Warung Sayur Bu Sariyah episode 15

Musim Penghujan

Di akhir kemarau yang ditunggu-tunggu masyarakat , angin begitu amat kencangnya pepohonan pada tumbang, atap rumah pada porak poranda televisi meliput kejadian ini yang didapat dari video amatir Aris putra bapak Bambang yang sedang mengadakan persami di Gunungpati . Tayangan itu berdurasi 2′ 05″ detik-detik saat pohon Mahoni terombang-ambing angin lalu batangnya patah dan terbang menghantam travo PLN yang mengakibatkan listrik padam dan meledak. Regu kemah tersebut masuk kedalam tenda dan diikuti gerimis serta hujan lebat.

Aris menonton berita tersebut lewat hapenya setelah mendapat kabar dari groupnya di Facebook. Regu kemah tersebut ada 10 orang masing-masing satu tenda untuk aktivitas masing-masing . Suara angin masih terdengar dengan kencang, Aris sangat mengkhawatirkan keadaan ibu dan bapaknya karena dhe Malem pulang dadakan ke Purwodadi mendapat kabar lelayu keponakannya kecelakaan tabrak lari di Danyang dan Aris merencanakan pulang se usai cuaca aman.

Teman-teman sudah memberesi peralatannya dan tinggal angkat tenda saja , Ruli ketua Semarang Sejahtera sahabat Aris yang kuliah di Unnes menghubungi Aris agar segera membubarkan persami saat ini karena Semarang bawah terjadi banjir besar mengakibatkan tanggul pengaman jebol dan hanyutnya jembatan-jembatan kecil banjir kanal timur yang tak mampu menahan air kiriman dari Ungaran, Plamongan, Pucang gading, Banyumeneng, Kalisari seputaran Samarang , kayu-kayu tersebut menyumbat sungai ditambah tumpukan sampah sehingga sungai Kali Banjirkanal Timur membeludak disertai bukti kiriman beberapa video sahabat-sahabat Aris yang tergabung dalam Semarang Sejahtera dan Aris sebagai wakil ketuanya membagi regu keamanan dan selalu update berita terkini yang perlu ditindak lanjuti secara dini.

Sekolah Aris SMAN 2 sudah mengantisipasi keadaan ini dengan mengumpulkan pakaian dan sembako ataupun dalam bentuk uang tunai , Aris yang dipercaya sebagai sie Sosial OSIS amat bertanggung jawab di masalah sosial yang mengharumkan nama sekolah karena kiprah Aris dan kawan-kawanya yang perduli dengan keadaan lingkungan sekitarnya. Aris sampai dirumah jam 23.00 setelah membantu masyarakat yang mengalami kebanjiran , pak Marwanto menelepon Aris agar datang ke kantor RRI mengambil honornya sebagai pewarta yunior yang sarat berita dan pengawasan lingkungan yang cerdas.

Pak Marwanto meminta ketemuan di kantor jam 15 sepulang sekolah, Aris menyanggupinya , hatinya berbunga membuat bu Sariyah agak aneh menyaksikan anak lelakinya bertingkah konyol.

” Ris kamu belum makan Lo.. ayuk ibu temenin”. Aris minta dibuatkan sambal dan telur mata sapi sama sosis lalu segera mandi. Minuman hangat itu rasanya menyegarkan badannya apalagi ibu menemani makan malamnya membuat hati Aris menjadi riang kembali.

Aris memeluk ibunya ” Buk doakan urusan Aris besok lancar ya… ” pinta Aris pada ibuknya.

” Emangnya ada apa sih le.. ?”.

” Besok sepulang sekolah Aris diajak ketemuan sama pak Marwanto offisialnya IKLIM Group dari RRI yang berencana merekrut Aris sebagai tenaga honorer untuk berita sosialnya”, cerita Aris sambil makan.

” Apapun keinginanmu akan ibu doakan asal kamu harus selalu berhati- hati dan bertanggung jawab dengan semua amanah yang diberikan padamu”. Demikian nasihat yang diberikan Bu Sariyah untuk Aris.

Sepulang sekolah Aris langsung menuju kantor pak Marwanto . Mereka ketemuan lama sekali sepertinya banyak yang dibicarakan , Marlina sahabat SMP Institut Indonesia menelepon Aris meminta bantuannya untuk mengevakuasi kakek dan nenek tersesat karena mereka terkepung banjir, Aris menyarankan berita ini dimasukkan ke group Semarang Sejahtera dan Marlina sebagai admin menyanggupinya, Gozali juga sebagai admin berhubungan dengan kepolisian dan huru hara , pak Marwanto mendengarkan laporan Marlina yang sekarang sekolah di SMAN 11 Semarang Timur, Aris ternyata begitu sibuk hinga pak Marwanto salut dengan group facebooknya yang sarat berita dan komentar.

“Ini honor kamu dua bulan, untuk bulan depan kamu ambil sendiri di mbak Yuli bendahara koran IKLIM “. Begitu kata pak Marwanto mengakhiri pembicaraan.

Aris menerima honornya dua bulan sebesar Satu Juta Lima Ratus Ribu Rupiah, Wow Aris bangga sekali hobbynya meliput berita membawa hasil . Aris membelikan kue bikang ambon kesukaan pak Bambang dan lapis lekit kesukaan ibuknya. Geludug sudah menggema mengingatkan harus segera pulang, Aris sudah perjalanan pulang bunyi notifikasi dari Facebook membanjiri hape Aris, karena masih perjalanan pulang menuju rumah dan belum bisa membukanya.

” Sudah ibu siapin air panasnya Le, ayo segera mandi ” bu Sariyah membantu Aris menyiapkan air mandi sementara pak Bambang membatu mencuci sepeda motor Aris. Sambil menonton tivi , ibu, bapak, anak tersebut menikmati oleh-oleh bawaan Aris.

” Bikang ambonnya wangi le.. , enak banget ya bune.. “. Pak Bambang memuji oleh-oleh Aris, Bu Sariyah membuatkan minuman hangat untuk Aris juga kopi untuk pak Bambang.

” La ibu minum apa..? ” tanya pak Bambang.

” Ibu cukup sekoteng saja pemberian dari mas Pengky” , sahut bu Sariyah ,Aris ikut menikmati sekoteng .

” Waah… enak ini buk, segar, hangat dibadan… masih ada gak buk buat persediaan”,tanya pak Bambang.

” Ada diwarung banyak, barusan mbak Erna mborong buat sangu mas Gandung suaminya” .

” Waah Aris juga mau mborong sekotengnya buk karena nanti ada rapat disini buk , siapin ya buk cuma tujuh orang kok buk : mas Ruli , Gozali, Marlina , Aris , pak Marwanto, Mbak Yuli dan pak Joko dari kepolisian buk ”

” Kok ada pak polisi segala Le….? “, Bu Sariyah bingung.

” Iya bu, ini organisasi sosial kemanusiaan mirip PMI tapi cuma di Semarang dan sekitarnya saja “, jelas Aris

” Jadi ngumpulnya disini Le..? ” bu Sariyah memastikan sekali lagi

” Iya buk, kalau ibu sama bapak mau ndengerin boleh kok ” Aris memberikan saran pada ibuknya siapa tahu ibuknya ada saran atau usul.

” Ah.. enggak Le.. ibu pendengar saja nanti kalau ada yang blanja bagaimana .. ” Bu Sariyah mempersiapkan gorengan tahu isi dan mendoan juga bikangambonnya. Satu per satu tamu datang , jam delapan malam acara dimulai pak Bambang membantu Aris bu Sariyah melayani pembeli.

Rapat di rumah Aris membuahkan hasil yang positif. Sebagai orang muda yang mendapatkan simpati dari orang berpengalaman seperti pak Marwanto dan pak Joko dari kepolisian membuat Aris percaya diri untuk melangkah ke depan. Pak Joko akan selalu konsen di Semarang sejahtera karena sebagai penasehat, pak Marwanto mendapatkan berita untuk IKLIM korannya, mas Ruli sangat peduli dengan masukan Aris sehingga meminta tolong pak Joko orang tuanya Ruli yang aktif di kepolisian lebih focus lagi.

Bu Sariyah mendapatkan informasi dari bu Adnan RT kalau bu Ratna mendapat bantuan dari dari kelurahan sebesar satu juta rupiah untuk perbaikan rumahnya yang terbakar dan berterima kasih pada Aris karena memasukkan tragedi kebakaran rumahnya di koran IKLIM dan koran tersebut diburu masyarakat untuk membelinya. Kemacetan jalan Raya akibat banjir mendapat perhatian oleh bapak Wali Kota dan menyoroti koran IKLIM sebagai media baru yang langkahnya menggebrak kota Semarang kota Atlas.

Aris Munandar jelang kenaikan kelas ini ngebut di dunia pendidikan sambil terus mempelajari dunia sosial yang yang sudah mapan digelutinya dibantu sahabat-sahabatnya. Di musim penghujan ini relawan banyak membantunya menyalurkan bantuan untuk para korban banjir dan lainnya. Wali kelasnya ibu Amira menyarankan Aris tetap mengambil jurusan IPA sedangkan kegiatan sosialnya sebagai penunjang , yang setiap saat dapat dilakukannya kapan saja sebagai hubungan kemasyarakatan.

Aris menyetujuinya dan akan terus berusaha sebaik mungkin. Pak Bambang mengambil raport Aris dan amat puas dengan hasil belajarnya, Aris masuk jurusan IPA nilai ilmu pastinya rata-rata 9 untuk mata pelajaran lainnya pun amat memuaskan. Bu Amira menyarankan agar Aris mengambil kursus bahasa Inggris untuk melancarkan pembicaraan, karena Aris mendapat kesempatan ke Malaysia bersama bu Amira sebagai acara pertukaran pelajar bersama wali kelasnya selama tiga bulan .

Pak Bambang amat bangga sama Aris, karena sebagai orang tua yang bodoh bisa membimbing Aris untuk berfikiran maju bukan dari usaha orang tuanya tapi diri Aris sendiri yang menentukannya pilihan itu. Ketika pulang dari sekolah pak Bambang memeluk Aris di loteng dan memberikan raportnya, dan menyampaikan saran bu Amira untuk kursus Inggris selama liburan kenaikan kelas tahun ini. Aris memeluk bapaknya dan akan melaksanakan perintahnya.


Warung Sayur Bu Sariyah

Warung Sayur Bu Sariyah

Status: Ongoing Tipe: Author: Dirilis: 2018 Native Language: Indonesia
Sariyah hatinya meradang, anak lelakinya minta uang saku untuk sekolah belum bisa memberi sementara suaminya ngorok gak bangun-bangun , terpaksa ia harus ngutang tetangga sebelah untuk memberi bekal anaknya yang masih kelas SD kelas - 5. Sariyah sudah malas bertengkar setiap harinya.....malas pula membangunkan suami yang cuwek dan gak bisa diharap, dia lari ke bu Marzuki meminta kerjaan apa saja asal dia bisa makan, Bu Marzuki menyuruhnya ke pasar untuk berbelanja dia mencatat belanjaan dan uang pemberian bu Marzuki, ketika ia keluar bu Yusuf minta dibelikan udang satu kilo beserta uangnya,  Mbak Ratna minta dibelikan jamu dan bawang merah. Sariyah langsung ke pasar mencarikan belanjaan mereka disinilah kehebatan Sariyah yang pandai menawar dan bisa memberikan untung dirinya, dari tiga ibu yang menitipkan belanja dia dapat mengantongi keuntungan 5000 rupiah, dia membelikan nasi bungkus untuk suaminya, dan segelas teh hangat. Sariyah langsung menuju Bu Marzuki memberikan pesanannya, juga bu Yusuf dan Mbak Ratna. mereka memberikan uang karena Sariyah mendapatkan barang yang bagus dan sehat.Mereka semua menginginkan Bu Sariyah membelanjakan sayuran dan bahan makannya setiap hari

Komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Opsi

tidak bekerja di mode gelap
Reset