Apakah aku seorang Pelakor ? episode 7

Jovan Arif Pambudi

Mayangsari marah bin ngomel karena Diana sungguh kejam tak mau menerimanya sebagai istri ke dua Budiarto, kemarahannya diutarakan pada Arifin yang main ke rumahnya, Arifin tertawa saja…”Kan sudah tahu kalau bapak sudah beristri..kalau suami istri itu berkelahi biasa..bumbunya rumah tangga…malah tambah kau dekati serta kau rayu dia …kau janji-janjikan dia….”

Mayangsari   : Mengapa Diana begitu jahat padaku, sampai tak mau menerimaku, padahal aku yang telah membantu perusahaannya..! ”

Arifin              : ” Sebenarnya bu Diana tak tahu semua..lagi pula Ia tak mau dengan cara berhutang , dia terpaksa karena didesak pak Budiarto, bahkan curiga  hubunganmu dengan  suaminya…tapi Budiartopun tak mengakui hubungannya dengan mu dan selalu bilang tak ada hubungan apa-apa hanya sekedar teman saja dan sayapun ditanyain seperti itu tapi saya jawab ‘gak tahu tapi bu Diana tetap curiga ”

Mayangsari   : ” Dasar penipu..kau yang menjebakku seperti ini…malah tak kau ceritakan hubunganku dengannya…pantas muka Diana marah sekali padaku yang katanya diam-diam menusuk dari belakang”

Arifin              : ” Salah sendiri tak kawin-kawin maucari yang paling kaya….banyak tu di penjara….” Arifin minta diri karena tak enak didengar tetangga karena Mayangsari kalau bicara tak bisa pelan dan selalu emosi bawaannya, ternyata Bramesti mendengar pembicaraan antara Arifin dan Mayangsari, efeknya Arifin mendapatkan bogem Bramesti, : ” Jadi ini ya biang keroknya dasar Arifin tak tahu terima kasih..”

Arifin              : ” Sabar…sabar mas…anda tak tahu secara pasti..”

Bramesti        : ” Tak tahu apa ..jelas-jelas Mayang menangis telah kau bohongi ”

Arifin              : ” Saya membohongi apa…? jelas-jelas pak Budiarto sudah punya istri dan sudah uzur usianya …Mayang sendiri cari penyakit , dasar cewek gatel …” Mayangsari membubarkan perkelahian mereka dan meminta mereka tak boleh ikut campur masalah ini. Arifin jengkel sekali pada Mayangsari dan berteriak , ” Dasar pelakor bisanya dandan dan merayu orang….sekarang dandananmu hilang klihatan hitam dan berkerut …galaknya dikurangi biar cantik lagi terus cari orang kaya rusak rumah tangganya, nasib-nasib…apes lagi…sampai tuwek “.

Mayangsari membiarkan mereka mau pergi atau tinggal silahkan dia mau ke kamarnya dan mengunci diri, Jovan menangis minta mainan toet-toet yang lewat depan rumah bu RT merasa iba dan membelikannya. Wartinah merasa bersalah juga karena telah menyetujui hubungannya dengan Budiarto..tapi sampai kapan Mayang akan menikah kalau tidak sekarang..? Wartinah yang semakin kurus karena memikirkan kebengalan Mayangsari yang minta ampun susah diatur dan hanya pacaran saja serta suka disanjung kecantikannya membuat Wartinah menderita.

Dulu memang Wartinah bangga akan kecantikan Mayangsari dan banyak dikerubungi cowok bahkan banyak yang sakit hati karena Mayang amat sombong sehingga cowok mulai pudar satu persatu karena hanya diminta uangnya saja buat senang-senang dan makan-makan serta memenugi kebutuhan hidupnya. Mereka menginginkan berumah tangga tapi Mayang tak mau dan masih ingin sendiri.

Mayang menangis dalam kamar dan menyesali nasibnya ,  usianya sudah tak muda lagi 48 tahun dia hanya membuang-buang waktu dan ia tak memegang uang sekarang dan Ia lari menuju jalan Tuhan tapi ia salah hanya dendam yang ada di dadanya , sementara pekerjaan yang ada hanya menjadi buruh cuci atau sekarang yang ia tekuni dengan memasakkan para tetangganya yang tak ada waktu untuk memasak..dan memasak.

Hatinya penuh dendam pada Diana sampai pada suatu saat datang seorang wanita yang amat marah karena menagih hutangnya, ya …..dia adalah Bu Prayit seorang rentenir tanpa aklak dan perasaan menarik pakaian Mayang sampai robek-robek karena Mayang tak punya uang dan pasrah mau diapakan dia. Saat itulah pendeta Kristianus datang dan memberikan nasihat, :

” Bangunlah anakku…yang lalu biarlah berlalu…perbaiki hidupmu mumpung masih ada sisa waktu “. Mayangsari mengakui segala dosanya karena telah meninggalkan Tuhan, dan masih membawa dendam.

Kristianus   : ” Tuhan pasti mendengar pengakuan dosamu…dan pasti mengampuninya asal kau jangan lagi mengusik rumah tangganya karena sekarang diapun menderita atas ulah kalian , Doa mereka hanya ingin memperbaiki rumah tangga yang dibinanya 30 tahun, rumah  tanggamu belum seberapa dan hanya menambah badai rumah tangganya saja dan kalian hanya mengurusi nafsu kalian saja dengan membawa emosi milik setan yang membelenggu sampai saat ini di tubuh kalian dan janganlah kamu memaksa keyakinannya dengan memaksanya maupun ancaman. Meminta maaflah pada Diana , katakan semua kesalahnmu dan jauhilah suaminya , karena kau telah menggodanya dan bernafsu ingin memilikinya itu namanya perusak rumah tangga atau pelakor sebagai perebut laki orang dan Tuhan melarangnya…saloom  “. Kristianus pergi meninggalkan Mayangsari yang masih bersujud sambil menangis sampai Ia tertidur.

” Ibuk bangun…ibuk banguuun…Jovan temenin mau sekolah….” teriak  Jovan membangunkan Mayangsari yang tertidur dilantai.

” Ini masih hari Minggu Jovan….ibuk capek….” Mayangsari merebahkan lagi tubuhnya ke lantai karena badannya amat letih, Jovan menangis karena Mayang mengabaikannya. Wartinah menarik cucunya dan membawanya keluar untuk jalan-jalan .

” Javan kangen bapak ‘gak…? ” , tanya Wartinah

” Tidak….! bapak kata nenek dipenjara karena menipu….Jovan ‘gak mau kangen…bapak lupa sama Jovan..! bapak jahat…..! ” , Jovan menangis anak sekecil itu tak tahu maknanya marah tapi nenek suka menjelekkan Budiarto yang membuat Jovan menangis.

” Bapaaak…kenapa bapak  ‘gak mau pulang…Jovan pimgin diantar sekolah… ” , tangis Jovan menghiba yang membuat Wartinah nelangsa. Jovan yang belum didaftarkan sekolah melihat sebayanya diantar ibunya merasa iri dan air matanya keluar …….karena neneknya kecapaian lalu Wartinah duduk di pembatas jalan sambil mengurut kakinya. Merasa tak diperhatikan Jovan mengikuti temannya menuju sekolah paud Cendrawasih.

Wartinah mencari Jovan tak ada di sampingnya , langsung menuju Paud Cendrawasih di dekat kelurahan Gaharu, dan bertemu dengan Bramesti yang menghentikan mobilnya.

Bramesti      : ” Ibu  …mau ke mana…?”

Wartinah     : ” Nak Bram melihat Jovan…?  ”

Bramesti      : ” Ibuk…mencari Jovan…mang dia mau kemana…? ”

Wartinah     : ” Dia ingin sekolah…di Paud Cendrawasih ” Bramesti mengantarkan Wartinah ke Paud Cendrawasih dan melihat Jovan duduk disana. Wartinah disuruh duduk saja di mobil karena becapaian dan memegangi kakinya terus. Bramesti memanggil Jovan dan memeluknya.

” Papah….papah kok tahu Jovan sudah sekolah ” tanya Jovan

” Pak mari ke kantor mengurus sekolah Jovan ” , kata bu Siska dan Bramesti mengikutinya dan ditanyain ini..itu..yang akhirnya Jovan diterima sekolah dan Bramesti memberikan uang pendaftaran sekaligus SPP selama setahun.

” Jadi sebetulnya belum boleh masuk dan masih menunggu sebulan lagi…? ” tanya Bramesti

” Tidak apa pak biar mengikuti dulu materi ini sampai sebulan…boleh masuk sekolah mulai hari ini tapi yang bulan ini percobaan dulu yah….? ” jelas bu Siska pada Bramesti.

Bramesti mengantar pulang Wartinah dan lengsung membangunkan Mayangsari. karena tak bangun-bangun Bramesti mendekati Mayang.

Bramesti      : ”  Yang…Mayang…Jovan sudah aku daftarkan sekolah dan hari ini sudah masuk sekolah ” Mayang kaget begitu mendengar Jovan sudah sekolah, lalu memeluk Bramesti dan berkata

” Kau selalu menolongku disaat yang tepat…terima kasih Bram..kaulah penolongku…terima kasih” , kata Mayangsari sambil bersimpuh.

” Ayo segera mandi dan menjemput Jovan ke sekolah ” , kata Bramesti. Dengan semangatnya Mayangsari bangun dan langsung mandi. Wartinah menyiapkan nasi goreng telur ceplok untuk Jovan yang tadi belum sarapan dan dimasukkan dalam tepak kecil. Bramesti berputar-putar sambil menceritakan sekolah Jovan dan memperlihatkan kwitansinya.

Mayangsari   : ” Tapi..aku belum siap uang untuk menggantinya…” Mayang menangi lagi.

Bramesti        : ” Lupakan pembayaran itu yang penting aku setiap saat bisa memeluk Jovan anak yang tak berdosa.

Mayangsari    : ” Apapun yang kau inginkan akan aku kabulkan Bramesti sahabat yang selalu dihati ”

Mramesti       : ” Lupakan kisah lamamu…mari melangkah bersama-sama bersama untuk selamanya sampai mati memisahkan kita “. Mayangsari memeluk Bramesti dan memandang esok hari penuh keceriaan bersama Bramesti dan menghapus Budiarto yang pernah singgah di kehidupan yang penuh luka. Setahun kemudian Mayangsari menikah dengan Bramesti sedangkan Budiarto mengikuti acara wisuda  Maria sebagai sarjana ekonomi.


Apakah aku seorang Pelakor ?

Apakah aku seorang Pelakor ?

Score 7.6
Status: Completed Tipe: Author: Dirilis: 2021 Native Language: Indonesian
Cerita bersambung tentang seorang wanita bernama Mayangsari yang tidak mengerti bahwa dia adalah seorang pelakor atau tidak. Berawal dari rasa kasihan terhadap sosok pria yang Mayangsari temui, rasa cinta kemudian tumbuh diantara mereka berdua.Namun, Mayangsari tidak mengetahui bahwa kekasihnya telah membina keluarga. Ketika semuanya terungkap, konflik yang sebelumnya tidak pernah ada kini muncul dan membayangi kehidupan mereka. Bagaimana kisah Mayangsari ini akan berlangsung? yuk segera disimak cerita bersambung ini.

Komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Opsi

tidak bekerja di mode gelap
Reset