Beberapa saat kemudian aku mulai pembicaraan, sebenarnya bkn pembicaraan, melainkan perminta’an ma’af atas semua yg kulakukan padanya selama beberapa tahun ini, dan entah kenapa kali ini Ayunda yang menatapku lekat2, seakan berusaha mencari jawaban yg selama ini dia cari, mencari jawaban di mata lelaki yg tlh meremuk redamkan hatinya, sekeras apapun usahaku untuk menekan rasa, tetap saja sia2, suaraku mulai bergetar, mataku mulai perih & panas, tatapan teduh mata Ayunda benar2 membuatku tak berdaya. hanya satu kalimat terakhirku yg benar2 aku ingat sa’at itu “ Dek, ma’afin aku “
Seketika itu Ayunda bangkit, merengkuh kepalaku ke dadanya, kali ini aku benar2 tak bisa menahan perasaanku lagi, pertahananku ambrol, aku hilang kontrol, aku menangis di pelukannya, benar2 menangis, selama ini hanya ibuku yg mampu membuatku menangis, dan skrg aku menangis di pelukan wanita polos ini, beberapa sa’at kemudian dia mendongakkan kepalaku, mengusap airmataku, mencium keningku, kemudian ….
Ayunda : bisa melamarku sekarang mas ?? (suaranya pelan, namun bagiku sperti di sambar geledek)
Aku : Dek…. …? ?? ( kutatap matanya dalam2 untuk memastikan, aku tk percaya dgn apa yg barusan ku dengar , tdk prcaya dgn kalimat yg kluar dr bibir seorang wanita yang selama bertahun2 ku sia2-kan)
Ayunda : (smbil trsenyum ) lamar aku sekarang ……… (ucapnya pelan sambil mencium bibirku, memastikan kl aku tdk slh dengar)
Aku : ( kucium bibirnya ) ( kita menangis bareng )(aku tk bisa menggambarkan perasaanku wktu itu, penyesalan & kebahagiaan brcmpur jd satu )
Aku : Ayo dek ( stlh dpt menguasai diri, segera saja kutarik tangan Ayunda menuju parkir motor)
SKIP……
Dari food court, aku langsung ke rumah Ayunda, menemui & bicara dgn orang tua Ayunda, dan tentu saja keluarga Ayunda kaget, kami brdua di interogasi ber jam2 lamanya, krn selama jadian sama Ayunda, aku blm pernah bertemu keluarga Ayunda. Begitupun keluargaku, langsung geger, krn pulang dr jakarta lgsung minta nikah, slm ini keluargaku juga blm pernah tau calon menantunya. Aku brsikeras menikah skrg atau tdk sama sekali, dan perkataan Bapak persis perkataan adikku waktu itu “ gila kamu mas! “.Wkwkwkwkwk
Masalah teratasi stlh kedua keluarga bertemu, karena trnyata keluargaku sdh tau latar belakang keluarga Ayunda, begitu juga sebaliknya. Selain itu ibu jg senang sekali stlh tau calon mantunya lbh cantik dr Julie Estelle. wkwwkwk……
Stlh semua kehebohan yg di timbulkan oleh kami berdua, pada 27 November 2010, Aku dan Ayunda resmi mengikat janji sehidup semati dgn prosesi nikah yg sangat sederhana.
Ayunda Pramudita, you are ……….. ah entahlah, selama 7 tahun hidup brsama, bagiku spertinya tdk ada kata yg pantas untuk mewakilinya. Namun yg pasti, wanita ini adalah anugerah trbaik & terindah yg diberikan tuhan setelah keluargaku. Yg kutulis di Prolog bnr2 mnggambarkan perasaanku padanya, mski sekali lagi tak akan prnah ada kata yg pantas untuk mewakilinya
The END