Kontrakan Kampung Leyangan episode 25

Lolita

Lucas sudah sampai di Norway yang bertujuan untuk menjemput adiknya Lolita , Ibunya yang bernama Sandra menerima keinginan putrinya untuk ke Indonesia berbekal ilmu yang selesai di dapatnya sebagai seorang penata gizi di Norway. Sandra membantu putrinya mengepak semua keperluan Lolita karena sudah mendapat hunian di kontrakan kampung Leyangan yang disediakan chef Singh Prakast. Rupanya Lucas sengaja mendekatkan antara adiknya Lolita kepada chef Singh Prakast dan sepertinya mereka sudah cocok serta berkomitment untuk saling menjajaki kebiasaan hidup masing- masing . Lucas cuma seminggu dan waktu digunakan sepenuhnya untuk menerima teman-temannya yang ingin bergabung dengan Lucas lewat Anantha komisaris Tepung Tapioka Melati tetapi karena masih di perbaiki kinerjanya maka Lucas belum bisa mengajak teman- teman dari Norway.

Lucky  : ” Ingat aku membutuhkan uluran tanganmu bro…..”

Lucas  : ” Tentu aku ingat teman-temanku di sini…dan akan aku hubungi jika sudah dibutuhkan ketenaga kerjaan di Tepung tapioka Melati ”  karena sudah siap mereka segera menuju ke Indonesia.

*******************

Singh Prakast menjemputnya di Jakarta dan akan membicarakan pertemuannya dengan Lolita sesuai dengan rencana mereka. Dengan pesawat Air Asia mereka menuju Semarang dan sudah dijemput driver PT Mando-Mando.Kopor Lolita sebanyak tiga kopor sedangkan Lucas hanya menggunakan tas punggung sehingga jatah barang bisa diatasi untuk dua orang. Mereka membicarakan rencananya untuk memajukan PT Mando- Mando . Karena chef Singh Prakast menduduki orang kedua di PT Mando-Mando di bawahnya Mince sebagai direktur utama,

Lolita   : ” Aku akan berusaha penuh menjadi wakilmu..dan akan menjadikan roti Mando-Mando bertebaran di India ”

Chef Singh Prakast : ” Engkau adalah wakilku, jadi sepantasnya engkau mematuhi aku sayang… ” Lolita menerima mandat tersebut dengan lapang dada sementara mereka menuju kontrakan kampung Leyangan untuk mengatur penginapan Lolita yang dekat dengan kontrakan Lucas.Lissa yang menemani Lolita dan menetapkan tidur sesama wanita , karena tak enak dengan sesama kontrakan dikiranya mereka kumpul kebo tetapi mereka takut karena Susiyati selalu mengawasinya .

*****************

Sergey Pinyaev mengabarkan pada Cremlin kakaknya kalau dia dipindahkan tugaskan ke Tel Aviv  untuk mengawasi pergerakan disana.

Cremlin : ” Jadi kamu dipindah tugaskan untuk mengawasi seluruh kegiatan di Tel Aviv…., hati-hati Sergey…itu daerah Yahudi…kenapa tak kembali saja ke Ukraina…? ”

Sergey    : ” Itu adalah tanggung jawabku…karena sudah ada penggantiku…yah..harus aku terima …malahan aku bertemu dengan Ammar temen dari Lebanon, dan beradu kegagahan di Tel Aviv …bisa menjadi hiburan karena juga mengambil foto dokumentasi, Ammar sangat dipercaya sepertiku…”

Cremlin  : ” Dimana kamu saat ini…? ”

Sergey     : ” Aku berada di Yordan yang juga mau mengudara berempat karena Yordan ada dua penerbang…oke Cremlin aku segera siap-siap ”

Cremlin : ” Okey…Sergey..sukses untukmu…dan salam buat istrimu Valentyna Kolesnichenko jika engkau pulang ke Moskwa ”

Sergey    : ”  Okey ..thank you…sukses untukmu juga brother….” .

Cremlin memandang istrinya yang baru pulang dari kerja dengan naik mobil Yarisnya,

Mince   : ” Aku mendapat kabar dari Valentyna Koleschenko…yang mengabarkan Sergey dimutasi ke Tel Aviv…..”

Cremlin : ” Barusan Sergey telpon dan mengabarkan kegiatannya, tapi tak boleh bercerita kepada rekan sesama hape lain …karena hape aku yang bertanggung jawab atas kejadian yang tidak menyenangkan ”

Mince   : ” Iya sama dengan istrinya bilang jangan sampai tahu pada semua orang dan hanya khusus engkau dan aku saja yang diluar benua …ada apa ya…? ”

Cremlin : ” Ya itu kode etik mereka dan harus kita jaga namanya…dan cukup kita saja yang tahu dan ini terakhir kita bicara di luar…esok lagi harus bicara dalam kamar….”

Mince     : ” Okey darling aku mengerti….thanks ” . Cremlin membantu mempersiapkan makan siang yang kesorean sementara Mince mandi, Singh Prakast mengirimkan WA kalau dia akan kerumah mau memperkenalkan Lolita yang baru saja sampai. Cremlin hanya melihat sepintas saja karena urusan pekerjaan, Mince bertanya ,”WA dari siapa ini..? ” dan dia melihatnya lalu mengangguk-anguk.

Cremlin  : ” Apa yang Sigh Prakast kabari,….bukankan barusan bertemu di kantor…? ”

Mince      : ” Dia kemarin di Jakarta dan sudah sampai Semarang …kini dia akan ke sini memperkenalkan asistentnya karena dia mau kerja sama di India dengan orang lokalan setelah Mando-Mando sukses di sana”

Cremlin  : ” Bagus kalau begitu…selamat ya sayang Mando-Mando jadi terkenal di India..” Dengan masih berbalut handuk Mince dicium Cremlin di keningnya dan segera masuk kamar mereka serta menguncinya.

Mince     : ” Singh Prakast akan membantu pejuang Israel membuatkan roti untuknya seperti cara kamu….kok dia bisa begitu…membantu Israel…? ”

Cremlin  : ” Ya…mungkin dia bisa begitu karena keadaan atau apalah….yang penting tidak merugikan usahamu saja…..”

Mince     : ” Ya tapi jangan sampai dia tahu kalau Sergey ada di Tel Aviv….”

Cremlin  : ” Tentu istriku sayaaaang …dia adikku ” .

Sergey menelepon kakaknya lagi termyata dia mendapat tugas mengawasi keadaan Gaza terutama Rumah Sakit Indonesia , Cremlin tak bisa apa-apa hanya memberi dukungan serta semangat dan selalu berhati-hati setiap bertugas sehingga tak bisa bersama dengan Lebanon dan Yordan, Sergey langsung terbang membubung tinggi mengawasi Rumah Sakit Indonesia yang ternyata sudah di bom Israel, Sergey hanya bisa gedeg-gedeg kepala ” Dasar Yahudi keparat….!!! dan dia kembali serta langsung pulang ke Moskwa . Sergey hanya mengambil foto dan melaporkan kepada pimpinannya.

*********************

Singh Prakast memperkenalkan Lolita yang akan mengawasi pekerjaan serta tugas-tugasnya selama dia balik ke negerinya. Cremlin ikut bergabung dengan cara memberikan minuman dan sneck buatan Paula sneck yang dibuat di rumahnya sendiri sebagai percobaannya. Lolita berbincang-bincang dengan Mince sedangkan Singh Prakast mencoba bagaimana mendapatkan tepung dari Ukraina ataupun daerah di sekitarnya.

Cremlin   : ” Tepung saat ini sangat sulit karena masih musim dingin tunggu saja musim panas kau pasti mendapatkannya atau memesannya mulai sekarang ”

Singh Prakast : ” Tapi katanya sudah dibatasi untuk kiriman ekspornya dan hanya kalangan yang sudah menjadi anggotanya saja yang bisa ”

Cremlin   : ” Iya memang…. aku saja dibatasi dan meminta pasokan pada adikku Medvedeva yang sudah menjadi anggota ….”

Singh Prakast  : ” Bantulah aku….agar bisa sedikit membantu keluargaku…”

Cremlin  : ” Boleh …tapi akan aku hargai seperti sub ditributorku bagaimana  ? ”

Singh Prakast  : ” Baik….boleh…boleh biar bea dan cukainya aku yang bayar karena sudah dapat harga sub distributor..”

Cremlin : ” Baik mulai kapan engkau akan mulai usahamu yang baru….? ”

Singh Prakast  : ” Segera setelah aku pulang dari India kirim emailmu padaku ya…? ”

Cremlin  : ” Okey…ini kartu namaku dan email ada di sini….”

Singh Prakast  : ” Wah…aku tak mengerti bahasa Rusia….kotak-kotak seperti ini….”

Cremlin   : ” Simpan saja untuk jaga-jaga saja…dan email ada pada istriku Mince ”

Singh Prakast : ” Kalau begitu aku kirim email saja pada Mince tapi kartu namamu tetap aku simpan boleh…? ”

Cremlin  : ” Bukankan aku bilang buat jaga-jaga…kalau kartu nama Indonesia aku juga punya untuk sub distributor di Indonesia saja tentunya…”

Singh Prakast : ” Baiklah aku simpan sebagai dokument siapa tahu aku membutuhkannya suatu saat ” Cremlin tersenyum dan menyudahi pembicaraannya karena Lolita sudah selesai di interogasi Mince . Lolita bersalaman dengan Mince dan suaminya Cremlin dan segera pamit pulang.

Mince  : ” Jangan lupa jam delapan suah siap….” kata Mince pada Lolita dalam bahasa Inggris.

Singh Prakast amat senang karena Lolita bisa masuk ke PT Mando- Mando…meskipun separuh gajinya disumbangkan pada Lolita tetapi tak mengapa sudah dapat ganti sebagai sub Distributor pabrik tepung Indonesia maju.

 

 

 


Kontrakan Kampung Leyangan

Kontrakan Kampung Leyangan

Status: Completed Tipe: Author: Dirilis: 2019 Native Language: Indonesia
Susi membuat kopi untuk Sugeng suaminya, yang baru saja pulang jaga malam di Rumah Sakit Umum Ungaran. " Kok gak manis dik...." " Maaf gulanya habis yah, jadi cuma sedikit gula yang ada..." "Maaf ya istriku ...ayah baru bisa kasih ini , tapi untuk makan masih amankah...?" . Dengan menunjukkan ekspresi muka sedih Susi mengatakan: " Ayah..untuk makan masih terjaga, cuma kalau seperti ini terus pendapatannya kita akan jadi orang susah yah...Susi akan bekerja bareng mbak Rosa di pabrik tepung boleh gak yah..?" " Benar yang ajak mbak Rosa..? bukan yang lainnya..? " Bener Yah, emang kenapa kalau bukan mbak Rosa..?" " Karena mbak Rosa orangnya jujur dan lurus..." " Jadi boleh dong Yah, aku diajak kerja bareng mbak Rosa..?" mata Susi berbinar - binar senang tapi sekejap diam lagi karena bingung siapa yang akan memasak dan membersihkan rumah, karena Susi dan Sugeng adalah penganten baru tiga bulan dan masih kontrak rumah di Dukuh Beji Ungaran Timur. " Pikirkanlah dulu, ayah ingin kamu bekerja di rumah agar nanti anak-anak kita tak kelantar pendidikkannya, ayah tak melarang dik Susi bekerja". "Yah.. tapi itukan masih lama apa salahnya Susi bantu ayah bekerja, trima kasih ya Yah sudah menyetujuinya ". Jawab Susiati dengan senang sambil mencium pipi suaminya dengan manja. Sugeng kasihan juga kalau melihat istrinya sendirian di rumah makanya dia menyetujuinya. Ketika jelang sore mbak Rosa main ke rumah Susi sepulang kerja, dan menanyakan keputusannya, " Piye...sido melu kerjo po ra..( bagaimana...jadi ikut kerja 'gak ..?) Iki butuh tenaga loro tinggal siji lo Sus...?

Komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Opsi

tidak bekerja di mode gelap
Reset