Nasi Goreng Parkiyem episode 21

Kolesterol Tinggi

Palupi mengambil darah sebelum ibuknya sarapan karena semalem mengeluhkan kram pada kakinya , lagi pula ibuknya sekarang sering mengantuk dan sering pegal dibagian tengkuk dan punggungnya serta sering kesemutan baik di tangan atau dikakinya dan Palupi mengkhawatirkan ibuknya akan terimbas kholesterol tinggi. Darah tersebut dibawanya ke kampusnya dan meminta siswa yang lagi praktek di laboratorium pemeriksanya

Santi      : ” Kak Palupi..kholesterolnya 268 mg/dl…termasuk tinggi…kak ”

Palupi    : ” Oke makasih Santi…aku akan pulang sekarang dan membawa ibuk ke Puskesmas Tlogosari ”

Santi      : ” Iya kak…hati-hati….”  Palupi sambil mencatat keterangan dari Santi.  Dokter Imawati memberikan resep pada Parkiyem dan diberikan istirahat selama dua hari, Palupi memberikan obat di apotik dan menyerahkan obat tersebut untuk diminum setiap harinya dan diberikan obat penurun tensi karena tensi Parkiyem juga tinggi .

Parkiyem  : ” Ibu tak tidur dulu ya nduk….kepala ini rasanya pusing sekali…”

Palupi       : ” Iya buk…besok pagi jalan sehat sama Lupi ya buk….biar ibuk sehat dan terbakar penyakitnya “. Panji pulang dan menggantikan Palupi yang hari ini izin tak kuliah karena mengantar ibuknya di Puskesmas. Narto yang pulang sambil membawa dos Nasi Goreng Parkiyem buat pesanan dan online dan sekarang tak memakai kertas bungkus lagi serta diperbagus dengan memberikan gambar dan warna yang bervariasi .

Panji        : ” Piye ibumu….masih pegel-pegel badannya….”

Palupi      : ” Ibu sedang istirahat dan sudah meminum obatnya…..”

Panji        : ” Nduk…di jaga ya ibumu …kan kamu yang mengerti tentang kesehatan…..”

Palupi      : ” Inggih pak….tapi bapak juga harus mengingatkan ibuk, agar mengurangi makan nasi gorengnya kalau perlu libur puasa makan nasi goreng….”

Panji        : ” Iya nduk…..pokoknya kita semua saling mengingatkan…”. Gilang pulang sekolah dan meminta izin lagi untuk berangkat belajar kelompok dan minta dibuatkan nasi goreng bapaknya .

Gilang     : ” Pak buatkan yang pedas ya ….karena Gilang akan mengerjakan tugas jadinya buru-buru….Ibuk bagaimana keadaannya….?” Gilang masuk kamar ibuknya dan masih melihat ibuknya tidur….dia segera cuci tangan dan membersihkan diri lalu makan disamping ibuknya.

Gilang    : ” Buk…..Gilang mau berangkat lagi…ibuk yang sehat ya…..?”  Parkiyem bangun dan memeluk anak bungsunya .

Parkiyem : ” Yang pinter yaa….doakan ibuk cepet sembuh dan bisa bekerja lagi…” . Gilang mengangguk dan mencium pipi ibuknya serta salim karena mau berangkat.

Di depan warung teman Gilang yang bernama Rizki sudah menunggu dengan menaiki sepeda , Gilang langsung pamit pada bapaknya .

Panji        : ” Jangan sore-sore pulangnya nanti kalau hujan ”

Gilang      : ” Iya pak…cuma sebentar kok..”

Panji         : ” Sebelum maghrib sudah harus sampai rumah….”

Gilang       : ” Sepedaku sudah tak pernah dipakai…semoga aman-aman saja…” Gilang dan Rizki menuju Udan Riris ke rumah Febri yang sudah menunggu bersama Taufik  dan Sujarno teman kelompoknya yang berjumlah lima orang. Panji baru tersadar kalau lama sekali Gilang tak memakai sepedanya sejak memiliki dua sepeda motor yang dipakai kuliah Narto dan sepeda motor kreditan milik Palupi. Sepeda milik Gilang yang dulu sering dipakai waktu anak-anaknya masih kecil dan Panji masih berada di Madura waktu itu. Panji terharu sekali belum bisa membahagiakan Gilang yang belajar dengan rajinnya dan bersekolah di SMPN 2 di Semarang tercinta ini.

Minggu pagi yang cerah Panji bersama keluarga berjalan-sehat menuju Simpang Lima Tlogosari , Nasi goreng libur dulu dua hari agar Parkiyem bisa istirahat benar-benar dan Palupi serta  semuanya bisa santai meluangkan waktu buat ibunya, Petugas pasar Parang Kusumo yang bernama Mas No merasa heran dengan situasi seperti itu

Mas No    : ” Tumbenan jalan sehat sekeluarga pak Panji…..?! ”

Panji         : ” Iya mas ….. ini kita berolah raga membuang kepenatan yang setiap hari glidik terus….”

Mas No   : ” Siiiip….sehat njeh pak/buk dan semuanya….saya kerja dulu….. ”

Panji        : ” Monggo mas No….saya jalan ya…titip rumah kalau ada yang kecelek…” . Meskipun online sudah menyatakan libur dan warung tertulis libur dua hari masih saja orang kecelek  mau makan dan mas No memberikan keterangan kalau pas ada yang tanya. Parkiyem jalan perlahan sampai Simpang Lima Tlogasari disana banyak yang yang sedang jalan sehat. Keringat Parkiyem belum bisa keluar padahal sudah merasa capek.

Parkiyem  : ” Kok kringat ibu tak keluar…keluar yaaa….?” tanya Parkiyem pada Palupi

Palupi        : ” Yaaah…namanya ada sumbatan …jadi keringatnya tak bisa keluar…ibu tiap hari harus olah raga untuk membakar lemak dalam tubuh….”

Parkiyem   : ” Semuanya sudah pada pada keringatan…ibuk sendiri yang belum……” Parkiyem sangat sedih dengan tak keluarnya keringat yang biasanya kepedesan saja bisa keluar tapi kali ini tak bisa keluar, rasanya pingin melompat-lompat.

Palupi        : “Kondisi tubuh tidak mengeluarkan keringat disebut juga anhidrosis. Ada beberapa hal yang membuat seseorang tidak berkeringat saat olahraga, apa saja?

1.    Kurangnya intensitas saat latihan

Sebelum melihat kondisi lebih jauh, pastikan dahulu apakah intensitas olahraga Anda memang sudah tepat.  Jika olahraga yang dilakukan terlalu ringan sehingga tidak cukup meningkatkan suhu tubuh, tubuh hanya akan mengeluarkan sedikit keringat.

Setiap orang memiliki tingkat kebugaran yang berbeda sehingga intensitas olahraga yang dibutuhkan pun berbeda.

Sebagai contoh, berjalan cepat selama sepuluh menit sangat mudah dan termasuk aktivitas fisik yang ringan karena Anda sudah terbiasa melakukannya.

Namun, bagi teman Anda yang tidak terlalu aktif bergerak, berjalan cepat bisa terasa sangat berat meski hanya 10–15 menit.

Maka itu, suhu inti tubuh teman Anda sudah naik sedangkan Anda belum. Teman Anda sudah berkeringat dan Anda pun sedikit berkeringat atau bahkan tidak berkeringat saat olahraga.

2.    Kurangnya cairan di dalam tubuh

Penyebab umum tidak berkeringat saat olahraga adalah dehidrasi, artinya tubuh Anda kekurangan cairan.

Biasanya, kondisi ini diakibatkan kurang minum air setelah olahraga ataupun sebelumnya. Jika dari awal olahraga Anda sudah kekurangan cairan, produksi keringat juga cenderung akan berkurang. Pasalnya, tubuh tidak memiliki cukup cairan untuk mengeluarkan keringat.

3.    Sedang minum obat tertentu

Mengonsumsi obat tertentu dapat menyebabkan keringat berkurang atau tidak keluar saat berolahraga.

Salah satu jenis obat yang bisa mengurangi produksi keringat di dalam tubuh adalah antikolinergik, yakni obat penghambat kerja neurotransmiter (senyawa pengirim sinyal dalam sel saraf dan otak).
Selain jumlah keringat yang berkurang, efek samping obat tersebut bisa membuat Anda mengalami mulut kering dan tenggorokan.

4.    Kondisi saraf

Tidak berkeringat saat olahraga bisa juga berkaitan dengan kondisi saraf.

Cedera yang terjadi pada saraf yang membantu mengendalikan fungsi saraf otonom dapat mengganggu aktivitas kelenjar keringat.

Saraf otonom adalah saraf-saraf yang mengatur organ dalam, kelenjar keringat, dan tekanan darah.

Mengutip buku berjudul Anatomy, Autonomic Nervous System (2021), kerusakan saraf semacam itu bisa disebabkan oleh sejumlah masalah medis antara lain adalah sebagai berikut.

•    Ross syndrome (kelainan langka yang ditandai dengan tubuh yang tidak berkeringat dan kesulitan melebarkan pupil mata).
•    Diabetes melitus.
•    Penyakit Parkinson.
•    Amyloidosis.
•    Horner syndrome.
•    Penyakit Fabry.

5.    Kondisi kulit

Penyakit kulit yang membuat saluran keringat tersumbat juga bisa menyebabkan Anda tidak berkeringat atau hanya keluar keringat sedikit saat olahraga.

Selain itu, kulit yang meradang juga bisa memengaruhi kinerja kelenjar keringat. Beberapa penyakit kulit yang menyebabkan kondisi ini terjadi, yakni:
•    Psoriasis,
•    Ruam panas,
•    Skleroderma, dan
•    Ichthyosis.

Mengutip situs International Hyperhidrosis Society, luka atau cedera pada kulit juga bisa menyebabkan kelenjar keringat rusak sehingga menyebabkan anhidrosis.

Cedera ini bisa timbul akibat kondisi berikut.
•    Luka bakar derajat tiga akibat api, paparan kimia, atau tersengat listrik.
•    Overdosis obat.
•    Keracunan senyawa tertentu.

6.    Kondisi genetik

Beberapa orang bisa juga mewarisi kelainan gen tertentu sehingga membuat kelenjar keringat tidak bekerja dengan baik.

Kelelahan setelah olahraga atau aktivitas fisik berat justru membuat tubuhnya tidak mampu bergerak sebagaimana orang pada umumnya.

Kondisi kelainan bawaan ini disebut dengan displasia ektodermal hipohidrotik. Orang yang mengalami kelainan ini jarang sekali berkeringat atau bahkan tidak berkeringat sama sekali.

Bagaimana kalau tubuh tidak berkeringat setelah olahraga? 
•    Sebelum berolahraga, pastikan Anda sudah mengonsumsi cairan yang cukup untuk melancarkan produksi keringat.
•    Ketahui juga intensitas latihan yang tepat untuk diri Anda sendiri. Dengan begitu, Anda bisa menentukan durasi dan jenis latihan yang sesuai hingga bisa meningkatkan suhu inti tubuh.
•    Selain itu, bagi Anda yang memiliki kondisi khusus sehingga tidak bisa menghasilkan keringat dengan baik, lakukan pendinginan tubuh setelah berolahraga.

Jika Anda sudah merasa panas, hentikan olahraga Anda dan segera mandi untuk mendinginkan tubuh.  Anda juga bisa membasuh air ke wajah Anda atau mengelap handuk basah ke kulit setelah berolahraga.

Minum cairan yang banyak dan cari tempat yang sejuk untuk beristirahat sampai Anda merasa lebih sejuk.

Tidak berkeringat saat olahraga umumnya muncul akibat intensitas olahraga yang tidak terlalu tinggi atau dehidrasi.

Meski demikian, konsultasikan kondisi Anda ke dokter untuk memastikan penyebab pasti dan tindakan selanjutnya. Hal ini diperlukan agar tidak menimbulkan masalah ke depannya saat berolahraga.

Panji      : ” Injih bu guru…matur nuwun diparingi ilmu sing bermanfaat buat kita semua     ” . Gilang tertawa geli mendengar bapaknya mengomentari.

Gilang    : ” Bener lo kak apa kata kak Palupi kata Buguru juga seperti itu….” Jam sembilan semuanya pada pulang karena jalanan mulai ramai.


Nasi Goreng Parkiyem

Nasi Goreng Parkiyem

Status: Completed Tipe: Author: Dirilis: 2018 Native Language: Indonesia
Parkiyem menangis sudah tiga bulan suaminya tidak kembali ke rumah, boro-boro uang dikirim, anak-anak untuk makan saja sulit, sementara pinjam tetangga sudah gak dipercaya, menjadi buruhpun gajian mingguan, Parkiyem ke pasar untuk mencari kerjaan yang tiap hari bisa didapat untuk makan. Mulanya dia ragu kerja sebagai apa...? tapi apapun ia lakukan, angkat junjung barang, antar belanjaan, buruh cuci gosok ia lakukan apa saja asal dapat duwit. Dari mata melek pagi otaknya terus jalan, melihat anak-anak sekolah dari yang besar Narto kelas4, Palupi kelas 3, dan Gilang kelas 1 cuciannya sudah lumayan menggunung. sarapan mereka beli karena sudah tidak ada beras, mereka beli bubur sayur Rp 1.500,- kali 4 orang dan 1000 untuk kerupuk, untuk sarapan saja sehari 10.000, makan siang beli nasi 5000 sayur bayam 5000, Parkiyem tidak membeli minyak goreng paling kerupuk untuk gorengannya dan sambel tempe vitamin C nya, ada rezeki ya malam bisa makan seadanya. pokoknya sekali makan 10.000 tiga kali makan 30.000,  sangu sekolah masing-masing 2.000  dan ia harus menyisihkan tiap hari 5.000 untuk listrik dan air, makanya ia harus memasak sendiri dan agar lebih ngirit lagi.

Komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Opsi

tidak bekerja di mode gelap
Reset