Hai teman.. Jika kau memang temanku seharusnya kau bisa pahami celah perasaanku. Ahh, tidak.. Sepertinya kau memang tak memahamiku sama sekali, meskipun kau mengenalku sejak kita berebut tempat duduk di kelas yang baru, membeli es potong dan memakannya bersama di kantin sekolah dasar.
Kau mengenalku sebagai bocah lugu yang manja, pendiam dan juga cengeng. Ya.. Aku memang kerap menangis ketika kau mengusiliku dan meledekku di depan teman-teman yang lain yang semakin mengolok-olokku. Namun perlakuan itu justru semakin membuatku menjadi seorang yang pendiam dan introvert….
Penasaran dengan kelanjutannya? Yuk segera baca cerita ini.