa saja dengan kelucuan dan keluguannya secara naluri seirama dengan perkembangan usianya meminta lagu menthok-menthok dan mulai menarinya. Rupanya Kimberly sudah hafal dengan tarian menthok-menthok dan dia akan melancarkan acara esok hari dia Manhatan. Acara live selesai , Antonie menghitung komentar dari subcriber yang wow…membeludak dan mereka akan menghadiri Kimberly Fans Clup di Manhatan.
Ibu-ibu yang berada di Indonesia meminta esok hari acara ditayangkan secara live agar masyarakat di Jakarta, Madiun, Ketapang, Bandung dan lainnya bisa mengikutinya, Antonie tertawa
” Bagaimana kalau kalian masih pada tidur he..he..ikutlah….hayuk monggo…..” komentar Antonie dengan pic ketawanya.
Kimberly minta ke kamar kecil untuk cuci kaki dan memakai baju tidur kiriman Mrs Melissa Allison lalu mengucapkan selamat malam Kimly mau bobok dan memberikan sun jauhnya ” night…..” salamnya menyejukkan hati dan nenek-nenekpun ikutan tidur setelah menonton Kimberly siaran live di youtubenya.
Melissa mempersiapkan keamanannya karena Manhatan khususnya Central Park sudah banyak tenda terpasang yang akan mengikuti menthok-menthok dan mereka sudah menyiapkan costum masing-masing, keamanan menjaga jarak mereka dan jam 11 PM sudah diwajibkan tidur bagi peserta. Angin dingin menyelimuti mereka sebagian mereka ada yang masuk ke dalam rumah dan yang muda-muda mereka memasang api unggun dengan batasan jam 6 AM sudah harus dimatikan .
Jam 11.30 pm pesawat Kimberly Fans Club sudah mendarat di Bandara Internasional John F Kennedy, Melissa dan suami sudah menjemputnya bersama Robbin Warrent. Ternyata Karavan nanti yang akan mengemudikan adalah Mr Eddy dan diikuti Robbin Warrent .
Irenna Adems, Roberto, Kapten Henry juga George mengucapkan selamat malam dan sampai jumpa mereka bertangisan Liely dan Saskia berharap akan berjumpa lagi.