Gerbang Militan episode 9

Dalam Kondisi Terburukku

Almira ibunya Mustofa mengalami patah tulang, dan lehernya diberi pelindung keamanan agar tak banyak gerak. Almira ditemani Mahmud suaminya.

Almira       : ” Sampai dimana mereka…” rintih Almira

Mahmud   : ” Ini perjalanan menuju Mesir…oh ya kamu dibawakan lumpia yang di fakum sama wingko tapi kamu istirahat dulu karena habis operasi lengan dan bahu”, kata Mahmud mengabarkan mereka.

Almira        : ” Aku sudah tak tahan disini….ingin segera pulang…biar Mustofa yang menemani dirumah..”

Mahmud    : ” Iya..tidurlah….sekali lagi …agar Mustofa dan Kamal cepat sampai sini…”

Almira        : ” Aku sudah bosan tidur terus…..” . Masuklah perawat dengan membawa injeksi karena Almira tak bisa tenang…dan ketika ditanya obat apa yang akan disuntikkan ? perawat hanya menjawab obat penahan nyeri dan vitamin saja, dan Almirapun tertidur..


Ambar masih memikirkan pesan yang diteruskan dari Kamal, rasa tak percaya megganggunya.., tapi ini yang diberi kabar kak Ramli…? Karena merasa kecewa Ambar menghubungi Erwin temannya SMA yang ahli main piano.

Erwin          : ” Tumben nelepon…piye ada apa gerangan yang bisa aku bantu non..? ”

Ambar         : ” Aku ingin belajar piano lagi…”

Erwin           : ” Lo…kamu kan sudah bisa….maksudmu apa..?”

Ambar          : ”  Aku ingin melakukan kolaborasi denganmu….bagaimana…? ”

Erwin           : ” Wow….beneran nih…..?!”

Ambar          : ” Datanglah ketempatku di Bukit Asri…nanti aku WA alamatnya segera kesini ya….”

Erwin           : ” Oke segera meluncur…..”.

Ambar segera turun kebawah dan membersihkan piano yang dua tahun tak disentuhnya, ibu memperhatikan putri satunya ini penuh was-was.

Ibu Sarwo   : ” Enggak ke Erlina Entertainment nduuukk…? ”

Ambar         : ” Enggak buk…Ambar akan memainkan piano yang lama Ambar tinggalkan”.

Ibu Sarwo   : ” Ibu juga mau dirumah menemanimu…”

Di saat itu Lusi sedang menerima videocall dari Mustofa yang katanya ibunya sudah balik dari rumah sakit dan Ia melihat ambar menerima tamu Erwin sedang melakukan kolaborasi piano yang sangat asik sekali dan Lusi disuruh memvideokannya…suara Ambar dan Erwin sungguh pas dan amat kontras sekali dengan berduet mungkin akan menghasilkan uang.

Mustofa      : ” Ambar itu cantik.., menarik… pintar memanfaatkan waktu….semoga Kamal beruntung mendapatkannya ”

Lusi             : ” Adiknya Lusi…ya okey…..” Mustofa tersenyum dan masih mendengarkan Ambar memainkan pianonya.  Sherley memberikan tepuk tangannya dan Ramli mencium pipi adik bontotnya seraya berkata : ” Berkarya dan berkaryalah adikku…jangan sia-siakan hidupmu”

Ambar        : ” Terima kasih kak…Ambar istirahat dulu..kebetulan tak ada class…”

Ramli         : ” Okey…kakak mau berangkat bersama Sherley ” . Sebelum berangkat Ambar memperkenalkan Erwin kepada kakaknya yang disambut gembira Erwin, Ramlipun segera berlalu meninggalkannya menuju Erlina Entertainment di Sriwijaya. Ambar mengambilhan kursi lagi untuk berkolaborasi dengan Erwin dengan satu piano.

Erwin         : ” Ini paling enak pakai gitar …lebih santai dan cool…aku ambil gitar dulu ya…..”

Erwin kembali ke mobilnya untuk mengambil gitarnya.

Ambar       : ” Kamu tu..tak bisa meninggalkan gitar sejak pertama kita kenalan…..” sambil mengenang masa mos SMA dimana Ambar diiringi Erwin menyanyi sebagai gojlokan . Erwin menyetel gitarnya dan mencoba lagunya pink sweats yang berjudul at my worst, Ambarpun mulai menyanyi enak didengar musik dan lagunya, maka ia memvideokannya. Ambar merdu sekali dan amat santai dengan hanya memakai daster yang dibalut sweater amat lembut wajahnya…Lusi amat tertarik dan mengambil kecantikan adiknya untuk dikirim ke Mustofa.

” Can I call you baby..?

Can you be my friend.!….

Can you be my lover up until the very end…..?

Letme show you love, oh, I don’t pretend

Stick by side even when the world is caving in, yeah…

Lirik itu diulang -ulang nya oleh Erwin…wow keren sekali..Mustofa menikmati wajah Ambar yang teduh dan melihat Erwin yang lumayan gantenglah…memakai baju lengan panjang yang sopan amat menarik sesuai dengan lagu yang dibawakan. Kamal melihatnya merasa kangen padahal baru seminggu berpisah. Kamal merasa iri melihat Erwin yang amat menikmati lagu tersebut. Almira mendengarnya dan ingin melihat video tersebut, tapi sayang itu lagunya masih sepenggal dan masih lama karena keburu dikirim ke Mustofa. Almira melihat kiriman video berulang-ulang sambil tiduran.

Almira     : ” Siapa gadis ini…cantik sekali….”

Mustofa   : ” Pacarnya Kamal umi…..”

Almira      : ” Apakah Jameela sudah melihatnya ? ”

Mustofa    : ” Belum… nanti yang share Umi saja ya….? ”

Almira      : “Loh kok Umi….? ”

Mustofa    : ” ‘Gak enak saja sama Kamal…atau Umi ingin bertemu dengannya..biar Kamal yang suruh…..”

Almira       : ” Maksudnya apa…, kenapa harus Kamal….? bukankah yang dapat videonya kamu….? ”

Kamal yang mendengar ribut-ribut dikamar Almira dan memasukinya dan menghormat pada Almira.

Kamal       : ” Maaf Umi…ada apa ya…..?”

Almira       : ” Ini lo…Umi akan mengundang gadis ini dalam perhelatan yang akan diadakan sebulan lagi…tolong kamu tentu mengenalnya…” Mustofa membuka-buka brosur lain yang mencarikan sebagai tandingannya. tapi Almira tetap ngotot pasangan Ambar dan Erwin yang pertama ada dimatanya.

Kamal        : ” Ya…nanti akan aku telepon dia…semoga tak marah…”

Almira       : ” Siapa nama gadis tersebut….? ”

Kamal        : ” Namanya Ambar dan teman laki-lakinya aku belum tahu…”

Kamal menelepon Ramli

Ramli        : ” Bidang Agnes In Mode di modiste…bukan di tarik suara, jadi bisa melakukan kontrak denganmu, karena di Mustofa Mahmud berbagai bidang… jadi bisa kalau kamu akan mengontrak Ambar sama temannya”

Kamal       : ” Baik , saya akan mengontrak Ambar untuk menemani umi Almira ”

Ramli       : ” Temui Ambar dulu karena Ia Subyeknya atau artis yang kebetulan model ku…silahkan menghubunginya, kalau sudah clear hubungi aku balik…okey…?! ”

Kamal      : ” Baik..segera menghubungimu bye….see you…” Kamal bingung…apa nanti Ambar akan marah…? karena Kamal tlah menyakiti hatinya….tapi demi Umi Almira Kamal menelepon, tapi karena Ambar masih di kamar mandi jadinya tak ter angkat… Kamal cemas bin takut karena olahnya sendiri dan sekarang kena batunya.

Keluar kamar mandi Ambar melihat panggilan tak terjawab dari Kamal…, meskipun hatinya kesal bercampur rindu Ambar mencoba tetap bijak dan Ia menunggu teleponnya lagi. Erwin yang sudah pulang akan datang lagi…esok hari…Ramli yang barusan pulang dari Erlina Entertainment langsung menuju lantai 2 untuk menemui Ambar yang sedang bicara dengan Lusi.

Sherley    : ” Waaah …serius sekali….boleh dong nimbrung…?! ”

Lusi          : ” Kak Ramli mana kak….?”

Sherley    : ” Itu masih mandi….nanti gantian sama kakak…”

Lusi          : ” Tadi Kamal menelepon Ambar…tapi Ambar masih mandi…tapi Ia tak mau call balik…masih marah kelihatannya…”

Sherley    : ” Ya ..pasti marahlah dipermainkan hatinya….” Ambar yang masih melihat desain Lusi yang terbaru mendengarkan pembicaraan antara Lusi dan Sherley lalu tersenyum sendiri… Ramli sudah selesai dan gantian Sherley yang mandi.

Lusi          : ” Kak lihat ini video Lusi…mantap ‘gak ”  Ramli yang barusan menerima video dari Lusi segera membukanya dan melihatnya….dia merasa kagum dengan suara Ambar yang merdu dan enak di dengar mengalun merdu.

Ramli       : ” Tak menyangka Ambar memiliki suara yang indah..” Lusi tersenyum

Lusi          : ” Itu suara tadi pagi yang Lusi videokan…bagus kan…?” Pantas Kamal meneleponnya…karena ini tooo….begitu fikir Ramli yang kemudian mendekati Ambar.

Ramli       : ” Sibuknya adikku bontot….” sambil tangannya menyubit Ambar. Gelagat suara Ramli yang renyah membuat Ambar tersenyum dan menatap kakaknya dengan riang.

Ambar     : ” Kak….. ”

Ambar berusaha tak manja lagi tapi sulit karena Ramli memeluknya dan meminta maaf karena membuat adiknya terluka, Ambar mengulang lagi kali ini agak tegar.

Ambar     : ” Wah …kak Ramli dah wangi….”

Ramli       : ” Iya dong…mau ngucapin selamat sama adik bontotnya harus wangi…biar adiknya nyaman mengobrol..”

Ambar      : ” Ngucapin selamat sore, malam…dah biasa..hayo ngucapin apa an…?”

Ramli       : ” Suaranya bagus banget…kakak suka…”

Ambar     : ” Dikasih vedionya kak Lusi ya…..?” Ramli mengangguk, Ambar kelihatannya sudah ceria lagi dan mengatakan kalau mendapatkan telpon dari Kamal dan Ramli mendengarkannya belum berkomentar

Ramli       : ” Apa katanya…?” , tanya Ramli dam Ambar cuma mengangkat bahunya saja.

Ambar     : ” Ambar masih mandi….jadi Ambar biarkan saja.


Gerbang Militan

Gerbang Militan

Score 8.4
Status: Ongoing Tipe: Author: Dirilis: 2022 Native Language: Indonesian
Merupakan kisah sambungan dari Juragan Untir Untir Kepuntir Cinta kali ini mengisahkan masalah bisnismya yang disatroni pesaing bisniz lainya dari luar negeri yang mencoba merebut keberhasilan Ramli dan saudaranya dengan berbagai macam trik serta kebohongan yang menyakitkan saat Malvin anak Ramli mulai berjuang melawan rivalnya dan memenangkan tambah banyak musuh-musuh yang masuk ke Erlina Entertaiment. Bagaimana kisahnya mari kita simak bersama.

Komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Opsi

tidak bekerja di mode gelap
Reset