Warung Sayur Bu Sariyah episode 60

Naik Dokar

Rina ngambek ketika Aris dimintai tolong istrinya masih mengerjakan surat-surat dari rekanan kerjanya yang berada di Norwegia.

Wulan       : ” Kak…kasihan itu dokter Rina kelihatan kecewa ” Aris tetep saja tak bergerak, dia ternyata masih berbicara masalah pengiriman tenaga kerjanya yang akan berangkat ke Norwegia bulan depan dan meminta cek darah macam-macam , Aris mengikuti prosedurnya dan meminta Wulan menyeleksi calon tenaga kerja yang sudah inden di grup Semarang Sejahtera. Aris baru selesai berbicara dan langsung menuju warung ibuknya dan terlihat istrinya lagi memble sambil sesenggukan ..air matanya mengalir karena merasa diabaikan.

Aris M         : ” Sayang….maaf ya..tadi masih berbicara dengan mister Lucas yang meminta segera di kirimkan tenaga kerjanya ke Norwegia ” dokter Rina masih saja mewek dalam pelukan mertua perempuannya.

Sariyah      : ” Tadi mbok di jelaskan…kalau sudah nangis gini piye…..sudah …sudah Nok…itu suamimu kesini ayo…bangun….” dokter Rina masih mewek dia baru diam setelah dipeluk suaminya

Aris M        : ” Maaf yo sayang…tadi masih bicara sama mister Lucas….dan gak bisa ngejelasin sama kamu …dah ya diam….”  .

Rina            : ” Anter aku ke Kaliwungu….aku ingin ke pasar pagi….”

Sariyah       : ” Ow…walaaaaah…mau ke Kaliwungu…tumben….mau lihat apa di sana Nok…..? ” tapi Rina diam saja dan memegangi baju Aris dengan menarik-narik bajunya hingga keluar dari ikatan sabuknya ”  pak Bambang yang melihat menantunya menangis jadi iba, tumbenan sih menangis segitunya pikir  pak Bambang yang sedikit heran

Pak Bambang : ” Ayoook bapak anter ke Kaliwungu…..sepele sekali masak sampai menangis to nok….? ”

Sariyah       : ” Pastilah Aris mau…la tadi dia masih bicara pada tamunya di telpon ya maafin saja ya nok….suamimu itu amat sayang padamu… nanti biar bapak yang nyetiri dan biar suamimu yang menemanimu….tentunya ibuk juga ikut nok….bolehkan….? ” dokter Rina tersenyum sambil mengangguk dan wajahnya kembali ceria…Aris bergegas mempersiapkan mobil dan menyemprot keharuman karena istrinya kalau bau tak enak dia langsung muntah…pak Bambang membantunya mempersiapkan mobil yang akan dikemudikannya.

Aris M        : ” Pak…bapak ganti baju yang bersih ya….Rina muntah kalau bau apek…..”

P. Bambang  : ” Aaah begini juga baru ganti lo Ris…….masak harus ganti lagi….?” sambil memperhatikan bajunya yang dipakai pagi ini….

Aris M        : ” Masak ngidam seperti itu…..ada saja…bisanya ngidam itu makan yang asem-asem…buah-buahanlah…ini kok aneh dia tak pingin apa-apa tapi permintaannya mendadak dan mudah menangis kalau merasa tak di perhatikan…padahal Aris tak bermaksud seperti itu….kok mudah tersinggungan ya pak….? ”

P Bambang : ” Itu namanya gawan bayi….yaaa… macem-macemlah kalau gawan bayi…pokoknya turuti sajalah….ibumu itu dulu seperti istrimu ngidamnya..sampai bapak keluar kerja karena ibukmu merengek terus minta di temeni setiap saat….dan kamu tak boleh kecewa dengan keinginannya…tak seperti bapak waktu itu perang terus sama ibukmu..tapi yo wis bapak selalu mengalah biar ibukmu senang….”

Aris M     : ” Ow…jadi seperti itu to ibuk ngidamnya …ya sudah pak aku tak mau ngedumel kalau begitu biar Rina istriku selalu senang…..”

P Bambang : ” Masak sih kamu ngedumel….? ”

Aris M     : ” Cuma mbatin saja….dan tak tega melihat dia menangis…” Bu Sariyah  memasukkan makanan sebagai teman ngemil di mobil dibantu Rina menantunya  .

Rina        : ” Bagaimana …sudah siap….? ”

Aris  M   : ” Beresss…silahkan tuan putri…..” Rina memasuki mobil dan bu Sariyah yang duduk di depan menemani pak Bambang , Aris berdua bersama istrinya tapi tiba-tiba Wulan berteriak minta mobil berhenti dan meminta Aris mejawab telepon kantor tapi Aris minta menelepon ke hapenya dan meminta Wulan ikut sekalian karena untuk menyelesaikan kerja dan Wulan segera menutup kantor dan bersiap menemani dokter Rina dalam perjalanan ke Kaliwungu. Wulan duduk di belakang sambil membaca WA dari beberapa peserta Tenaga Kerja Indonesia yang akan diberangkatkan ke Norwegia. Aris telah mengelola TKI yang berada di Norwegia dengan pilihan pekerjaan ikut kapal pesiar pekerja sebagai office boy dengan membereskan kamar tidur dan pelayan restoran, ada juga sebagai pekerja yang di tempatkan mengikuti kapal nelayan dengan penangkapan ikan memakai alat canggih dan Aris sudah memiliki videonya serta aturan kerja secara rinci sebagai panduan Ketenaga Kerjaan . Paspor yang mengurusi Aris bekerja sama dengan rekan kuliahnya yang berada di kantor imigrasi yang bernama Nastain dan Wulan sudah kenalan dengan mereka semuanya juga termasuk mister Lucas rekanan kerjanya.

Rina        : ” Wulan….Pelita Medika sudah dihubungi kalau TKI akan memeriksakan di tempatnya…? ”

Wulan    : ” Sudah buk dan besok hari Rabu TKI harus berkumpul di sana pukul 08.00 dan akan segera di periksa laboratnya sesuai perintah kak Aris Munandar juga spikotestnya ”

Aris         : ” Pesertanya di cek sesuaikan dengan nama dan KTPnya untuk mencocokkan paspor mereka masing-masing ”

Wulan    : ” Sudah kak jumlah semuanya ada 50 orang semoga mereka semuanya goal sesuai harapan dan tak berpenyakit menular yang membahayakan mereka ketika di luar negeri ”

Aris M    : ” Bagus kalau begitu…oh ya Wul…ada lima orang yang inden terbaru dari facebook apakah sudah kamu lihat datanya….”

Wulan     : ” Sudah…sudah kak…mereka hari Rabu akan ke kantor untuk menyerahkan biodata mereka…dan kemungkinan mereka akan mengajak teman-temannya…jadi yang inden bertambah untuk angkatan yang akan datang “.

Aris M     : ” Biasa kan…mereka selalu mengajak temennya biar tertarik juga..” Wulan masih mengecek laptopnya lalu mematikannya lagi karena di luar macet ketika sampai pasar Weleri.

Sariyah    : Ohh la pasar …pantes …macet sudah biasa pak……”

P Bambang : ” Iya….di depan sudah masuk Irigasi kabupaten Kendal , jembatannya pasti rame juga…..”

Sariyah        : ” Ti hati pak banyak orang nyebrang….”

P Bambang : ” Depan itu sudah masuk pasar Kendal….woh jalannya masih jorok…sebentar lagi mau di bangun, dokter Rina mengajak masuk lewat belakang yang cukup ramai parkirannya tapi Rina hanya meminta memutar saja dan kembali ke jalan raya.  Bu Sariyah menyuapi pak Bambang dengan mendoan buatannya agar pak Bambang tak kelaparan karena sebentar lagi akan sampai Cepiring Kendal . Rina minta disuapi Aris buah pepaya yang diiris Sariyah di rumah tadi yang sudah dilengkapi dengan kolang-kaling sebagai minuman yang segar. Aris meminta Rina menyuapinya dan ternyata Rina bersedia dan saling suap-suapan . Pak Bambang tak melewati jalan lingkar karena langsung menuju kota Kaliwungu dan langsung menuju pasar Kaliwungu yaitu pasar Minggu tapi Rina diam saja dan kepalanya melongok keluar memperhatikan sekitarnya dan ternyata dokter Rina mencari sesuatu dan dia mencoba bertanya kepada pak Bambang.

Rina       : ” Kok tak ada dokar ya……? ”

Sariyah  : ” Lo nok kamu ingin naik dokar to……pak…balik ke Boja biar Si Noke bisa naik dokar dengan puas….” Pak Bambang menuruti isterinya demi menantu kesayangn, Aris mengelus perut Rina yang belum terlihat membesar dan berkata : ” Kemanapun kemauanmu akan papa turuti bayi kecilku sayang ” Rina merasa senang karena mereka semua mendukung keinginannya  untuk menemukan dokar/sado .

Pak Bambang belok ke kiri ke arah Boja, jalannya bagus tak ada lobang dan pemandangannya menghijau dengan jalan yang berkelok-kelok dan pak Bambang menemukan pasar yang banyak parkir sado-sado maka Rina minta turun dan menaiki sado tersebut ditemani Aris suaminya. Pak Bambang ternyata lewat belakang sehingga tak mengetahui nama pasar tersebut yang penting menantunya sudah dapat dokar atau sado biar memuta-mutar. Wulan keluar dari mobil dan memesan es gempol pleret yang sarat pembeli ada disekitar pasar tersebut yang ternyata pasar Boja. Rina dan Aris menikmati keramaian pasar Boja dan memutari terminal Boja. Aris dan Rina kembali dan meminta es gempol pleret yang segar. Bu Sariyah senang melihat anak dan menantunya  menikmati es gempol Pleret yang ada di dekat pasar Boja dan terminal Boja.


Warung Sayur Bu Sariyah

Warung Sayur Bu Sariyah

Status: Ongoing Tipe: Author: Dirilis: 2018 Native Language: Indonesia
Sariyah hatinya meradang, anak lelakinya minta uang saku untuk sekolah belum bisa memberi sementara suaminya ngorok gak bangun-bangun , terpaksa ia harus ngutang tetangga sebelah untuk memberi bekal anaknya yang masih kelas SD kelas - 5. Sariyah sudah malas bertengkar setiap harinya.....malas pula membangunkan suami yang cuwek dan gak bisa diharap, dia lari ke bu Marzuki meminta kerjaan apa saja asal dia bisa makan, Bu Marzuki menyuruhnya ke pasar untuk berbelanja dia mencatat belanjaan dan uang pemberian bu Marzuki, ketika ia keluar bu Yusuf minta dibelikan udang satu kilo beserta uangnya,  Mbak Ratna minta dibelikan jamu dan bawang merah. Sariyah langsung ke pasar mencarikan belanjaan mereka disinilah kehebatan Sariyah yang pandai menawar dan bisa memberikan untung dirinya, dari tiga ibu yang menitipkan belanja dia dapat mengantongi keuntungan 5000 rupiah, dia membelikan nasi bungkus untuk suaminya, dan segelas teh hangat. Sariyah langsung menuju Bu Marzuki memberikan pesanannya, juga bu Yusuf dan Mbak Ratna. mereka memberikan uang karena Sariyah mendapatkan barang yang bagus dan sehat.Mereka semua menginginkan Bu Sariyah membelanjakan sayuran dan bahan makannya setiap hari

Komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Opsi

tidak bekerja di mode gelap
Reset