Warung Sayur Bu Sariyah episode 37

Dari Semeru sampai Hallowen terhenti di Krisis Glonal

Bu Sastro belanja di warung bu Sariyah sekalian memberikan kabar kalau anaknya Anwari sudah pulang di Lumajang bersama istri sedangkan Fadil tetap sekolah di Semarang.

Bu Sastro   : ” Saya sedih bu…Semeru meletus lagi …walaupun aman tinggal di rumah  bantuan pemerintah / huntap ( Hunian Tetap ) yang berada di Lumajang tapi si Fadil cemberut saja karena  kangen sama ibunya  serta tugas-tugas sekolahnya yang seabrek yang jelang ujian SMP, sebenarnya Ia kangen sama ibunya terutama sama Wulan kakak sulungnya yang sering membantunya dalam belajar mengerjakan sekolah karena kakaknya  sudah SMA “.

Bu Sariyah : ” Kalau kangen yo wajar bu…wong biasanya diantar jemput ibunya…lo ini sekarang Fadil  sekolah apa di rumah..?”

Bu Sastro   : ” Itulaaahhh, Fadil sekarang sakit panas…semalem sudah dibawa ke dokter dan dapat istirahat dua hari tapi saya malah bingung karena dia selalu membuka hape dan melihat youtube lalu memeriksa siapa tahu ada bapak/ibunya sambil ditemani kakeknya”.

Bu Sariyah : ” Kasihan ya Fadil…semoga lekas sembuh , ini buah apel untuk Fadil dan bu Sastro yang sabar saja ya…”

Bu Sastro   : ” Waaah terima kasih sekali…kok malah menyusahkan sampeyan….?! ”

Bu Sariyah : ” Aaah gak apa…kita kan saling suport sebagai sesama, terus kakaknya Fadil sekolahnya disana aman bu…?”

Bu Sastro   : ” Wulan sekolahnya aman kini Wulan kelas 2 SMA di Lumajang dan bisa membantu  ibunya bekerja di ladang sedangkan Anwari bekerja ikut proyek yang mengerjakan perumahannya sampai sekarang  ”

Bu Sariyah : ” Sukurlah bu…. mereka masih aman dan semoga Semeru kembali normal dan tak batuk-batuk lagi, oh ya ini tempenya jadi diambil…?”

Bu Sastro   : ” Jadi bu…mau goreng tempe…sayur lodehnya masih bu…?”

Bu Sariyah  : ” Masih..satu plastik Lima Ribu saja…jadi semua belanjaannya  Dua Puluh Lima Ribu Rupiah  ”

Bu Sastro    : ” Kita harus ngirit ya bu…pekerjaan sekarang sulit dan pada keluar masuk kerja karena tak terbayarkan dan pengusahanya pada gulung tikar katanya gara-gara covid ya bu….? ”

Bu Sariyah  : ” Ya …macem-macem bu tidak hanya covid saja pemerintah mengeluarkan biaya tapi juga masalah pendapatan negara di sektor ekspor ,import..perdagangan…, kelautan dan lain-lain mengalami kendala..itu tidak cuma di Indonesia di Luar Negeri pun demikian… pokoknya kita harus selalu waspada tentang pengeluaran uang kita dan walaupun sedikit kita tetap menabung entah bagaimana caranya karena tahun depan kita katanya Aris negara mengalami kesuraman akibat perang Ukraina yang berkepanjangan juga harga minyak yang ribet aturannya..pokoknya gitulah…” . Lama mereka ngobrol sampai Aris pulang kuliah dan malah di tambahin bu Marzuki dan mbak Erna berbelanja semakin serulah mereka berdiskusi.

Aris               : ” Wah semakin seru saja….membicarakan   masalah apa nih ibu-ibu…? ”

Bu Marzuki : ” Ini lo mas Aris…pesta halloween yang memakan korban….di distrik Itaewon  Korea Selatan sampai 150 orang tewas ”

Aris               : ” Waaaah ibu-ibu ini amat memperhatikan sekali tentang gejolak zaman akhir-akhir ini…”

Mbak Erna  : ” Habis bagaimana lagi….mau cari kegiatan keluar masih harus jaga diri, ngasuh anak ya harus cepat-cepat pulang karena sudah terbiasa menjaga keamanan kesehatan sejak covid-19 melanda juga saling menjaga jarak dan mendisiplinkan cuci tangan , menjauhkan dari kerumunan…”

Aris               : ” Naaah itulah…..mereka yang merasa terkungkung terus begitu ada event yang menarik mereka lupa dengan kebiasaan menjaga kesehatan dan terjadilah peristiwa yang tak diinginkan apalagi jalannya amat sempit karena memang daerah tersebut biasa dipakai untuk menyelenggarakan event-event ataupun sekedar makan-makan di restoran dan berada di kota Seoul yang merupakan ibu kota Korea Selatan yang amat padat ”

Mbak Erna : ”  Iya betul mas….terus ini kok ada isu resesi global ibu bagaimana…? ”

Aris              : “Resesi adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menggambarkan keadaan dimana perputaran ekonomi suatu negara berubah menjadi lambat atau buruk. Perputaran ekonomi yang melambat ini bisa berlangsung cukup lama bahkan tahunan akibat dari pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) suatu negara menurun selama dua kartal dan berlangsung secara terus menerus.

PDB sendiri dapat diartikan sebagai aktivitas ekonomi suatu negara selama satu periode. Jadi, apabila suatu negara mengalami aktivitas ekonomi yang turun secara terus menerus selama dua periode, maka negara tersebut dapat dikatakan resesi.

Sedangkan National Bureau of Economic Research (NBER) yang terletak di Amerika Serikat, mengartikan resesi sebagai kondisi dimana negara mengalami penurunan aktivitas ekonomi secara signifikan dalam kurun waktu beberapa bulan dilihat dari PDB riil, penghasilan, tingkat pengangguran, produksi industri, penjualan grosir-ritel.

Adapun penyebab resesi  antara lain :

1. INFLASI

Inflasi adalah kondisi naiknya harga secara terus menerus, baik itu harga barang maupun jasa. Adanya kenaikan harga ini berimbas pada melemahnya daya beli masyarakat yang nantinya diikuti juga dengan penurunan produksi barang dan jasa. Jika dibiarkan dalam waktu lama, hal ini akan mengakibatkan tingginya angka pengangguran akibat pemutusan hubungan kerja (PHK) secara masal, kemiskinan, dan terjadi resesi.

2. DEFLASI BERLEBIHAN

Seperti halnya inflasi, deflasi juga bisa membawa pengaruh yang buruk dan memicu terjadinya resesi. Deflasi adalah sebuah kondisi dimana harga barang dan jasa turun dari waktu ke waktu yang akhirnya berimbas pada upah yang dibayarkan mengalami penurunan.

Deflasi juga ditandai dengan adanya penundaan pembelian barang atau jasa sampai harga terendah. Hal ini tentunya sangat beresiko bagi pemilik usaha. Sebab, meskipun daya beli masyarakat kemungkinan akan naik, nyatanya pemilik usaha harus menekan biaya produksi yang berujung pada ruginya suatu bisnis. Jika masyarakat atau unit bisnis berhenti untuk melakukan aktivitas ekonomi seperti membelanjakan uangnya, bukan tidak mungkin kondisi ekonomi yang ada akan rusak.

3. GELEMBUNG ASET PECAH

Penyebab berikutnya resesi adalah pecahnya gelembung aset. Hal ini bisa terjadi saat investor mengambil langkah secara gegabah.

Misalnya, terjadi pembelian saham dan properti secara masif dengan anggapan harganya akan naik dengan cepat. Lalu, saat keadaan ekonomi tengah goyah, mereka akan beramai-ramai menjualnya yang mengakibatkan terjadinya panic selling dan berujung pada resesi akibat rusaknya pasar.

4. GUNCANGAN EKONOMI YANG MENDADAK

Pemicu lain resesi adalah guncangan ekonomi secara mendadak. Hal ini ditandai dengan menurunnya daya beli yang disebabkan kesulitan finansial serta masalah serius lainnya seperti tumpukkan hutang.

Hutang yang menumpuk akan mempengaruhi membengkaknya bunga yang perlu dibayarkan dan berujung pada ketidakmampuan untuk melunasinya atau gagal bayar.

5. KETIDAK SEIMBANGAN ANTARA PRODUKSI DAN KONSUMSI

Ketidakseimbangan antara produksi dan konsumsi menjadi pemicu berikutnya. Barang dan jasa yang diproduksi secara berlebih dengan tingkat konsumsi atau daya beli yang menurun bisa membawa malapetaka bagi produsen.

Hal ini mendorong terjadinya impor secara besar-besaran, membengkaknya pengeluaran perusahaan, dan menipisnya laba perusahaan dalam negeri.

6. PERKEMBANGAN TEKNOLIGI

Resesi adalah kemerosotan ekonomi yang tidak hanya disebabkan dari aktivitas ekonomi itu sendiri. Perkembangan teknologi turut menjadi faktor adanya resesi.

Hal ini bisa terjadi karena adanya penurunan lapangan pekerjaan yang banyak digantikan oleh teknologi terkemuka seperti Artificial Intelligence (AI) dan robot. Alhasil, lapangan pekerjaan akan menurun drastis dan membuat angka pengangguran meningkat.

7. PERTUMBUHAN EKONOMI MENGALAMI PENURUNAN SELAMA DUA KWARTAL BERTURUT-TURUT.

Salah satu indikasi resesi adalah adanya penurunan pertumbuhan ekonomi selama dua kuartal berturut-turut yang dinilai dari melemahnya Produk Domestik Bruto (PDB) suatu negara.

8. NILAI IMPOR LEBIH TINGGI DARI PADA EKSPOR

Indikasi lain terjadinya resesi adalah nilai impor suatu negara lebih besar ketimbang ekspor. Hal Ini bisa memberikan efek terhadap defisitnya anggaran negara dan terjadinya penurunan pendapatan nasional.

9. TINGGINYA TINGKAT PENGANGGURAN

Tingginya angka pengangguran suatu negara bisa mengindikasikan negara tersebut mengalami resesi. Sebab, tenaga kerja memiliki peran penting dalam perputaran perekonomian suatu negara.

Apabila angka pengangguran meningkat secara terus menerus, hal ini akan mengakibatkan terjadinya tingkat kriminalitas yang ikut naik.

Secara garis besar, resesi adalah situasi yang muncul karena berbagai faktor. Misalnya krisis keuangan, salah mengambil keputusan perekonomian, adanya disrupsi rantai pasokan, disrupsi perdagangan eksternal, pecahnya gelembung ekonomi, sampai dengan faktor yang ada di luar kuasa manusia seperti bencana alam ataupun pandemi.

Nah seperti itu bu ibu tapi Indonesia insya Allah akan aman-aman saja dan semoga bisa terlepas dari Krisis seperti tahun-tahun yang lalu macam Krimon ( Krisis Moneter ) yang terjadi tahun 1997 sampai tahun 1998 dan akan saya masukkan di Sariyah Center maupun si face book ”

 


Warung Sayur Bu Sariyah

Warung Sayur Bu Sariyah

Status: Ongoing Tipe: Author: Dirilis: 2018 Native Language: Indonesia
Sariyah hatinya meradang, anak lelakinya minta uang saku untuk sekolah belum bisa memberi sementara suaminya ngorok gak bangun-bangun , terpaksa ia harus ngutang tetangga sebelah untuk memberi bekal anaknya yang masih kelas SD kelas - 5. Sariyah sudah malas bertengkar setiap harinya.....malas pula membangunkan suami yang cuwek dan gak bisa diharap, dia lari ke bu Marzuki meminta kerjaan apa saja asal dia bisa makan, Bu Marzuki menyuruhnya ke pasar untuk berbelanja dia mencatat belanjaan dan uang pemberian bu Marzuki, ketika ia keluar bu Yusuf minta dibelikan udang satu kilo beserta uangnya,  Mbak Ratna minta dibelikan jamu dan bawang merah. Sariyah langsung ke pasar mencarikan belanjaan mereka disinilah kehebatan Sariyah yang pandai menawar dan bisa memberikan untung dirinya, dari tiga ibu yang menitipkan belanja dia dapat mengantongi keuntungan 5000 rupiah, dia membelikan nasi bungkus untuk suaminya, dan segelas teh hangat. Sariyah langsung menuju Bu Marzuki memberikan pesanannya, juga bu Yusuf dan Mbak Ratna. mereka memberikan uang karena Sariyah mendapatkan barang yang bagus dan sehat.Mereka semua menginginkan Bu Sariyah membelanjakan sayuran dan bahan makannya setiap hari

Komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Opsi

tidak bekerja di mode gelap
Reset