Warung Sayur Bu Sariyah episode 21

Perusahaan yang eksis di masa Pandemi

Pak RT Adnan mencatat warganya yang sudah di periksa tes Rapid antigen maupun swab antigen terutama yang berusia 60 tahun dan keatas yang rentan covid karena persediaan terbatas, Bu Sariyah, Pak Bambang, Aris dan pak RT Adnan membapat prioritas utama karena dianggap orang yang kompeten amat dibutuhkan warga dan memiliki tanggung jawab yang besar pada masyarakat.

Lokasi memasakpun sudah dipindahkan kembali ke tempat Sariyah Center, Asih sudah nyaman lagi karena sudah tak mondar-mandir membantu menyediakan makanan dan mengukur suhu tubuh kepada setiap warga yang membutuhkan makan ataupun berbelanja.

Kesehatan mereka betul-betul harus terjaga sebelum divaksinasi , Aris memberikan tips sebelum mandapat vaksinasi juga jadwal pelaksanaannya karena akan mendapat vaksinasi dua kali dengan jarak 28 hari. Hari pertama vaksin  25 orang, sepulang vaksinasi bu Sariyah merasa badannya panas, sehari kemudian bekas suntikan membengkak, badan terasa nyeri. Bu Sariyah meminum obat yang diberikan Puskesmas.

Aris merasakan pusing, mual dan muntah bu Sariyah membantunya meminum obat  dan Pak Bambang tak meresakan apa-apa hanya pegal biasa. Mereka meminum obat sampai sembuh. Asih bekerja sendiri karena bu Sariyah  masih merasa keletihan, mbak Erna  akhirnya membantu Asih dan mengirimkan sayur gudeg.

Pak Marwanto melakukan vidiocall  dengan Aris yang lagi tiduran.

Pak Marwanto  : ”  Selamat pagi  bagaimana kabarnya mas Brow….kok masih klesetan di kasur..”.

Aris Munandar   : ” Pagi juga pak Brow…lagi pingin beginian….besok baru aktif …nyokap ma bokap siang ini dah aktifitas lagi”.

Pak Marwanto    : ” Siip… Ya sudah met istirahat salam sehat buat kamu dan keluarga “.

Aris Munandar   : ” Mungkin ada yang Aris persiapkan untuk besok pak Bos…?”

Pak Marwanto    : ” Ya ada Ris, ada yang minta bantuan beras, gula dan mie instan kalau ada tambah minyak goreng ”

Aris Munandar   : ” Ada pak , sebentar lagi akan Aris kirimkan stock gudang “.

Pak Marwanto    : ” Makasih Ris….met istirahat…”

Sore hari pak Joko main kerumah Aris disana terlihat Bu Sariyah menerima bantuan dari seseorang yang tak mau disebutkan namanya berupa telur ayam sebanyak 10 krat dan mie kering  dua puluh lima karton karena tak mau di foto maka pak Joko yang berpose di situ dan Aris mengirimkan foto tersebut ke Marlina dan meng upload di facebook Semarang Sejahtera. Terima kasih Hamba Allah yang sudah memberikan bantuannya lewat Sariyah Center.

Puji dan syukur kepada Allah karena atas segala rahmatnya Semarang Sejahtera mendapat bantuan sebuah mini bus dan dua sepeda motor dari bapak Ganjar Pranowo dan bapak Hendi supaya bisa membantu operasional Semarang Sejahtera yang selalu tanggap dalam segala permasalahan warga dan membantu menangani permasalahan juga bencana. Malam ini diadakan sukuran di Sariyah Center .

Sariyah             :  ” Alhamdulillah Leee…Gusti Allah memberikan bantuan lewat pak Gubernur sama pak Wali kota Semarang sehingga cepat teratasi”

Aris Munandar  : ” Berkat doa semua saudara kita dari IKLIM, Semarang Sejahtera dan Sariyah Center serta masyarakat yang menyayangi kota Semarang”.

Pak Marwoto senang fotonya sedang memberi salam covid dengan pak Gubernur demikian juga pak Gubernur membuat semangat dan masuk Harian Iklim halaman pertama bersama Aris Munandar yang saling memberikan salam covid dengan bapak Hendy Wali kota Semarang, terlihat dua sepeda motor yang akan di kendarai Marlina dan Gozali.

Hari ini mobil akan dipakai menyalurkan bantuan dengan  membagikan sembako di daerah Genuk Sari yang memiliki penghasilan minus dan masyarakatnya berpenghasilan sebagai buruh tani dan sebagai wiraswasta. Pak Bambang dan Gozali  menemui pak Priyono sebagai ketua Rukun Warga sebagai anggota Semarang Sejahtera yang meminta bantuan untuk RWnya. Gozali mengabadikan foto bersama dan jaga jarak pada penerima bantuan dan dipublikasikan di Harian IKLIM dan Semarang Sejahtera.

Anggota Semarang Sejahtera mencapai ratusan ribu bahkan ada dari luar kota Semarang , penyebaran Semarang Sejahtera begitu amat cepat karena dibantu Harian IKLIM, Kini semakin meluas pula jangkauan kemanusiaannya sehingga nama Aris Munandar ikut terkenal.

Banyak bantuan yang terpublikasi dan menjadi acuan masyarakat dan pemerintah yang selalu ingin mengisi kegiatan dan meminta bantuan Aris yang kini sudah mulai kuliah di Politik.

Siang ini amat panas, bu Sariyah sedang mengolah makanan bu Adnan menelepon kalau mbak Darna meninggal setelah mendapatkan vaksin

Bu Sariyah        : ” Waduh…bukankah mbak Darna sehat-sehat saja sejak kemarin…?”

Bu Adnan          : ” Iya ….saya heran sekali ini ada beberapa warga tak mau di vaksin , kalau yang memiliki penyakit bawaan sudah laporan tapi ini…pada gak mau di vaksin….?!”

Bu Sariyah       : ” Sudahlah bu ….tinggal kesadaran mereka sendiri yang menentukan kesehatannya, terus mbak Darna bagaimana…?”

Bu Adnan         : ” Mbak Darna sudah dimakamkan dan di urusin rumah sakit”

Bu Sariyah       : ” Jadi dianggap korban covid…?! ”

Bu Sariyah menceritakan meninggalnya mbak Darna kepada Aris dan suaminya.

Pak Bambang  : ” Bapak lama-lama ya takut sendiri kok bu…..kita minta Aris lockdown dulu bagaimana…?”

Aris                    : ” Ya ‘gak gitu caranya pak….kita jaga situasi dan kondisi …mengingat kita hidup dengan sesama…dan musuh kita corona…ya pandai-pandailah hidup berdampingan dengan corona musuh manusia. Kalau kondisi kuat kita serang dia kalau kondisi kita lemah ya lockdown dulu”.

Aris                   : ” Untuk mengurangi tatap muka dengan mereka semua yang kita keluarkan baik makanan maupun minuman  kita kemasi saja misalnya nasi dibungkus agar mereka lekas mengambil dan meninggalkan tempat dengan aman”.

Bu Sariyah       : ” Iya Lee…kita lakukan seperti itu biar aman dan terbebas corona”.

Bu Sariyah menghubungi Bu Adnan RT untuk membungkus nasi serta lauknya dan disambut semangat. Siang ini mereka mendapat nasi satu bungkus +minuman kemas kalau tak bisa mengambil harus menyertakan KK untuk mengambilkan.

Kini mereka mengambil jatah makan gratis dengan membawa kk dan menunjukkan ktp sebagai wali mereka masing-masing tapi wali mereka tetap melaksanakan prokes untuk mengambil jatah makan anggota keluarganya.

Aris mengajak Marlina dan Gozali untuk melakukan survey di Kabupaten Semarang khususnya Ungaran yang memiliki tingkat kematian tinggi, begitu terlihat sepi , lengang , pak Bambang mengelilingi Ungaran melihat pabrik Nissin yang sejak  covid gelombang pertama sudah tutup awal dan karyawannya dirumahkan, bahkan roti kesukaan orang semarang tersebut memberikan pada karyawan pilihannya untuk melakukan marketing dirumah masing-masing dan akan di droping dari pabrik yang memiliki karyawan terbatas agar tetap berpenghasilan karena semua membutuhkan makan untuk kesehatan keluarganya.

Produk Khong Guan dan Monde melakukan kebijakan yang sama dengan Nissin dan tidak memakai kaleng lagi, mereka mengemas roti keringnya dengan kemasan plastik setengah kiloan dan di serahkan ke karyawan rumahan dengan biaya yang sudah diperhitungkan pimpinan agar produknya tetap jalan dan tidak banyak mengeluarkan biaya.

Pabrik Germen masih cukup eksis karena kebutuhan kain amat diperlukan dan merupakan kebutuhan yang tahan lama dan semua membutuhkan pakaian seperti PT USG  ( Ungaran Sari Garments ) PT Ungaran Sari Garment adalah salah satu anak usaha Busana Apparel Group, perusahaan garmen yang telah mengekspor ke berbagai negara di Asia, Amerika, dan Eropa. Perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan apparel berorientasi eksport terbesar di Indonesia, mengoperasikan pabrik-pabrik kelas dunia di berbagai lokasi di Jawa yang didukung oleh  pekerja terampil dan profesional. Pada saat ini PT Ungaran Sari Garment sudah mempunyai 11 pabrik. Semuanya terletak di Ungaran dengan jumlah karyawan 11.500 orang dengan kapasitas produksi 25 juta unit/pieces per tahun. Ekspor 75 % ke USA, dan 20 % ke Jepang dan sisanya ke China, Thailand dan Australia.

PT Ungaran Sari Garment merupakan perusahaan dengan sistem make to order, yaitu perusahaan yang akan memproduksi setelah ada order dari buyer, dimana jumlah dan style produk ditentukan oleh buyer. Perusahaan ini mampu menghasilkan garment dengan output antara 12.000 – 14.000 pcs/hari. Proses produksi berlangsung pada 3 departemen yaitu departemen cutting, sewing dan finishing. Departemen sewing mempunyai 2 lini produksi yaitu line preparation, dan line assembly. Line preparation terdiri dari 5 line yaitu preparation back, sleeve, cuff, front & pocket, serta collar. Perusahaan-perusahaan tersebut merupakan kebanggaan Kota Semarang dan pencetak tenaga kerja yang tinggi, mereka sangat berhati-hati dalam bekerja serta disiplin kesehatan yang terjaga. Aris sangat puas dengan kinerja PT USG yang begitu bersih dan terjaga kesehatannya.

 

 

 

 

 

 

 


Warung Sayur Bu Sariyah

Warung Sayur Bu Sariyah

Status: Ongoing Tipe: Author: Dirilis: 2018 Native Language: Indonesia
Sariyah hatinya meradang, anak lelakinya minta uang saku untuk sekolah belum bisa memberi sementara suaminya ngorok gak bangun-bangun , terpaksa ia harus ngutang tetangga sebelah untuk memberi bekal anaknya yang masih kelas SD kelas - 5. Sariyah sudah malas bertengkar setiap harinya.....malas pula membangunkan suami yang cuwek dan gak bisa diharap, dia lari ke bu Marzuki meminta kerjaan apa saja asal dia bisa makan, Bu Marzuki menyuruhnya ke pasar untuk berbelanja dia mencatat belanjaan dan uang pemberian bu Marzuki, ketika ia keluar bu Yusuf minta dibelikan udang satu kilo beserta uangnya,  Mbak Ratna minta dibelikan jamu dan bawang merah. Sariyah langsung ke pasar mencarikan belanjaan mereka disinilah kehebatan Sariyah yang pandai menawar dan bisa memberikan untung dirinya, dari tiga ibu yang menitipkan belanja dia dapat mengantongi keuntungan 5000 rupiah, dia membelikan nasi bungkus untuk suaminya, dan segelas teh hangat. Sariyah langsung menuju Bu Marzuki memberikan pesanannya, juga bu Yusuf dan Mbak Ratna. mereka memberikan uang karena Sariyah mendapatkan barang yang bagus dan sehat.Mereka semua menginginkan Bu Sariyah membelanjakan sayuran dan bahan makannya setiap hari

Komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Opsi

tidak bekerja di mode gelap
Reset