Sistem masuk sekolah lanjutan kali ini ada perubahan, sambil mendengarkan kepala sekolah memberikan ceramahnya Aris dan teman teman menanti antrian untuk cap jempol dan tanda tangan di ijazahnya. Guru menyarankan agar siswanya tetap mendaftar di sekolah ini jenjang SMA nya karena sekolah di Semarang Timur yang berstatus Negeri tidak banyak. Aris ikut mendaftar diikuti teman-teman lainnya , mereka membuka laptop dan menyisir lokasi SMA yang ada di zonasi wilayah rumah masing -masing .
Ibu Aprilia dan pak Harno ikut memandu dan mengira-ira nilai ujian yang diterima di sekolahan lanjutan atas masing-masing. Aris disarankan mendaftar di SMAN 2 dan Marlina di SMAN 11 mereka membantu penyiapkan berkasnya, Aris dan Marlina cuma menambahkan foto copy akte kenal lahir, KK dan past foto besok Senin mengumpulkannya . Teman-teman pada gaduh karena ada yang gak dapat lokasi sekolah lanjutannya, bu Aprilia menenangkan mereka. Dan memberi penjelasan lagi kalau mereka bisa memilih SMK ataupun MAN sebagai opsi terakhir.
Bu Aprilia memanggil Aris dan Marlina mempersiapkan berkas dan meminta membantu teman-temannya juga. Aris dan Marlina nilai ujiannya tinggi dan didaftarkan sekolah termasuk murid berprestasi dan diharap datang ke sekolah setiap hari Selasa dan Juumat untuk membantu mengkontrol siswa lainnya yang meminta bantuan sekolah dan bu Aprilia mengumumkan kepada lulusan tahun ini .
Aris menerima tugas dari sekolahnya juga Marlina. Selanjutnya pulang ke rumah. Bu Sariyah memberikan hadiah hand phone karena Aris lulus sekolah dengan nilai yang memuaskan. Aris menceritakan tentang sekolahnya tadi yang gaduh dengan sistem zonasi, bu Sariyah bingung gak tahu apa yang akan dilakukannya.
” Ibu gak usah sedih biar Aris yang urus sekolahnya, cuma Aris butuh motor dan sim agar lancar pengurusannya .” begitu penjelasan Aris.
” Kalau begitu ibu akan belikan motor buat kamu Aris , tapi ibu dibantu memikirkan warung ya nak ” Aris memeluk ibunya dan berbisik
” Buk makasih ya untuk semuanya dan Aris akan selalu membantu ibuk juga bapak…, Aris senang dengan usaha ibuk dan akan selalu mengawasi dan membantunya ” Ibu Sariyah menangis membelai rambut Aris..
“Ibu tak bisa membantunya hanya bisa berjualan dan mengisi hidup karena ibu orang bodoh pengetahuan nak, dan kamulah harapan kami yang akan membawa kebahagiaan di usia lanjut ibu ” Aris juga menangis. Dhe Malem memperhatikan mereka berdua dan membuatkan minuman teh hangat untuk Aris.
Pak Bambang ternyata sedari tadi memperhatikan pembicaraan Aris dan istrinya . Ia ikut gabung membantu permasalahan sekolahan Aris dan membantu mencarikan sepeda motor untuk Aris siang ini. Apalagi sebentar lagi lebaran sangat butuh motor karena mobil angkot dibawa bos Kamto ke rumahnya. Harjoyo dan Parno turun dan meminta makan dhe Malem karena gak kuat panas dan haus sekali .
Dhe Malem mengambilkan makan dan minum mereka, Pak Bambang berkata pada Harjoyo kalau akan pinjam motornya untuk mencari sepeda motor untuk Aris dan meminta pekerjaan segera diselesailan karena sebentar lagi lebaran. ”
“Kelihatannya bisa selesai karena sekarang sudah finishing pak Bambang” begitu ucap Harjoyo yang juga menanyakan apakah selesai ini ada pekerjaan lain? karena ia akan ke Demak ikut kerja orang kalau sudah selesai. Pak Bambang memperbolehkan karena pekerjaan tinggal finishing dan bisa ia lakukan sendiri kalau pak Harjoyo akan ke Demak setelah ini tak apa-apa. Harjoyo dan Parno senang mendengar penuturan pak Bambang dan akan menyelesaikan sebelum lebaran.
Siang ini amat panas pak Bambang dan Aris keliling mencari sepeda motor di Mataram Sakti dan memilih yang bekas tapi masih amat sangat bagus . Tawar menawar dilakukan Aris dan pak Bambang. Aris ingin mencoba motor tersebut dan pak Bambang menunggunya, kelihatannya Aris puas dan menawar sekali lagi. Akhirnya deal dengan harga yang baik buat Aris dan menguntungkan buat penjualnya.
Pak Bambang memberikan ATM untuk pembayaran motornya dan surat-surat diberikan semuanya termasuk BPKB . Aris membawa pulang motornya pak Bambang menaiki motor Harjoyo. Aris senang sekali dan meminta bapaknya mengantar ke satlantas untuk mendapatkan sim besok pagi . Bu Sariyah lega Aris sekarang sudah besar dan hormat sama orang tuanya, Dhe Malem sedang melayani pelanggan dan melihat mbak Darna dan mas Penky mengangkat pakaian dan kerudung serta jilbab modern dan membukanya disamping pelanggan yang sedang membeli sayur matang untuk buka puasa.
Pelanggan pada tertarik melihat hem dan sarungnya. Mereka membeli beberapa hem dan sarung, Sambil memesan makanan mas Pengky dan mbak Darna melayani pembeli, mbak Erna sedang belanja untuk berbuka dan bertanya pada mbak Darna
” Mbak.. bukanya sampai jam brapa pakaiannya? ”
“Jam lima sore sudah tutup dan buka lagi nanti jam delapan malem sampai jam sebelas malam mbak ”
“Kalau begitu saya nanti malam tak kesini lihat baju muslimnya mbak ”
” Monggo mbak ini juga ada baju anak-anak lho mbak bagus-bagus ” Mas Pengky sambil cek bahan pokok melihat roti-rotinya hampir habis dan bu Sariyah minta ditambah juga kacang dan emping kemasannya sudah habis uang sudah disiapkan bu Sariyah.
” Iya buk hari ini kebetulan sudah datang emping dan kacang juga roti nanti habis maghrib saya kesini lagi sama Darna.
Pakaian muslim laku banyak sekali juga pakaiam anak-anak, jilbab dan kerudung panjang habis dan masih banyak yang pesan.
Mas Pengky menerima uang dari bu Sariyah dan memberikan roti, emping juga kacang , mbak Darna besok sore jam empat sudah datang membawa pesanan pelanggan. Mas Pengky dan mbak Darna ditanya bu Sariyah tentang hubungan mereka dan mas Pengky menceritakan kalau mereka sudah bertunangan dua bulan lagi akan menikah makanya harus kerja keras agar pernikahannya lancar.
Bu Sariyah tersenyum senang dhe Malem yang mendengarnya mengucapkan ” Sukur Alhamdulillah semoga lancar acaranya besok mas”. Kini mereka lega sudah mengetahui hubungan mas Pengky dan mbak Darna. Aris sudah menyiapkan berkas copyan akte, dan KK juga pas foto ukuran 4×6 dimasukkan di amplop besar dan berplastik . Aris memasukkan motornya dan mengunci selanjutnya tidur.
Bu Sariyah membangunkan Aris untuk sahur, bapak menyalakan lampu tengah tiba – tiba bu Marzuki mengetuk pintu dan Aris membukakannya, ia membeli telur untuk sahur dan mie instan , Aris melayaninya. Dhe Malem membuatkan nasi goreng babat juga telur dadar. Mbak Ratna telpon minta dibuatkan nasi goreng komplit dua porsi dan dibawa pulang.
Bu Sariyah kecapekan sehingga tertidur dikursi , Aris shollat tahajut berharap Allah memudahkan sekolah lanjutannya aman dan lancar sambil menunggu shollat subuh Aris menonton tv dan memijat ibuknya, pak Bambang mendekati anak lelakinya sambil mengobrol. Setelah shollat subuh Aris dan bapak tidur.
Bu sariyah bangun dan shollat bareng dengan dhe Malem selanjutnya bersih-bersih.
Aris ke Sekolahan untuk menjalankan tugas yang diberikan bu Aprilia dan pak Harno disana sudah ada Marlina yang mendaftarkan adiknya ke Institut Indonesia SMPnya. Aris dan Marlina mengecek jumlah peserta pendaftaran yang mencapai ribuan Aris merasa kecil hati tapi kepala sekolah bu Endang memberikan suport agar Aris tetap bertahan, bu Endang meminta nomor hape Aris agar mudah berkomunikasi .
Persyaratan sudah lengkap bu Endang dan bu Aprilia juga Aris dan Marlina berangkat menuju SMAN 2 Aris menyerahkan sendiri formulir pendaftarannya beserta persyaratannya sementara bu Endang dan bu Aprilia berbincang dengan kepala Diknas , setelah selesai segera menuju SMAN 11 Marlina melewati rumahnya dan menunjukan rumahnya pada Aris
” Nanti aku diantar pulang ya Ris..?” Begitu permintaan Marlina dan disanggupi Aris.
Mereka kembali lagi ke SMA Institut Indonesia Aris dan Marlina membantu mengarahkan teman-temannya mendaftar SMA sesuai zonasi ada yang memilih MAN 1 dan MAN 2 dan ada juga yang mengambil SMA 1 juga SMA 3 dan SMA 6 setelah mendaftar online mereka mempersiapkan berkas persyaratannya. Aris dan Marlina lega sudah membantu teman mereka mendapatkan sekolah sesuai zonasi dan mohon pamit pada bu guru dan kepala sekolah selanjutnya mengantar Marlina pulang karena adiknya sudah pulang dari tadi bareng tetangganya di Pandan Lamper .
Renovasi rumah Aris sudah selesai pak Harjoyo dan Parno pamitan pada Pak Bambang dan bu Sariyah memberikan roti, minyak, emping dan kacang untuk istrinya diberikan baju jilbab berpasangan dengan pak Harjoyo. Parno meminta hem dan sarung yang sudah dipesankan di mbak Darna. Mereka pulang dengan hati gembira. Walaupun puasa pak Harjoyo bolong-bolong itu sudah biasa dilakukannya karena pekerjaannya yang berat dan berpanasria dengan matahari.
Aris mengucapkan terima kasih pada pak Harjoyo yang sudah mbantu bapak dan ibunya serta merapikan kamarnya dan mengecat dengan bersih. Juga meminta maaf jika ada salah yang sengaja atau tak sengaja. Selamat Hari Raya Iedul Fitri pak maaf lahir dan batin ya. Pak Harjoyo pulang sebelumnya berfoto dengan keluarga pak Bambang di depan rumah yang selesai renovasinya.
Pengumuman penerimaan siswa baru di SMA serentak hari ini Aris menuju sekolahnya dan mengecek disana. ” Alhamdulillah ya Allah “, Aris diterima juga Marlina. Kini Aris mengecek teman-temannya,ternyata banyak yang diterima di SMA Negeri bu Endang mengucapkan selamat juga bu Aprilia dan pak Harno. Group WA SMA Institut Indonesia berbunyi berkali-kali mengabarkan siawa yang masuk negeri serta ucapan terima kasih pada Aris dan bu guru lainnya pada masuk. Saat itu juga diumumkan perpisahan di sekolah Aris.
Hati yang bahagia dan sudah mendapat sekolah lanjutan atas membuat bangga sekolah SMP Institut Indonesia bahwa siswanya 50% diterima di SMA Negeri dan sisanya melanjutkan ke SMA Institut Indonesia bergabung lagi dengan SMPnya.