Tomato Strawberry episode 18

Chapter 18 LUNA

“dia cukup baik untukmu? Apa kau sudah tidur dengannya?”, tanya Riza mengejek.

BUK Ia menjawabnya dengan pukulan ke perut Riza,

“kami bahkan belum pernah berciuman! Dasar mesum!”,

jawabnya mengembungkan pipinya. Riza hanya tertawa melihat adiknya merajuk lalu merangkulnya.

Luna terus meraba tubuh Riza yang menurutnya adalah anton, ia sepertinya terangsang sendiri, karena menyentuh tubuh Riza yang sedang tertidur, tiba-tiba Riza bangun dari tidurnya dan menghempaskan Luna sekuat tenaganya, Luna terpental jatuh dari tempat tidurnya.

“siapa kau!!??”, ia memandang wanita asing di depannya.

Luna cepat-cepat berdiri, dan mengangkat wajah layaknya tuan putri dari sebuah kerajaan.

“apa maksudmu siapa aku, kau amnesia atau apa?? Aku tunanganmu?”, katanya dengan pasti,

“tunangan?”, tannya Riza semakin bingung, “bahakan aku tak mengenalmu!!”, tambahnya,

“apa ini akan mengingatkanmu idiot!”, luna melemparkan ponselnya ke tempat tidur, Riza mengambil ponsel itu dan melihat foto-foto mesra mereka berdua, jelas itu bukan editan atau semacamnya,

“sepertinya kau kehilangan ingatanmu”, kata luna
Lalu wanita itu menceritakan semuanya, dari awal sampai akhir yang kakek tua itu bahkan tak menceritakannya pada Riza.

..

“aku bukan anton”, katanya memotong,

“apa maksudmu?, tanya Luna,

“yang kau selamatkan itu adalah Anton, bukan aku, aku hanya menggunakan tubuhnya, jadi maaf, jika kau mau menarik semua kekayaan dariku silahkan saja, aku mewakili Anton.. maafkankan lah dia, maafkan segala kesalahannya”, jawabnya penuh arti.

Luna hanya terdiam, ia tak begitu saja percaya dengan yang Riza katakan,

“ka.. kau pikir aku, bodoh?”, Luna mengelak,

“aku mengerti ini sulit di pahami, Antonmu sudah tiada, ia kehilangan nyawanya karena meminum racun, ia bunuh diri untuk sebuah alasan, aku tak tahu apa, mungkin kau lebih tahu”

***

“apa? Ayahmu menjodohkanmu dengan pria lain!??”, teriak anton tercengang dengan cerita Luna,

“kau bukan anak kecil lagi luna kau tahu!!??”, tambahnya,

Luna menangis di sana, “ayahku akan membunuku jika aku tidak menuruti perintahnya, tolonglah mengerti, pernikahan ini hanya semata-mata untuk merebut perusahaannya, aku tidak akan sudi tidur dengannya kau tahu aku hanya mencintaimu, setelah itu aku akan menggugat cerai suamiku, dan kembali padamu!”, Luna mencoba meyakinkan Anton.

“halo.. halo.. sayang??”, luna memastikan.

Anton terdiam..

“aku lebih baik mati.. “ jawabnya.

***

Sejenak Luna terdiam karena merasa bersalah atas di masa lalu, ia kehilangan keseimbangan dan menyandarkan diri ke tembok, kemudian merosot terduduk, pandangannya kosong, seperti mayat yang baru saja tertembak tepat di jantungnya, Riza hanya memandang iba padanya,

“kau baik-baik saja?”, tanyanya.

“a.. aku, akulah yang membunuhnya”, ia bergumam kemudian menangis tersedu, ia memanggil-manggil nama Anton, merasa bersalah atas apa yang dilakukannya.

Riza memeluknya, karena ia merasa bagaimana kalau ia berada di posisi sulit seperti itu.

Sherly dan Inggrit tiba-tiba datang, karena Riza dan Inggrit berniat menceritakan semuanya pada Sherly, dan memang pintu apartemen tidak tertutup, karena Luna mungkin lupa menutupnya.

Pemandangan di depan mata Sherly adalah yang terburuk yang pernah ia saksikan, Anton sedang memeluk Luna, ia tercengang, kedua pasangan itu melirik bersamaan ke arah inggrit dan Sherly, tubuh Sherly bergetar hampir jatuh, Inggrit menoleh ke arah Sherly merasa bersalah, Lalu Sherly berbalik badan dan berlari pergi meninggalkan mereka semua ia tak yakin dengan apa yang dilihatnya, hatinya sangat sakit teriris-iris, seakan semua darahnya berkumpul jadi satu di dadanya begitu menyesakan, ia terus berlari.

Riza dengan cepat mengejarnya dan melepaskan pelukannya dari tubuh Luna, tubuhnya seperti bergerak sendiri, ia hanya ingin Sherly tak pergi darinya.

“tunggu!! Sherly!!”, ia berteriak berlari ke arah lift yang di tuju sherly, Sherly tak sedikitpun menoleh, begitu lift terbuka, Sherly berhambur masuk, dengan cepat ia menutup pintu lift, hanya terlambat beberapa menit, pintu lift sudah tertutup berpapasan dengan Riza yang baru saja sampai, harapannya belum usai, ia berlari ke arah tangga darurat tidak jauh dari lift ia berlari dengan sekuat tenaganya menuruni lantai dasar, kamar Riza berada di lantai sembilan, ia terus berfikir bagaimana meluruskan kesalahpahaman ini, ia sekarang tahu Sherly menyukainya, dari tatapan dan cara ia terkekjut melihatnya bersama Luna tadi, nafasnya terengah-engah ia akhirnya melihat tulisan lantai dasar dan segera menerobos pintu, pandangannya tertuju pada sherly yang ada depan gedung apartemen, Sherly mendapatkan taksinya lalu pergi, anton terlambat mengejarnya, ia sangat kelelahan menuruni tangga sebanyak itu, terduduk di depan gedung apartemen tak peduli orang memperhatikannya.

Di dalam taksi Sherly menangis, ia terus berfikir mengapa melakukan hal ini, dan mengapa saat melihat Riza bersama wanita lain hatinya seperti tertabrak benda keras, bahkan mereka tidak berpacaran, sebenarnya hanya masalah waktu saja, Riza hanya akan menyatakan perasaan ketika ia telah jujur siapa dirinya, ia tak mau Sherly sakit nantinya.

Begitu pun Sherly, ia telah terbawa pesona Anton selama ini, ia mulai melupakan Riza yang sebenarnya.

Riza berencana hari ini akan jujur tentang semuanya dan menyatakan perasaannya, sekarang apalah daya Sherly membencinya.

BZZZZ… BZZZZ… inggrit meneleponnya, Sherly bahkan tak ingin menyentuh ponselnya…

Riza kembali ke apartemennya dengan langkah goyah, pikiran dan tubuh sama lelahnya, Inggrit membantunya berjalan, menuju sofa di ruang keluarga, Riza memandang berkeliling, ia mencari wanita asing tadi, Inggrit membaca gelagat kakaknya.

“ia sudah pergi ketika kakak mengerjar Sherly”, ucapnya memberitahu,

“duduklah dulu aku ambilkan minum”, tambahnya


Tomato Strawberry

Tomato Strawberry

Status: Completed Tipe: Author: Dirilis: 2015 Native Language: Indonesia
Jika aku bukanlah aku apakah kau masih mencintaiku ?sebuah kisah cinta sederhana sepasang kekasih

Komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Opsi

tidak bekerja di mode gelap
Reset