Jellybeans Epilog

EPILOG

Marvin…

Aku kalah di game itu. Aku kalah di game yang kubuat sendiri itu. Padahal sohib-sohibku menerka bahwa aku-lah salah satu dari pemenang dari taruhan itu. Tapi, yah, gak segalanya yang biasanya berjalan lancar akan selalu berjalan lancar, ya nggak sih? Yah, begitu juga dengan kisah cintaku, tentang diriku yang kata banyak orang ’tinggal merem-pun aku bisa mendapatkan cewek yang banyak disukai orang-orang’, ternyata itu tidak benar.

Setelah mengantar pulang Ribby, aku menemui Amanda. Aku menyatakan cintaku padanya, tapi sayangnya Amanda sudah tidak mencintaiku lagi… Disamping itu, dia pun menerima tawaran orang-tuanya untuk bertunangan dengan kerabat dekat mereka, padahal awalnya Amanda berniat menolak pertunangan itu demi diriku… Tapi sayangnya ia sekarang sudah tidak mencintaiku…. Untuk masalah kedepannya, aku tidak tahu apa yang dilakukkan oleh Amanda. Setahuku ia kini melanjutkan pembelajarannya di Australia. Itu saja.

Walhasil, sekarang aku jomblo… ’Jomblo keren….’ kalau kata Cindy… Cindy sekarang menjadi sahabatku. Dia sudah tidak tergila-gila denganku lagi… Dia sudah seperti adikku sendiri, aku rasa Cindy figur yang menarik…. Belum lama ini menemui Cindy untuk meminta maaf atas perbuatanku waktu itu. Begitu juga dengan Cindy yang berusaha dengan tulus memohon agar aku memaafkan segala perbuatannya. Kini kami sudah tidak berselisih, kami seperti bersaudara.

Kini Aku mencoba mencari cinta…. Dulu, cinta-lah yang mencari ku, tapi sekarang akulah yang mencoba mencari cinta itu sendiri… Aku pasti akan menemukan cintaku… JIA YOU!!!

Gerald…

Ternyata mencari cinta itu tidak semudah yang aku bayangkan… Ranie, yang jelas-jelas aku cintai dan yang jelas-jelas menunjukkan tanda-tanda bahwa ia juga cinta padaku (kayaknya lhoo…), telak-telak menyatakan bahwa aku bukanlah cintanya. Yah, menurut dia Peterlah yang terbaik untuknya… Begitu juga kata kedua orang tuanya… Kini, Ranie sudah bertunangan dengan Peter. Aku turut bahagia mendengar itu.

Ingat Dina? Cewek yang udah mencampakkan-ku. Dina kemarin mendatangiku… Ia berkali-kali memohon maaf dan terus membujukku agar kembali padanya. CUIH! Aku sudah benci setengah mati pada cewek itu. Dengan tegas aku bilang ’tidak’. Dina tidak lulus Ujian Nasional… Sekarang ia harus kembali duduk dibangku SMA… Hal itu yang membuat ia menyesal setengah mati karena mencampakkanku dulu. Dina bukan satu-satunya cewek yang menemani pacarnya itu, ternyata pacarnya memiliki banyak pacar…. Hal itu membuat Dina frustasi, ia berhenti makan, berhenti masuk sekolah… Prestasinya di kelas hancur… Aku merasa kasihan juga padanya, namun, itulah ganjaran dari Tuhan yang pantas ia terima….

Bicara tentang cintaku saat ini, aku masih terus mencarinya… Tidak peduli dengan kenangan masa laluku, tidak peduli dengan kenangan orang lain, aku ingin mencari kenanganku sendiri… Mencari cintaku sendiri…

Reo…

Rengga itu ternyata sahabat terbaik-ku! Dia benar-benar sahabat terbaik-ku! Aku menyesal waktu itu sudah meng-klaim jelek tentang dia. Aku sudah menuduh Rengga merebut Rhea dariku. Ternyata itu semua salah, justru Rhea-lah yang pindah kelain hati, Rhea mencintai Rengga. Aku tidak dapat menyalahkan diri Rengga ataupun Rhea mengenai keadaan itu. Disaat Rhea sendiri, akulah yang mengutus Rengga untuk menemani hari-hari Rhea… Akulah yang mengutus Rengga agar dapat menjaga Rhea sebaik mungkin seperti layaknya aku menjaga Rhea. Rengga menuruti pintaku, Ia memperhatikan Rhea seperti apa yang ingin aku lakukan bila aku ada di sisi Rhea, Rengga lakukan itu semua. Sayangnya hal itu menjadi bumerang bagiku. Rhea mulai terbiasa dengan Rengga, Rhea mulai melupakkanku yang jauh dari dirinya…. Karena Rengga selalu ada disaat Rhea merasa jatuh dan membutuhkan punggung seseorang untukknya menangis… Rhea jatuh cinta pada Rengga…… Tidak sedikitpun Rengga memiliki kesalahan…

Semua salahku…

Rhea memutuskan hubungan kita… Dengan alasan, ia mencintai orang lain… Ia mencintai Rengga…. Tapi tidak begitu dengan Rengga. Perasaan cintanya yang dulu terhadap Rhea sudah hilang. Rengga sudah tidak mencintai Rhea, ia hanya menganggap Rhea sebagai sahabatnya. Ia memperhatikan Rhea, ada disaat Rhea jatuh, Memberi punggungnya untuk bebannya Rhea, menghibur Rhea disaat Rhea sedih, dan hal-hal lain yang selalu dapat membuat Rhea tersenyum, Rengga lakukan semata-mata karena Rhea pacarku, sahabatnya. Aku tidak mengetahui apa yang terjadi selanjutnya dengan Rengga dan Rhea… Aku harap yang terbaik untuk mereka semua….

Cinta? Datang dan pergi begitu saja…. Biarkanlah ia datang lagi padaku wahai dewi cinta… Datangkanlah kembali cintamu….

Ribby…

Argh… Aku baru sembuh sekitar 3 bulan perawatan. Ternyata kondisiku saat itu sangat parah, benar-benar parah. Untungnya aku ditemani oleh sahabat-sahabatku. Aku masih bertanya-tanya mengenai koma-ku dulu…. Aku heran, kenapa bisa-bisanya aku memilih menjauhi sahabat-sahabatku ini yah? Padahal jelas-jelas aku sangat membutuhkan keberadaan mereka… Aku nyaman berada di antara mereka….

Amanda? Aku sudah melupakan gadis itu. Amanda sekarang kuliah di Australia mengikuti tunangannya. Tapi kami masih sering kirim-kiriman e-mail. Ia selalu menanyakan tentang keadaanku dan sahabat-sahabatku dan iapun menceritakan tentang keadaan dia disana, di Australia.

Masih inget Indy? Dia nembak aku lhoo beberapa bulan lalu… Tapi aku tolak dengan halus, dikarenakan aku khan bukan tipenya… Aku takut aku nantinya akan ngecewain dia… hohoho, aku sekarang jadi populer dikarenakan menolak cintanya Indy…. Hmm, bicara tentang Indy jadi mengingatkanku dengan Adiszt, pemilik toko eksyen figure Ganbatte!! Itu, sampai saat ini masih menjadi ttm-anku… Kami sering bertemu, makan, nonton dan hal-hal lain yang menyenangkan… Ternyata hidup tanpa cinta itu tidak terlalu bermasalah kok…

Kalau bicara tentang cinta, aku sama sekali tidak perduli dengan cinta… Seperti kata pepatah, tak usahlah kau mencari cinta, karena nantinya cinta itu sendiri yang akan mendatangimu… Bener gak sih??

Rengga…

Thanks God!! Sahabat-sahabatku kini bisa benar-benar menyatu. Ribby dan Gerald memutuskan tinggal bersama kami di beca. Disamping keadaan beca yang sekarang semakin ramai, biaya sewanya pun semakin kecil dikarenakan pembagian secara merata oleh kami semua… (hahahah)… Saat ini kami semester 4, meskipun masih jauh dari skripsi, namun Ribby dan Gerald ingin lebih belajar agar dapat meraih IPK yang bagus seperti yang selalu aku dapatkan… Walhasil, mereka ikut-ikutan tinggal bersama aku, Reo dan Marvin…

Masalahku dengan Reo sudah selesai. Setelah kujelaskan mengenai hatiku yang sama sekali tidak sedikitpun terukir nama Rhea, akhirnya Reo mengerti. Belum lama yang lalu Rhea menyatakan cintanya padaku. Itu pernyataan ke-tiga darinya setelah pernyataan-pernyataan sebelumnya. Sayangnya hatiku tidak dapat mencintainya, dikarenakan Rhea adalah sahabatku…. Aku lebih menganggapnya sebagai sahabatku…. Padahal Reo sudah berkali-kali mengimbauku agar aku menjadi pacarnya Rhea saja… Tapi, aku tidak bisa… Karena dikamusku tidak ada cerita ’mencintai sahabat sendiri…’ dan ’memacari pacar atau mantan pacar sahabat’ ^^

Cinta? Bagiku kini belum saatnya aku mencari hal itu. Aku masih harus meneruskan studyku dan mencapai tujuanku, menjadi lulusan sarjana dengan gelar cum laude. Mungkin setelah aku mendapatkan gelar itu, barulah aku mencari sesosok cinta…


Jellybeans

Jellybeans

Status: Completed Tipe: Author: Dirilis: 2014 Native Language: Indonesia
Cerita ini menceritakan tentang Lima orang sahabat. Cowok semua. Rengga, Marvin, Ribby, Gerald dan Reo. Mereka memiliki latar belakang, watak dan permasalahan hidup yang berbeda-beda, khususnya masalah cinta. Mungkin agak basi yah kalo dimana-mana selalu cerita yang mengandung unsur cinta.. Tapi di cerita yang satu ini, akan dipaparkan lebih dalam hal-hal yang erat kaitannya dengan persahabatan, cinta vs persahabatan, masa depan vs persahabatan dan persahabatan vs persahabatan

Komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Opsi

tidak bekerja di mode gelap
Reset