Bu Sastro belanja di warung bu Sariyah sekalian memberikan kabar kalau anaknya Anwari sudah pulang di Lumajang bersama istri sedangkan Fadil tetap sekolah di Semarang.
Bu Sastro : ” Saya sedih bu…Semeru meletus lagi …walaupun aman tinggal di rumah bantuan pemerintah / huntap ( Hunian Tetap ) yang berada di Lumajang tapi si Fadil cemberut saja karena kangen sama ibunya serta tugas-tugas sekolahnya yang seabrek yang jelang ujian SMP, sebenarnya Ia kangen sama ibunya terutama sama Wulan kakak sulungnya yang sering membantunya dalam belajar mengerjakan sekolah karena kakaknya sudah SMA “.
Bu Sariyah : ” Kalau kangen yo wajar bu…wong biasanya diantar jemput ibunya…lo ini sekarang Fadil sekolah apa di rumah..?”
Bu Sastro : ” Itulaaahhh, Fadil sekarang sakit panas…semalem sudah dibawa ke dokter dan dapat istirahat dua hari tapi saya malah bingung karena dia selalu membuka hape dan melihat youtube lalu memeriksa siapa tahu ada bapak/ibunya sambil ditemani kakeknya”.
Bu Sariyah : ” Kasihan ya Fadil…semoga lekas sembuh , ini buah apel untuk Fadil dan bu Sastro yang sabar saja ya…”
Bu Sastro : ” Waaah terima kasih sekali…kok malah menyusahkan sampeyan….?! ”
Bu Sariyah : ” Aaah gak apa…kita kan saling suport sebagai sesama, terus kakaknya Fadil sekolahnya disana aman bu…?”
Bu Sastro : ” Wulan sekolahnya aman kini Wulan kelas 2 SMA di Lumajang dan bisa membantu ibunya bekerja di ladang sedangkan Anwari bekerja ikut proyek yang mengerjakan perumahannya sampai sekarang ”
Bu Sariyah : ” Sukurlah bu…. mereka masih aman dan semoga Semeru kembali normal dan tak batuk-batuk lagi, oh ya ini tempenya jadi diambil…?”
Bu Sastro : ” Jadi bu…mau goreng tempe…sayur lodehnya masih bu…?”
Bu Sariyah : ” Masih..satu plastik Lima Ribu saja…jadi semua belanjaannya Dua Puluh Lima Ribu Rupiah ”
Bu Sastro : ” Kita harus ngirit ya bu…pekerjaan sekarang sulit dan pada keluar masuk kerja karena tak terbayarkan dan pengusahanya pada gulung tikar katanya gara-gara covid ya bu….? ”
Bu Sariyah : ” Ya …macem-macem bu tidak hanya covid saja pemerintah mengeluarkan biaya tapi juga masalah pendapatan negara di sektor ekspor ,import..perdagangan…, kelautan dan lain-lain mengalami kendala..itu tidak cuma di Indonesia di Luar Negeri pun demikian… pokoknya kita harus selalu waspada tentang pengeluaran uang kita dan walaupun sedikit kita tetap menabung entah bagaimana caranya karena tahun depan kita katanya Aris negara mengalami kesuraman akibat perang Ukraina yang berkepanjangan juga harga minyak yang ribet aturannya..pokoknya gitulah…” . Lama mereka ngobrol sampai Aris pulang kuliah dan malah di tambahin bu Marzuki dan mbak Erna berbelanja semakin serulah mereka berdiskusi.
Aris : ” Wah semakin seru saja….membicarakan masalah apa nih ibu-ibu…? ”
Bu Marzuki : ” Ini lo mas Aris…pesta halloween yang memakan korban….di distrik Itaewon Korea Selatan sampai 150 orang tewas ”
Aris : ” Waaaah ibu-ibu ini amat memperhatikan sekali tentang gejolak zaman akhir-akhir ini…”
Mbak Erna : ” Habis bagaimana lagi….mau cari kegiatan keluar masih harus jaga diri, ngasuh anak ya harus cepat-cepat pulang karena sudah terbiasa menjaga keamanan kesehatan sejak covid-19 melanda juga saling menjaga jarak dan mendisiplinkan cuci tangan , menjauhkan dari kerumunan…”
Aris : ” Naaah itulah…..mereka yang merasa terkungkung terus begitu ada event yang menarik mereka lupa dengan kebiasaan menjaga kesehatan dan terjadilah peristiwa yang tak diinginkan apalagi jalannya amat sempit karena memang daerah tersebut biasa dipakai untuk menyelenggarakan event-event ataupun sekedar makan-makan di restoran dan berada di kota Seoul yang merupakan ibu kota Korea Selatan yang amat padat ”
Mbak Erna : ” Iya betul mas….terus ini kok ada isu resesi global ibu bagaimana…? ”
Aris : “Resesi adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menggambarkan keadaan dimana perputaran ekonomi suatu negara berubah menjadi lambat atau buruk. Perputaran ekonomi yang melambat ini bisa berlangsung cukup lama bahkan tahunan akibat dari pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) suatu negara menurun selama dua kartal dan berlangsung secara terus menerus.
PDB sendiri dapat diartikan sebagai aktivitas ekonomi suatu negara selama satu periode. Jadi, apabila suatu negara mengalami aktivitas ekonomi yang turun secara terus menerus selama dua periode, maka negara tersebut dapat dikatakan resesi.
Sedangkan National Bureau of Economic Research (NBER) yang terletak di Amerika Serikat, mengartikan resesi sebagai kondisi dimana negara mengalami penurunan aktivitas ekonomi secara signifikan dalam kurun waktu beberapa bulan dilihat dari PDB riil, penghasilan, tingkat pengangguran, produksi industri, penjualan grosir-ritel.
Adapun penyebab resesi antara lain :
1. INFLASI
Inflasi adalah kondisi naiknya harga secara terus menerus, baik itu harga barang maupun jasa. Adanya kenaikan harga ini berimbas pada melemahnya daya beli masyarakat yang nantinya diikuti juga dengan penurunan produksi barang dan jasa. Jika dibiarkan dalam waktu lama, hal ini akan mengakibatkan tingginya angka pengangguran akibat pemutusan hubungan kerja (PHK) secara masal, kemiskinan, dan terjadi resesi.
2. DEFLASI BERLEBIHAN
Seperti halnya inflasi, deflasi juga bisa membawa pengaruh yang buruk dan memicu terjadinya resesi. Deflasi adalah sebuah kondisi dimana harga barang dan jasa turun dari waktu ke waktu yang akhirnya berimbas pada upah yang dibayarkan mengalami penurunan.
Deflasi juga ditandai dengan adanya penundaan pembelian barang atau jasa sampai harga terendah. Hal ini tentunya sangat beresiko bagi pemilik usaha. Sebab, meskipun daya beli masyarakat kemungkinan akan naik, nyatanya pemilik usaha harus menekan biaya produksi yang berujung pada ruginya suatu bisnis. Jika masyarakat atau unit bisnis berhenti untuk melakukan aktivitas ekonomi seperti membelanjakan uangnya, bukan tidak mungkin kondisi ekonomi yang ada akan rusak.
3. GELEMBUNG ASET PECAH
Penyebab berikutnya resesi adalah pecahnya gelembung aset. Hal ini bisa terjadi saat investor mengambil langkah secara gegabah.
Misalnya, terjadi pembelian saham dan properti secara masif dengan anggapan harganya akan naik dengan cepat. Lalu, saat keadaan ekonomi tengah goyah, mereka akan beramai-ramai menjualnya yang mengakibatkan terjadinya panic selling dan berujung pada resesi akibat rusaknya pasar.
4. GUNCANGAN EKONOMI YANG MENDADAK
Pemicu lain resesi adalah guncangan ekonomi secara mendadak. Hal ini ditandai dengan menurunnya daya beli yang disebabkan kesulitan finansial serta masalah serius lainnya seperti tumpukkan hutang.
Hutang yang menumpuk akan mempengaruhi membengkaknya bunga yang perlu dibayarkan dan berujung pada ketidakmampuan untuk melunasinya atau gagal bayar.
5. KETIDAK SEIMBANGAN ANTARA PRODUKSI DAN KONSUMSI
Ketidakseimbangan antara produksi dan konsumsi menjadi pemicu berikutnya. Barang dan jasa yang diproduksi secara berlebih dengan tingkat konsumsi atau daya beli yang menurun bisa membawa malapetaka bagi produsen.
Hal ini mendorong terjadinya impor secara besar-besaran, membengkaknya pengeluaran perusahaan, dan menipisnya laba perusahaan dalam negeri.
6. PERKEMBANGAN TEKNOLIGI
Resesi adalah kemerosotan ekonomi yang tidak hanya disebabkan dari aktivitas ekonomi itu sendiri. Perkembangan teknologi turut menjadi faktor adanya resesi.
Hal ini bisa terjadi karena adanya penurunan lapangan pekerjaan yang banyak digantikan oleh teknologi terkemuka seperti Artificial Intelligence (AI) dan robot. Alhasil, lapangan pekerjaan akan menurun drastis dan membuat angka pengangguran meningkat.
7. PERTUMBUHAN EKONOMI MENGALAMI PENURUNAN SELAMA DUA KWARTAL BERTURUT-TURUT.
Salah satu indikasi resesi adalah adanya penurunan pertumbuhan ekonomi selama dua kuartal berturut-turut yang dinilai dari melemahnya Produk Domestik Bruto (PDB) suatu negara.
8. NILAI IMPOR LEBIH TINGGI DARI PADA EKSPOR
Indikasi lain terjadinya resesi adalah nilai impor suatu negara lebih besar ketimbang ekspor. Hal Ini bisa memberikan efek terhadap defisitnya anggaran negara dan terjadinya penurunan pendapatan nasional.
9. TINGGINYA TINGKAT PENGANGGURAN
Tingginya angka pengangguran suatu negara bisa mengindikasikan negara tersebut mengalami resesi. Sebab, tenaga kerja memiliki peran penting dalam perputaran perekonomian suatu negara.
Apabila angka pengangguran meningkat secara terus menerus, hal ini akan mengakibatkan terjadinya tingkat kriminalitas yang ikut naik.
Secara garis besar, resesi adalah situasi yang muncul karena berbagai faktor. Misalnya krisis keuangan, salah mengambil keputusan perekonomian, adanya disrupsi rantai pasokan, disrupsi perdagangan eksternal, pecahnya gelembung ekonomi, sampai dengan faktor yang ada di luar kuasa manusia seperti bencana alam ataupun pandemi.
Nah seperti itu bu ibu tapi Indonesia insya Allah akan aman-aman saja dan semoga bisa terlepas dari Krisis seperti tahun-tahun yang lalu macam Krimon ( Krisis Moneter ) yang terjadi tahun 1997 sampai tahun 1998 dan akan saya masukkan di Sariyah Center maupun si face book ”