Kemudian suasana kembali hening, si Laras masih juga belum muncul, sedangkan Ayunda menunduk sambil membolak-balik majalah, entah apa yang di kerjakannya. Sambil pura-pura mainin HP, aku beberapa kali mencuri pandang ke arahnya, cantik…, bukan…., kata yang tepat ayu, wajah polosnya berhias hidung kecil dan mancung, bibir kecil tipis, ramput ikal sebahu, kulit putih, mungil (160 cm), susah nyari padanannya kalau yg ini, tp kayaknya kalo cuma Julie Estelle ya lewat lah
Sejurus kemudian si Laras muncul cengar – cengir sambil membawa segelas kopi susu.
Aku : kenapa lama sekali, sampek lumutan nih nunggu minum ( sambil ngeluarin rokok )
Laras : (tertawa) ma’af mas, sekalian sholat ashar
Aku : waduh…, aku juga belum ( sambil balik nyengir )
Laras : yeeeee…udah sana buruan, tuh si Yunda juga belum sholat, bareng sekalian.
Aku : oooo…, Yunda belum sholat juga to?, ayok bareng kl gitu…
Yunda : Iya mas.
Selesai wudhu, aku langsung ke tempat sholat, Yunda sdh siap, aku berjalan ke posisi imam tanpa menoleh ke Ayunda. Selesai sholat & berdo’a sebentar, aku menoleh ke belakang, aku kira Ayunda sdh ke depan, ternyata masih di belakangku, kontan saja kita beradu pandang dari dekat. Masya’allah…….kulihat pemandangan yg sangat indah, anggun sekali Ayunda ketika memakai mukena. Ayunda cuma tersenyum, agak lama kita brdua saling memandang, sejurus kemudian dia mengulurkan tangannya utk salaman, kemudian merapikan mukena, beringsut keluar, meninggalkan aku yang bengong masih sendirian.