Lost In Love episode 8

Part 8

“Maichiiiii!” Begitu Vira biasa memanggilku.

Ah…, tak terasa 2 minggu sudah berlalu. Enam tahun masa single ku sudah berakhir.

“Sekarang aku punya pacar, aku gak takut lagi diejek jomblo oleh teman-temanku,” ucapku bahagia.

“Hari ini 14 Februari, apakah hari ini hari yang istimewa?” aku mencoba berpikir keras.

“Setiap hari adalah hari yang istimewa ketika dia milikku.” Jawabku sendiri.

“Eh…, sebentar, hari ini kan hari Valentine, aku kok bisa lupa gini yah”, sambil menepuk-nepuk jidat. Maklum yah, inilah efek samping gak pernah ngejalanin yang namanya hari Valentine, soalnya gak penting sih.

Kulihat jam di handphone ku, ternyata sudah jam 00:02. Kucoba ucapkan “Selamat hari Valentine” ke dia.

Vira membalasnya dengan sangat senang, “Terima kasih, Mes.” Disertai emot kisss. Hehehe….

Aku bahagia, bahagia sekali, aku ingin hari-hari seperti ini tidak akan pernah berakhir. Kami pun terus melanjutkan percakapan kami sebelum akhirnya kami menyerah karena sudah terlalu ngantuk.

“Pagi nanti kami harus kerja lagi, lebih baik aku membiarkannya untuk beristirahat,” pikirku.

Di malam yang sepi itu terlintas pikiranku untuk pergi ke Jakarta. Aku ingin sekali ke Jakarta dan menemui dia. Merayakan hari ulang tahun bersama-sama, kebetulan kami mempunyai tanggal dan bulan lahir yang sama.

Kita sedikit kembali ke saat aku belum jadian dengannya. Percakapan malam itu mendadak seru ketika aku tanpa sengaja bertanya kepadanya.

“Emang tanggal berapa ultahnya?” tanyaku.

“Agustus 31,” tulisnya yakin.

Seperti terkena shock terapi bertegangan tinggi, jantung ini ingin berhenti, saking terkejutnya, tapi, “ahh… gak mungkin, kamu bohong kan? Kok bisa sama gitu,” tanyaku masih dalam keadaan sulit untuk percaya.

“Emang kamu tanggal berapa,” tanyanya.

“31-08-1988,” balasku.

“Bohong!” balas Vira cepat.

“Yeee… beneran, ngapain juga aku bohongin kamu? Haha…,” balasku sambil buru-buru menscreenshot semua sosial mediaku yang memperlihatkan tanggal lahirku.

“Tuh lihat, benar kan? Aku gak bohong kan? Hehehe….” balasku.

Setelah melihat semuanya, akhirnya dia pun percaya.

“Kita emang sudah ditakdirkan berjodoh, Vir!” tulisku ke dalam obrolan kami malam itu.

Kami pun tertawa, walaupun aku tidak melihatnya langsung dan kemudian tertidur di malam yang hening dan hangat itu.

Valentine, tidak seperti pasangan yang biasanya merayakan hari Valentinenya berduaan dengan kekasihnya sambil menikmati coklat dari pasangannya masing-masing, kami hanya merayakannya dengan saling bertukar foto.

Yah, you know lah deritanya ‘Loe Doang Relationship’.

Pagi itu, dia mengirimkan sebuah hadiah yang tak akan pernah bisa untuk aku lupakan. Sederhana sih, hanya sebuah foto, dan sebuah kertas bertuliskan namaku “MESACHI”.

“Makasih Vir, aku sayang kamu, Vir,” ku enter kata-kata yang secara spontan terketik di handphone ku.

“Aku juga sayang kamu, Mes,” balasnya.

Tidak tahu kenapa, kenapa hanya dengan pemberian foto seperti ini aku bisa merasa sangat bahagia.

“Inikah perasaan jatuh cinta itu?” gumamku di pagi yang hening.

Aku ingin datang ke Jakarta menemui dia, ingin merasakan indahnya berjalan bersamanya, saling bergandengan tangan dan duduk menikmati indahnya matahari terbit bersama.

“Vir, bulan 5 nanti kita ketemuan yuk, biar aku ke Jakarta, kamu bisa gak?”

“Loh? dalam rangka apa Mes? Jangan Mes, aku gak bisa kayanya, aku sibuk Mes, mending jangan yah, nanti kamu datangnya sia-sia, aku aja nanti yang ke Medan jumpai kamu, kamu mau kan jadi guide aku di Medan? Hehehe…,” balas Vira.

“Oke deh, Vir. Haha… gampang itu, Vir!” balasku sedikit kecewa.

Aku selalu berdoa berharap agar suatu hari nanti kita dipertemukan, dan itu pasti akan menjadi hari yang sangat membahagiakan buat kita berdua.

Aku pernah iseng bertanya kepadanya.

“Kamu pencemburu ga?”

“Ya namanya manusia normal pasti ada rasa cemburu lah ke org yg disayang…..Kalau aku cemburu jg diem aja…Ga mau ngomong..Biar kesadaran sendiri peka ga sama perasaan aku????” balasnya.

Harus aku akui, terkadang cewe bisa menjadi orang yang dewasa melebihi usianya.

Kami saling berbagi cerita, baik cerita bahagia maupun cerita masa lalu kami yang kelam. Aku pun menjadi pendengar yang baik ketika dia sedikit bercerita tentang dia, keluarganya dan masa lalu hingga masa sulitnya sekarang.

Semakin hari rasa sayang ini pun semakin besar, dan semakin takut pula aku kehilangannya.

Aku jadi teringat kata-kata mutiaranya Pangeran Tian Feng, salah satu tokoh di film favoritku ‘Kera Sakti’ yang berbunyi “Sejak dulu beginilah cinta, deritanya tiada berakhir.”


Lost In Love

Lost In Love

Status: Completed Tipe: Author: , Dirilis: 2016 Native Language: Indonesia
Namaku Mesachi, margaku Sarumaha dan aku Seratus persen seorang pria, dan tidak mempunyai bakat menulis.Tidak ada keturunan Jepang sama sekali, aku adalah anak dari pasangan Bapak Nias dan Mamak Tiong Hua. Dan sekarang tinggal di Medan tepatnya di Sunggal.Harusnya aku adalah anak ke dua dari 3 bersaudara. Kakak pertamaku sudah menikah, dan aku hampir mempunyai seorang adik wanita yang sayangnya tidak berhasil diselamatkan oleh pihak rumah sakit, sehingga aku menjadi anak bungsu sekarang ini (menurut cerita Mamakku).Dari awal sekolah aku sangat menyukai kegiatan ekstrakurikuler, contohnya pramuka, walaupun aku hanya sempat naik pangkat menjadi ‘penggalang ramu’, hehe… Aku juga mengikuti drumband di sekolahku dulu, aku lupa hari itu memperingati hari apa, tapi seingatku aku ikut pawai dari jalan Setia Budi sampai ke Istana Maimoon sambil meniup trompet (orang Medan harusnya tahu seberapa jauh jaraknya ini).Sekarang aku bekerja sebagai admin di salah satu perguruan tinggi swasta di Medan, tempat aku menamatkan S1 komputerku tahun 2013 dulu. Di kantorku/kampusku hanya ada 4 orang termasuk 1 orang OB. Sangat hening di sini kalau pagi hari, aku hanya berdua dengan seorang OB, hingga siang nanti 2 teman kerja lain datang, mereka masuk kerjanya siang. Perkuliahan di sini di mulai jam 17:30 WIB dan berakhir jam 20:00 bersamaan dengan jam pulang kerjaku.Aku suka mendaki gunung, aku juga suka kegiatan sosial.Aku beberapa kali ikut kegiatan sosial bersama teman-teman RPM kaskus. Buat yang gak tahu RPM itu apa, RPM adalah salah satu regional yang ada di kaskus, Regional Profesional Medan
Ohyah, cerita ini tentang cerita cinta LDR penulis dengan seorang wanita yang tinggal di Jakarta.Tahu LDR kan?

Komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Opsi

tidak bekerja di mode gelap
Reset