Warung Sayur Bu Sariyah episode 24

Semarang Rawan Bencana

Aris dimintai tolong untuk membagikan sembako kepada masyarakat Tawangsari atas nama kontestan partai bunga cengkih yang akan mengikuti pemilu tahun depan, sebagai perkenalan ketua partai mengikuti perkembangan IKLIM maupun facebook Semarang Sejahtera dan sudah gabung setahun yang lalu cuma belum begitu aktif facebooknya hanya sekedar like dan cenderung banyak pertanyaan tentang pendirian partai. Ada sepanduk yang menunjukkan pesta amal pemberian sembako antara lain : Beras, mie kuah, minyak goreng, gula pasir dan roti kering yang dimasukkan kedalam tas kain. Mereka yang sudah menerima sembako menuju ke panitia untuk tanda tangan mendapatkan uang 20.000 rupiah.

Aris meminta Gozali agar jangan mengambil foto atau gambarnya biar panitia saja yang diambil,  foto dirinya jangan sekali-kali diambil. Gozali menurut saja apa mau Aris karena memang Aris yang tahu politik. Sewaktu pembagian sembako berjalan lancar karena pidato partai didahulukan sehingga nampak banyak masyarakat yang menghadirinya pembagian sembakopun berjalan lancar tak nampak berdesakan selalu mentaati prokes. Selesai pembagian hujan turun deras sekali, Aris dan Gozali segera pulang menuju IKLIM di jalan A Yani, Pak Marwoto menyambutnya dan Marlina memberikan handuk karena Aris dan Gozali kebasahan.

Hujan deras diikuti angin kencang puting beliung memporak porandakan daerah Ariloka , Angin puting beliung waterspout yang berasal dari laut  menghantam pantai Marina dan menuju Krobokan dan menghilang di sungai Banjirkanal Barat. Solikhan  dan  Pampam warga Krobokan memvideokan  angin puting beliung dari  Marina dan mengejarnya sampai Banjirkanal karena mereka sedang memancing. Kulit Pampam dam Solikhan terasa asin karena keguyur air laut, Pampam yang ngebut dan mertuanya Solikhan yang memvideokannya berteriak-teriak menceritakan laju angin tersebut.

Aris mendapat kiriman video tersebut dan mengeceknya lalu mengunggah di Facebook Semarang Sejahtera sekalian mengunggah pembagian sembako partai bunga cengkih

” Waaahh…pas sekali momentnya ….”, kata pak Marwoto.

” Iya pak…untung banget partai tersebut, jadi dapat acungan jempol” , lanjut Aris

Marlina meng edit foto dan videonya terlebih dahulu sebelum di unggah di Semarang Sejahtera, Aris dan Gazali mengganti pakaiannya yang selalu dibawanya. Jam lima sore mereka pada pulang, Aris menuju rumah dan hapenya bergetar ada panggilan dari ibunya agar segera pulang karena ditunggu seseorang.

Aris        : ” Inggih buk…ini sudah perjalanan pulang sampai di pasar Karangayu “.

Sariyah : ” Yo Le sing ati-ati….ibu tunggu….?!”

Ternyata tamu tersebut orang yang akan meminta bantuan  dari  daerah Genuk Kaligawe sebanyak empat orang  bertempat tinggal di daerah kampung Sedompyong yang terkena imbas Rop air laut masih mengajukan surat permohonan. Orang tersebut menunggu di pos yang dibuat warga didepan rumah pak Bambang bapaknya Aris dengan bergotong royong. Tamu-tamu tersebut sudah di vaksin dan patuh prokes.

Aris memasuki rumah dan di cek suhu tubuh  oleh Asih dan mencuci tangan , face shield dilepaskan dan dicuci pakai sabun langsung di tiriskan …Aris mengganti  face shield khusus dalam rumah dan menemui ibunya.

Aris        : ” Mana buk tamunya yang dari ….Keluarahan Kaligawe kecamatan Genuk  ”

Sariyah  : ” Itu masih di pos sebentar ibu panggil…”

Asih       : ” Pak masuk…..”  Rombongan itu dites Asih satu persatu dan mencuci tangan,  mereka tetap memakai face shield.  Aris memberikan salam covid pada mereka dan duduk di carport yang sudah disiapkan Asih maklum sudah tak ada halaman dirumah Aris  karena untuk memperbesar usahanya dan mengembangkan Sariyah Center.

Permohonan di teliti Aris dan menyetujuinya.

Aris     : ” Ini kapan akan dibagikan pak…?”

Tamu 1 : ” Kalau sekarang bisa mas….?”

Aris       : ” Ini sudah sore … pak Bambang baru selesai pulang dari Krobokan….bagaimana kalau besok pagi jam 10 an..?!”

Tamu2  : ” Waduh mas….mereka amat ke membutuhkan sembako dadakan karena amat kelaparan…?!”. Aris memanggil pak Bambang dan meminta kesediaannya.

Pak Bambang : ” Kalau diatas jam 17.00 yang mengantar mas Gandung drivernya Ris…, karena sudah janjian…”

Aris      : ” Ya sudah pak tolong mas Gandung diberi tahu ada tamu butuh bantuan..”.

Pak Bambang bersama pak Rt dan mas Gandung mempersiapkan semua kebutuhan, Aris mendapat telepon dari pak Marwoto agar mengirim bantuan ke kelurahan Gisikdrono yang kedapatan tanah longsor.

Aris      : ” Inggih pak….nanti malam kita akan me TKP saat ini mobil menuju Sedompyong..”

Pak Martwoto  : ” Ya Oke..kalau berangkat saya di hubungi karena saya juga akan ikut ke sana Ris..”

Aris      : ” Siap ndan…..trima kasih ” .

Mas Gandung yang bertanggung jawab semua laporan , foto ataupun videonya,  setelah cukup dan di cek kebutuhannya bersama pak Rt Adnan dan panitia dari Sedompyong langsung berangkat ke arah Kaligawe.  Mas Gandung dan pak RT Adnan menurunkan kebutuhan dadakan yang diserahkan  ibu RT Sedompyong dan di dokumenkan mas Gandung.

Pak Adnan    : Maaf ibu-ibu semua  ini telur berjumlah 3 krat setara 30 kg, beras 50 kg , mie kering 2 karton , kecap 2 botol  serta gula dan kopi mohon diterima…”

Bu RT Sedompyong  : ” Terima kasih  Semarang Sejahtera atas bantuannya dan kita sekarang segera memasak karena sebentar lagi rob , jadi biar semangat warga di sini dan untuk  koran IKLIM semoga selalu memperhatikan kami “.  Demikian bu RT memberikan ucapan dan di videokan mas Gandung.

Aris dijemput pak Marwoto menuju Gisikdrono mengecek longsor yang menimbun jalan sepanjang 125 meter, bantuan berupa beras 25 kg, mie kering 2 dos, minyak 2liter, telur 10 kg, kecap 1 botol sudah disiapkan Aris agar yang bekerja memperbaiki jalan biar semangat. Bantuan tersebut diserahkan ke ibu-ibu PKK yang mengolahnya. Aris memvideokan acara perbaikan jalan yang serempak oleh warga, mereka sambil menikmati makan nasi , mie goreng, dan telur dadar buatan ibu-ibu ,  ada sambalnya juga.

Saat ini Semarang panas-panasnya …….. diguyur hujan sehari langsung longsor, Pak Marwoto segera  pamit karena sudah malam dan kelihatan amat puas melihat warga yang guyub memperbaiki jalan .

Pak Bambang sudah sampai rumah dan melihat Aris diantar pak Marwoto yang langsung pulang karena sudah mengantuk, Aris menemui bapaknya dan membuka laptopnya login Semarang Sejahtera yang sarat komentar dan sudah di selesaikan Gozali dengan apa adanya. Aris Ofline dan memakai facebooknya pribadi karena mau chatting dengan pak Abdullah yang mengirim inbox menyatakan salut dengan aktivitasnya, lalu menanyakan tentang kesehatannya juga bagaimana kabar pak Bambang dan Bu Sariyah saat ini.

Aris               : ” Alhamdulillah bapak dan ibuk sehat dan masih aktivitas seperti biasanya,  maaf bapak sudah berada di Indonesia ? ” .

Abdullah      : ” Ooh…tahu saja kamu….bapak sekarang ada  di Bandara Soekarno Hatta, akan ke Gunung Sahari temu bisnis…doakan semoga lancar yaaa…?!”

Aris               : ” Aamiin..pak..ini dapat salam dari pak Bambang dan Bu Sariyah…”

Abdullah      : ” O ya salam kembali….dah Ris…sehat selalu ya….”

Aris               : ” Aamiin…”.

Pak Abdullah off selanjutnya Aris login di Semarang Sejahtera dan memantau Gozali yang sedang upload kerja bakti di Gisikdrono.

comen 1        : ” Mas Aris bagi sembako…saya mau dooong…….”

comen 2        : ” Pak Marwoto…kayak pengawas proyek….wkwkwk..”

comen 3        :  ” Makan malam yang nikmat bareng ma warga , wah tu dibelakang ada penampakan…”

comen 4        : ” Itu sih bukan penampakan….tu si Bogel mau nambah telur dadar ma mie goreng…”

comen 5        : ” Waaahhhh..nyosor saja..laper nih gaes…” Comentar-comentar mereka membuat geli pak Bambang dan Aris.

Bu Sariyah naik ke atas menemui Aris karena pak Bambang ‘gak turun-turun.

Sariyah         : ” Waaah wis yen buka facebook bapakmu mentheleng terus…haha..hihi…gak ada rampunge Ris….”.

Aris               : ” Enggak kok buk…ni cuma baca comentar saja..”

Sariyah           : ” La itu mesam-mesem….?!”

Ketika Aris menengok bapaknya pak Banbang malah ketawa mendengar bu Sariyah yang lagi bete… Arispun jadi ikut ketawa…

Pak Bambang  : ” Wis ra sah sepaneng….sini sama-sama lihat…nanti kan ketawa….”

Sariyah              : ” Ko sik.. tak ngambil sate..dapat kiriman dari bu Sastro…”

Pak Bambang   : ” Minumnya sekalian buneee..”

Aris turun sambil membawa labtopnya, pak Bambang mengikutinya dan makan sate bersama…Bel pagar berbunyi…siapa malam-malam bertamu..? Bu Sariyah melihat cctv

” Ya Ampun….pak Marwoto….” , teriak Sariyah yang langsung membukakan pintu

Sariyah       : ” Monggo pak..kok tumben malam-malam….”

Marwoto     : ” Iya buk…gak bisa tidur…Aris sudah tidur buk….?!”

Sariyah       : ” Tu masih facebookan sama bapaknya…” Tanpa komando pak Marwoto langsung menuju ruang makan dan mendapatkan Aris dan bapaknya tertawa menonton youtube…Bu Sariyah tak jadi ngantuk malah membuatkan mendoan dan teh hangat..


Warung Sayur Bu Sariyah

Warung Sayur Bu Sariyah

Status: Ongoing Tipe: Author: Dirilis: 2018 Native Language: Indonesia
Sariyah hatinya meradang, anak lelakinya minta uang saku untuk sekolah belum bisa memberi sementara suaminya ngorok gak bangun-bangun , terpaksa ia harus ngutang tetangga sebelah untuk memberi bekal anaknya yang masih kelas SD kelas - 5. Sariyah sudah malas bertengkar setiap harinya.....malas pula membangunkan suami yang cuwek dan gak bisa diharap, dia lari ke bu Marzuki meminta kerjaan apa saja asal dia bisa makan, Bu Marzuki menyuruhnya ke pasar untuk berbelanja dia mencatat belanjaan dan uang pemberian bu Marzuki, ketika ia keluar bu Yusuf minta dibelikan udang satu kilo beserta uangnya,  Mbak Ratna minta dibelikan jamu dan bawang merah. Sariyah langsung ke pasar mencarikan belanjaan mereka disinilah kehebatan Sariyah yang pandai menawar dan bisa memberikan untung dirinya, dari tiga ibu yang menitipkan belanja dia dapat mengantongi keuntungan 5000 rupiah, dia membelikan nasi bungkus untuk suaminya, dan segelas teh hangat. Sariyah langsung menuju Bu Marzuki memberikan pesanannya, juga bu Yusuf dan Mbak Ratna. mereka memberikan uang karena Sariyah mendapatkan barang yang bagus dan sehat.Mereka semua menginginkan Bu Sariyah membelanjakan sayuran dan bahan makannya setiap hari

Komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Opsi

tidak bekerja di mode gelap
Reset