Sariyah hatinya meradang, anak lelakinya minta uang saku untuk sekolah belum bisa memberi sementara suaminya ngorok gak bangun-bangun , terpaksa ia harus ngutang tetangga sebelah untuk memberi bekal anaknya yang masih kelas SD kelas – 5. Sariyah sudah malas bertengkar setiap harinya…..malas pula membangunkan suami yang cuwek dan gak bisa diharap, dia lari ke bu Marzuki meminta kerjaan apa saja asal dia bisa makan, Bu Marzuki menyuruhnya ke pasar untuk berbelanja dia mencatat belanjaan dan uang pemberian bu Marzuki, ketika ia keluar bu Yusuf minta dibelikan udang satu kilo beserta uangnya, Mbak Ratna minta dibelikan jamu dan bawang merah.
Sariyah langsung ke pasar mencarikan belanjaan mereka disinilah kehebatan Sariyah yang pandai menawar dan bisa memberikan untung dirinya, dari tiga ibu yang menitipkan belanja dia dapat mengantongi keuntungan 5000 rupiah, dia membelikan nasi bungkus untuk suaminya, dan segelas teh hangat. Sariyah langsung menuju Bu Marzuki memberikan pesanannya, juga bu Yusuf dan Mbak Ratna. mereka memberikan uang karena Sariyah mendapatkan barang yang bagus dan sehat.
Mereka semua menginginkan Bu Sariyah membelanjakan sayuran dan bahan makannya setiap hari, Sariyah dengan suka cita menerimanya dan akan berangkat lebih pagi lagi. Sampai dirumah dia melihat nasi bungkusnya sudah dimakan dan suaminya sudah berangkat kerja sebagai kenek angkot.
Pak Bambang begitu panggilannya suami bu Sariyah menaruh uang di gelas dan menulis ” Terima kasih mak untuk makanannya dan teh hangatnya, aku bisa tidur nyenyak karena tak kamu crewetin, ini ada uang 55.000 hasil kerjaku kemarin.
Olala Sariyah senang sekali dan mengumpulkan uangnya yang dapat 25.000 dibuat belanja sayuran mumpung masih pagi..untuk buka warung belanjaan , di jalan ia ketemu bu Zamroni menitip daging dan telur, Sariyah segera berangkat kepasar, sampai rumah ia membuka jendela dan mengambil meja yang ada dikamar untuk dasaran belanjaan, setelah tertata Sariyah segera mengantar pesanan ke bu Zamroni.
” Lo..Bu Sariyah buka warung bahan pokok dan sayuran to..?” tanya bu Zamroni
” Belum lengkap kok bu, tapi sayurnya segar-segar, telur , cabe , bawang merah dan putih , mie instan , dan lainnya sedikit-sedikit persediaannya…sambil nunggu pesanan dari ibu-ibu sini ..?!”
” Wah kalau begitu saya bisa belanja dekat dong bu, atau saya ambil di tempatnya ibu kalau nitip”
” Terima kasih bu Zamroni saya pulang dulu ya…?”
” Monggo bu , ini transpotnya njenengan tadi bu…”
” Gih …matur nuwun .” jawab bu Sariyah. Ternyata kampung sini sangat membutuhkan warung blanja harian, Alhamdulillah ….aku siap melayani mereka.
Sambil mencuci pakaian Sariyah melayani pembeli ,” Bu ada rokok..?” tanya Partono
” Waaahh..mas belum ada, ini warung baru buka, insyaAllah besok saya tak kolakan tolong mas saya catat rokoknya apa..?” Bu Sariyah mencatat rokok-rokok yang biasa dibeli ketengan.
” Waah itu ada minuman, saya tolong dibuatkan minuman jeruk buk..”
” Belum ada esnya bagaimana mas kalau hangat..?”
” Iya bu yang hangat saja maksud saya…” Bu Sariyah segera memanaskan air dan membuatkan jeruk hangat, dalam hatinya..wah aku juga bisa buat usaha seperti ini..karena warung bu Sariyah tempatnya adakan jadi laris jualannya. Ketika Aris anaknya pulang sekolah ia meminjam sepeda untuk membeli rokok , minuman segar dan es batu, karena banyak yang meminta minuman dingin. Aris dikasih tahu harga – harga dagangan ibunya , selanjutnya Bu Sariyah mengayuh sepeda Aris menuju pasar, ketika Aris ganti pakaian tiba-tiba ada pembeli Aris cepet-cepet tanya, ” Beli apa buk..?”
” Mas mau beli kangkung sama lombok ” tanya bu Sarah
” Bu kalau lombok saya gak bisa njualin gak tahu harganya maaf, kalau kangkung bisa bu ”
” Ibunya kemana to mas Aris..?”
” Ibu beli es batu sama rokok, sebentar lagi paling pulang…bu Sarah bisa menunggu gak apa kok ..”
” Ya sudah, saya tunggu sambil lihat-lihat dagangannya boleh ya..?”
” Silakan bu…” Aris terpaksa membersihkan tempat yang kotor agar kelihatan rapi dan bersih sambil menunggu ibunya datang. Tak berapa lama ibu sampai rumah dan segera memasukkan es batu dalam termos es yang baru dibeli bu Sariyah, Bu Sariyah segera melayani bu Sarah, dan belanjaannya bisa terpenuhi, ” Bu Aris laper…ibu sudah masak belum..?” tanya Aris
” Sudah itu ada sayur Sup sama telur dadar juga sambal ” jawab ibu , Aris senang sekali karena ibu masakannya enak dan memakannya dengan lahap.
” Bu saya pingin beli sayurnya 5000 boleh..?” tanya bu Sarah
” Oh..boleh…bu..” bu Sariyah melayani bembelian sayur yang sudah matang.
Sampai sore warung Bu Sariyah ramai pembeli dan harus bolak-balik ke pasar sampai 4 kali pakai sepeda, untuk memenuhi kebutuhan pembeli. sambil membuat sayur sup lagi karena sayurnya sudah habis diborong pembeli.
Mau tidak mau Aris membantu ibunya kalau ada pembeli dan membantu menggoreng mendoan karena ada yanag memesannya, tempenya tinggal ambil di warung. Ketika suaminya pulang merasa heran karena banyak orang di rumahnya, ternyata istrinya buka warung dan banyak yang minum dan makan cemilan mendoan.
Pak Bambang senang melihat istrinya punya aktivitas baru dan Ia segera mandi terus membantu istrinya biar istirahat dan istrinya berpesan
” Jangan sampai melayani dengan cara ngutang…ingat itu ya mas…akan menyusahkan kita…aku akan istirahat sebentar mas..”
” Iya …tentu.. aku tak akan menyusahkan kamu buk..” pak Bambang memastikan aman dengan usaha istrinya, bahkan mau membuatkan pesanan kopi pembelinya dan menggorengkan pisang goreng yang sudah disiapin istrinya tinggal goreng. Sariyah sudah mengambil uang yang ada di warung dan menyisihkan recehan sebesar lima puluh ribu rupiah.
Pak Bambang senang sekali melayani pembeli , tapi istrinya bangun karena sudah jam 22.00 dan persiapan menutup warung.
” Mau tutup buk…?” tanya pak Zamroni
” Iya pak…mau istirahat besok harus bangun pagi-pagi ke pasar”
” Kalau malam Minggu sampai jam berapa bu…?”
” Sampai jam 24.00 pak”
” Ya sudah pak Bambang besok hari Minggu saja, biar tambah gayeng banyak yang hadir di warung bu Sariyah ”
” Siap pak Zamroni…sampai Minggu ya..” sahut pak Bambang. Mereka akhirnya pada pulang, mencoba merajut hari-hari di warung Bu Sariyah.
Pak Bambang memberikan hasil kerjanya Rp 100.000 kepada istrinya biar untuk nambah modal, hasil dari warungan semalem, Aris ikut menghitung uang dia senang bapak ibunya memiliki usaha warungan meskipun banyak uang recehan yang diterimanya tapi bila dijumlah dan dibungkus plastik uang itu nilainya lumayan.
” Ris kamu sudah belajar ” tanya pak Bambang
” Sudah pak sambil bantu ibuk Aris belajar, tidur dulu ya buk, pak ”
” Iya..tidurlah ” Bu Sariyah menjawabnya , ini uang untuk kolakan besok pagi disimpannya di bawah bantal bu Sariyah matanya sudah pedas..dan segera tidur.
Habis shollat subuh bu Sariyah menanak nasi menggoreng mendoan, membuat sambal, dan menggoreng ikan teri sambil membuka warung, ternyata sudah ada yang menunggu minta dibuatkan kopi dan makan sarapan, sepintas bu Sariyah bingung apa saja yang dia buat orang menginginkannya, ya sudah ia melayani untuk sarapan, tapi melihat teras belum bersih bu Sariyah mengepel dulu, dan mereka mau menunggunya, Aris bangun ikut membantu membersihkan teras dan ibunya menyiapkan sarapan untuk empat orang, dan memindahkan nasi dari magic com ke bakul karena akan menanak nasi lagi . Habis bersih-bersih Aris mandi persiapan sekolah. Pak Bambang bangun karena Aris pamit mau berangkat sekolah. Pak Bambang kaget ternyata diteras sudah ada beberapa orang sedang sarapan , makanya ia buru-buru mandi dan sarapan di dalam. Pak Bambang melihat racikan istrinya mengatur sarapan dan menghargainya , siapa tahu nanti ada yang minta dibuatkan sarapan.
” Pak.., ibu mau belanja dulu ke pasar tolong dijagain ya..?”
” Oke bu…akan bapak bantu melayani pembeli.” Sariyah mengambil catatan belanjanya dan langsung berangkat. Ketika Bu Sariyah pergi ada mobil berhenti didepan warung, ia mau menitipkan beberapa produk makanan dan minuman, nanti pembayarannya sebulan kata sopir itu, pak Bambang tidak berani menerima tapi sopir itu ngeyel dan menitipkan bahan makanan dan minuman beserta price list serta harga yang harus dijual ke pembeli, nanti seminggu lagi saya kesini lihat kemajuannya, ini kartu nama saya dan nomor hape yang bisa dihubungi, ini nama warungnya apa pak..? ”
” Nama warungnya apa ya..? itu milik istri saya namanya Sariyah… ya Sariyah itu saja namanya.