Bu Sariyah sampai di rumah melihat mobil box menurunkan barang, ia segera bertanya :
” Mas Arifin ya….temennya bu Jamal di pasar Regol..? ”
” Owh enggih…panjenengan bu Sariyah ?”
” Iya… mas, apa saja barangnya yang akan dititipkan..? saya bisa lihat dulu..?”
” Kebetulan ibu sudah datang akan saya jelaskan …” Mas Arifin menjelaskan sambil membaca price list dan harga jualnya disesuaikan lingkungan ibu. Barang-dagangannya macam-macam dan ada minuman , susu , bu Sariyah dipinjami alat pendingin untuk menyimpan nugget rasa daging ayam maupun daging sapi , juga ada bakso beku dan sosis , juga ada ice cream beraneka rasa.
” Buk saya pamit dulu , setiap minggu akan saya cek pengeluaran barang saya dan sebulan sekali saya menagih uang sekalian mengisi barang lagi , tolong ini ditanda tangani bu.”
” Iya mas terima kasih, kalau ada sembakonya mas, biar lengkap warung saya..” Bu Sariyah meminta referensi mas Arifin agar dibantu pengadaannya.
” Iya buk temen saya ada yang pegang sembako coba nanti saya hubungi kalau bisa buk .” jawab Arifin sambil menstater mobil box perusahaannya
Hari libur Bu Sariyah dan Pak Bambang dibantu Aris mengatur ruangan untuk berjualan. Kamar tidur rumah pak Bambang hanya satu tapi besar, akan dibongkar pelan-pelan pindah di belakang di gudang. Gudang berisi almari kayu , meja dan kayu-kayu yang berserakan dicuci lalu di dicat oleh pak Bambang dan Aris sehingga jadi lemari tempat menaruh barang dagangan, ibu masih melayani pembeli dan membuat minuman dingin pesanannya sambil membuat pisang goreng, mendoan , juga tahu susur dan persiapan membuat sup ayam, serta sambel terasi ditambah telur dadar maupun mata sapi.
Akhirnya gudang bersih karena papan-papan sudah dijadikan meja panjang yang disambung dan di cat warna warni tampak cantik ditaruh di teras yang meluas sampai separoh halaman. Halaman depan untuk parkir mobil atau motor, kamar utama pindah di gudang kondisi sudah rapi untuk kamar Aris ada di samping kamar mandi sebelum masuk kamar bapak ibu, dan cocok untuk belajar. Kamar tamunya nyambung di teras, karena sudah dipakai untuk ruang jualan.
Sore itu ada seorang pemuda datang ke warung dan minta disiapkan makan apa adanya, bu Sariyah membuat bobor kangkung dan lele goreng plus sambal tomat, orang itu kelaparan sampai nambah dan minta dibuatkan es teh.
” Mase dari mana to…? ” tanya bu Sariyah
” Saya dari karang gede Salatiga bu…mau cari kerjaan di Semarang di Rumah Sakit Kasih Ibu”
” Mau cari kerjaan apa sudah diterima di Rumah Sakit ?” tanya bu Sariyah
” Sudah bu sudah dapat, maksudnya cari kos yang dekat dengan warung makan ngaten buk..”
” Depan itu kelihatannya masih ada coba nanti ke sana siapa tahu masih ada kamar ”
” Ya bu..kebetulan sekali kalau begitu saya nanti tak mampir ke situ, berapa bu makanannya..?”
” tambahannya apa mas..?’
” Mendoan satu tahu susur satu bu..”
” 10.000 + 2500 + 1000 jadi semuanya 13.500 rupiah. ” Pemuda itu membayarnya dan langsung ke depan melihat kamar kos, ternyata memang kosong satu jadi langsung diambil nya. Malam harinya pemuda itu datang lagi minta dibuatkan kopi.
” Bu kenalkan saya Raka yang tadi makan disini”
” Mas Raka to namanya, ini saya Bu Sariyah bakul blanjan dan jual masakan seadanya, suami ibu kenek angkot saat ini masih libur dan itu anak saya Aris namanya masih kelas -5 SD kalau perlu apa-apa bisa sama mereka kalau ibu sedang kolakan”
” Waah..terima kasih bu, besok pagi saya sudah langsung kerja, ternyata disini dekat dengan Rumah Sakit tinggal jalan saja ya bu..?”
” Iya mas..tinggal nyabrang saja, sekarang ndak makan..kok pesen kopi saja ?”
” Nanti saja bu..masih kenyang , pingin ngopi sama ngemil saja buk ”
Raka menerima telpon dari temennya katanya mau ketempat Raka, dia share lokasi dan dibalas oke siap meluncur. “Bu nanti temen saya akan ke sini ada tiga orang dari Tlogosari, kalau mereka belum makan nanti bareng makannya sama saya, terus sayur bayamnya masih bu..?
” Masih mas mau dikasih sayur bayam lauknya apa..? telur dadar apa mata sapi..?”
” Telur dadar saja bu sama sambalnya , yang ini saya bayar dulu bu tambah gorengan satu ”
” kopi sama satu gorengan jadinya 3.500 ” Raka membayarnya, Kini tinggal menunggu temennya dari Tlogosari. Pak Sastro tetangga sebelah minta dibuatkan mie rebus .
” Mienya yang pedas level 5 bu…pakai telur ! , minumnya jeruk hangat ”
” Apa ibu gak masak to pak..tumben makan ngemi….” kata bu Sariyah
” Pingin saja bu..karena baunya tercium lezat perut jadi kliuk-kliuk ”
” Monggo pak sugeng dahar…”
” Matur nuwun bu…pak Bambang kok gak kelihatan bu ?”
” Habis shollat terus tidur kecapekan ngecat sama bersih-bersih tadi pak, tapi nanti malam mesti bangun sudah janjian sama pak Zamroni, Pak Marzuki, dan Pak Adnan RT, pak Sastro gak ikut ?”
” Nanti saja kalau diajak sama pak RT..he..he..”
Teman-teman Raka pada datang, ada tiga orang dan langsung dipesenin minum sama Raka.
” Sekalian makan dong, laper nih.”
” Sayur bayam mau..?” tanya Raka
” Apalah…seperti makanan popeye juga oke..?” jawab temennya Raka
” Buk nasi dan sayur bayamnya empat plus telur dadar plus sambalnya gih..?!”
” Gih mas Raka empat orang sama mas Raka ya…?”
” Ya buk, minumnya jeruk hangat …”
Pak Sastro memperhatikan pemuda-pemuda itu kelihatannya kuat-kuat, dan bertanya: ” Mas Raka ini kos didepan ya..?
” Iya pak, yang tiga ini teman saya dari Tlogosari”
” Kenapa gak kos ditempat saya saja..? kan saya baru buka kos-kosan ” jelas pak Sastro.
” Iya sih pak tapi mereka memilih di Tlogosari mungkin di rumah saudaranya pak, gitu kan Tung ..?”
Untung tersenyum dan berkata:” Ya nanti bulan depan saya ngekos tempat bapak, habis warung makannya dekat jam berapa saja ready juga deket kantor pak ”
” Nah gitu nanti saya bilangkan istri bapak, biar disiapin satu kamar lagi”
” Eh…tiga pak..kalau bisa…” sahut Untung
” ow..ya..ya…tiga …untuk bulan depan ya…”
” Inggih pak, harga sama ya pak ”
” Sama seperti tempat mas Raka..waahhh ternyata kumpul disini enak juga ya….bisa cari rezeki..ketemu sama mas-mas kerja sebagai apa mas..?”
” Kami security di RS Kasih Ibu ” jawab Raka
” Pantas badan kalian kekar-kekar ” tambah pak Sastro. ” Bu Sariyah saya tak ngurus rumah dulu makannya tolong di hitung nambah gorengan dua”
” Mie kuah telur 5000 jeruk hangat 3.500 jadi 8.500 pak”
” Ya bu ini uangnya 10.000 ”
” Ini kembaliannya pak Sastro 1.500 “.
Bu Sariyah mengecek sayuran yang belum laku, dan dibuat sayur agar laku lagi sehingga tidak ada sayur yang dijual sudah layu, daun tersebut disiram air biar segar lagi. karena sayuran tersebut masih segar maka ibu memilih kubis untuk dimasak oseng-oseng untuk besok pagi, membuat sayur lodeh sayuran itu dipotong-potong di cuci dan dimasukkan plastik bening ditaruh di dasaran. Ibu Sariyah juga mengecek barang -barang yang harus dibelanjain untuk besok pagi, ditambah pesanan lawat hape.
Bu Sariyah menelpon Bu Lastri pengepul sayur : ” Bu tolong pesanan saya diantar ke rumah saja jam05.00 sesuai catatan saya.” Ibu Sariyah sudah menghubungi bu Lastri dan anak buahnya sebelumnya yang merupakan jasa angkut dan pemesanan belanja.
Raka dan teman – temannya pamit dan membayar makanannya. ” Buk saya besok masuk pagi , sudah buka belum jam 06.00 untuk sarapan? ”
” Sudah…jam 05.00 juga gak apa sudah buka.” sahut bu Sariyah.
Suami bu Sariyah baru bangun dan cuci muka, meminta dibuatkan teh panas, dan mengambil sendiri makanannya, tak berapa lama datang pak RT Adnan dan pak Marzuki dilanjut pak Zamroni, mereka banyak membicarakan masalah RT dan lain-lain termasuk keamanan karena untuk mengumpulkan di pertemuan itu sulitnya bukan main, dengan adanya warung bu Sariyah ini memudahkan komunikasi antara warga dan pengurusnya hasil pertemuan di warung itu dicatat dan akan dimusyawarahkan ke warga tiga bulan sekali , Pak Adnan lebih suka cara ini karena tidak makan waktu lama dan murah biayanya. Bu Sariyah akan istirahat dan meminta pak Bambang menutupnya jam 24.00.