We Might Be Living Inside A Snow Globe episode 10

Stolen Kisses

Dihubungi polisi sepetang ini? dalam cuaca berhujan? entah ada masalah apa?, membuat pikiran gw bertanya – tanya dengan hebatnya, gw dimohon untuk datang ke kantor polisi yang letaknya cukup jauh dari pusat kota, tanpa pikir panjang lagi gw langsung berganti pakaian menjadi semi formal dan meluncur pergi memacu mobil dengan kencang memecah keheningan malam yang dingin.

Singkatnya dikantor polisi gw dijejali beberapa pertanyaan mengenai sesosok wanita dengan wajah memerah yang sedang menyenderkan kepalanya tertidur di tepian kaca ruangan.

Gw : “Saya kenal, itu kerabat saya namanya Vonny”. Gw sedikit berbohong mengenai “kerabat” untuk memudahkan proses yang akan berbelit ini.

Berbagai macam pertanyaan sekitar satu jam lebih menghujami gw (sungguh ketat pengamanannya), dengan mantap gw meyakinkan Polisi itu bahwa gw sangat mengenal wanita itu dan tau tempat tinggalnya, dan diapun memberi tahu detil kejadiannya.

Saat sang polisi sedang patroli malam, terdengar suara klakson mengaung panjang dipinggiran jalan raya yang berasal dari mobil yang di kendarai Vonny, setelah di hampiri ternyata di dalam mobil yang tak terkunci Vonny sudah dalam keadaan mabuk tak sadarkan diri dengan kepala terantuk menekan klakson, dibawalah Vonny ke kantor polisi dan ternyata tidak satu tanda pengenalpun ditemukan, baik HP maupun dompet semuanya ga ada, yang ditemukan hanya secarik kertas berisi nomer HP gw dan tulisan singkat “Inget telpon aku nanti kalo udah pulang ya darling”. Oooh jadi gara – gara ini gw disuru datang kemari toh, tapi kenapa Vonny mabuk? Kenapa? Pertanyaan ini menghantui gw.

Gw menjelaskan kalo HP Vonny tertinggal dirumah dan bla bla bla serangkaian cerita mengenai identitas gw yang adalah kerabat Vonny akhirnya berhasil meyakinkan Polisi itu, “masalah denda dan pengambilan mobil besok saja saya urus, yang terpenting sekarang saudara saya harus pulang dulu untuk instirahat nenangin diri”.

Gw dibantu pak polisi memapah tubuh Vonny menuju mobil gw sementara seorang polisi lagi memegang payung berusaha menjaga kami tetap teduh.
Sudah pukul 01.30 sekarang, dengan pikiran berkkecambuk gw melaju bersama seorang wanita yang sedang teller disebelah gw.
Kemana harus gw bawa? Sementara gw sendiri ga tau alamat rumahnya, duh !! gw butuh rencana !! mobil menepi sejenak di sebuah minimarket 24 Jam untuk sekedar membeli Smirnoff melepas dahaga karena begitu letihnya tubuh ini, didalam mobil gw teguk beberapa kali minuman berasa lemon itu sementara otak gw berpikir menyusun rencana A, B, C dan setiap resiko – resiko yang mungkin terjadi.

Dengan linglung sang rembulan memancarkan kecantikannya dimalam hari sementara dengan sayup alunan lagu Chris Brown menambah manisnya malam ini.

I need you boo,
I gotta see you boo
And the heart’s all over the world tonight,
Said the heart’s all over the world tonight.

Vonny terbangun namun masih dalam keadaan mabuk, merenggut Smirnoff dalam tangan gw dan meneguk beberapa kali, gw mengambil Smirnoff itu dari genggamannya tapi Vonny berusaha merebutnya kembali, tubuhnya mendekat kearah gw sementara tangan kiri gw memegang tangan kanannya yang berusaha menggapai botol Smirnoff yang sudah gw jauhkan…..
Tubuhnya mendekat, tangan kami bersentuhan, gw bisa melihat wajahnya begitu dekat dengan wajah gw, pipinya merah merona, kulitnya putih pucat diterpa sinar rembulan, matanya yang lugu menatap mata gw lekat seolah sedang merayu….

Oh, little cutie
When you talk to me
I swear the whole world stops
You’re my sweetheart
And I’m so glad that you’re mine
You are one of a kind and…

Gw taruh botol Smirnoff pada tempat minum sebelah pintu, seluruh rencana gw abaikan, tak kuasa lagi tubuh dan pikiran gw menahan perasaan yang berdentum dalam raga ini. Tangan – tangan kami saling menggenggam, dahi kami saling bertemu, wajahnya sangat dekat seolah detak jantungnya dapat aku rasakan, hidung kami bergesekan pelan kemudian bibir kami saling bertemu.

Mata Vonny tertutup rapat, wajahnya merah merona, untuk beberapa saat kami larut dalam ciuman penuh romansa yang luar biasa, waktu seolah berhenti, kami saling berbagi nafas, berbagi udara, berbagi ciuman ditengah malam yang dingin ditemani rintik hujan, dibawah sinar bulan dan alunan lagu cinta, kami membiarkan diri kami melebur menjadi satu.

Oh!
I’m into you,
And girl,
No one else would do.
‘Cause with every kiss and every hug
You make me fall in love.
And now I know I can’t be the only one,
I bet there heart’s all over the world tonight,
With the love of their life who feels
What I feel when I’m…
With you
Girl.
With you

Kami melepas ciuman, Vonny menatap gw lugu dengan senyuman yang manis, jari telunjuknya memegang bibirnya kemudian meraba bibir gw dengan lembut, malam itu kami harus mencari tempat peristirahatan, tubuh ini sudah lelah dan entah apa yang barusan aku lakukan, untuk pertama kali rasanya aku ini bertindak diluar akal, untuk pertama kali rasanya aku membiarkan perasaan bertindak lepas melampaui akal pikiran, dan itu menyenangkan…….

Quote Of The Day
“The most eloquent silence is that of two mouths meeting in a kiss”


We Might Be Living Inside A Snow Globe

We Might Be Living Inside A Snow Globe

Status: Completed Tipe: Author: Dirilis: 2014 Native Language: Indonesia
Kenalin dulu nama gw Mr. Know It All, sebut saja Mr. Kia, eh biar lebih mudah panggil Miki aja, umur 20 tahun sejak ini kisah idup gw tuangkan dalam tulisan, gw sosok yang ganteng klimis imut unyu wkwkwk, sedikit narsis berpenampilan necis dengan bunga mawar selalu dibibir. (masalah wajah tergantung selera wkwkw tapi gw yakin setiap orang ganteng dan cantik) Nah gw kuliah di salah satu fakultas hukum ternama di Negeri ini, dan satu satunya universitas negeri yang ada di pulau ini. Tebak sendiri hayooo.

Komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Opsi

tidak bekerja di mode gelap
Reset