Betapa Sulit Memaafkanmu episode 13

Darman Masuk Rumah Sakit

Darman kesakitan tangan dan kakinya yang sebelah kiri terasa sulit digerakkan dia seakan ada beban yang berat disebelah kirinya , kemarahan Darman terhadap Sumarti membuatnya lemah tak berdaya, tubuhnya yang terasa berat menahan kemarahannya…

Karlina tak tahan melihat penderitaan suaminya. Ia membawanya ke rumah sakit Elisabeth dan ternyata harus opname karena syaraf-syaraf Darman sulit dikendalikannya. Darman di infuse tubuhnya terasa kaku semua padahal yang Ia rasakan pegal dan mulutnya terasa terkunci dalam keadaan ternganga ….karena Darman memaksa ingin bicara. Hati Darman amat menderita…istrinya Sumarti tak sadar-sadar akan perlakuannya terhadap Karlina, sehingga Karlina menjadi semakin tambah acuh saja. Sari menemani papanya  dan mengelus-elus kepalanya serta memijit-mijit kakinya.

 

Yusuf amat malu atas perlakuan ibuknya dan pulang kerumah dalam keadaan menangis.

Sumarti   : “ Kenapa lagi kamu…?! “ bentak Sumarti sambil marah  karena ditinggal Yusuf di rumah.

Yusuf       : “ Ibuk…tolonglah sadar….bapak dalam keadaan baik di rumah ini dan kuantarkan ke rumah tante Karlina malah dalam keadaan sakit,  malu aku pada keluarga tante Karlina…mengapa ibu selalu menyalahkan tante Karlina terus menerus…harusnya ibu intropeksi  betapa baiknya tante Karlina  …tolonglah …ibu jangan mengatur-atur kami lagi..kami sudah dewasa…dan bapak sudah tua….!! “ Yusufpun ikut terpancing kemarahannya karena dibentak Sumarti.

Sumarti  : “ Yaaah…inilah yang diperbuat Karlina…ingin merebut anak-anakku… dasar sok pintar…” amarah Sumarti tambah menjadi-jadi karena Yusuf malah membela Karlina, Yusuf hanya geleng-geleng kepala dan memohon supaya ibuknya mau diam.  Yusuf mencari handphone bapaknya tapi tak ketemu…lalu meminta Sumarti menyerahkannya.

Yusuf    : “ Buk kembalikan hand phonenya bapak…kasihan tante Karlina siapa tahu ingin berbicara sama ibuk…atau bicara dengan salah satu keluarga kita.  Sumarti memberikan hape Darman setelah dipikirnya memang sebaiknya begitu meski agak cemberut ia berikan.

 

Sumarti diam saja setelah menyerahkan hape kepada Yusuf.

Yusuf      : “ Yusuf hari ini libur dan akan keluar sebentar…sama Winda dan Wulan ..”

Sumarti  : “ Ibuk gak diajak…..?”

Yusuf      : “ Ibu di rumah saja jaga toko dan mempererat hubungan dengan tetangga..”

Sumarti  : “ Mau ke rumah tante Karlina…? “

Yusuf     : “ Tidak …kami mau menengok keadaan bapak…ibuk jangan dulu ikut karena selalu emosi kalau lihat tante Karlina di rumah “

Sepulang sekolah Winda dan Wulan berangkat ke rumah Darman , Wulan menelepon dulu Karlina tetapi karena Darman sudah berada di rumah sakit maka Yusuf langsung berangkat ke Elisabet.

Yusuf    : “ Tante….maafkan Yusuf dan selalu menyusahkan tante sekeluarga karena tak tahu kalau bapak sudah berada di ICU “

Karlina : “ Maaf kan tante juga ya yang tak mengabari kamu…”.

Setelah Karlina berbicara dengan dokter yang merawat Darman barulah , satu per satu mereka diperbolehkan masuk ruang ICU .

Winda : “ Bapak….lekas sembuh ya….tahun ini Winda masuk SMA “ Darman hanya bisa melihat saja sambil matanya basah dan mulut menganga karena mulut dan hidungnya dimasuki selang dan nafas yang terdengar krok..krok….Darman mencari-cari Karlina tapi tak ditemukannya karena yang disediakan rumah sakit pakaiannya terbatas untuk keluarga pasien, Wulan menggantikan Winda Darman tak memberikan respek apa-apa tangannyapun tak bisa digerakkan tapi jari-jarinya masih mau bergerak amat pelan, Karlina memandang suaminya dan membelainya perlahan .

Karlina : “ Pah….Yusuf masih ada di luar…papah yang sabar ya….papa tak usah memikirkan yang lain-lain …fikirkan kesembuhan saja ya…” Darman lega karena jari-jarinya dipijit Karlina. Melihat respon jari-jari Darman yang bergerak Karlina amat senang dan menyangjung suaminya serta memanggil dokter yang merawatnya

 

Karlina : “ Papah….jarinya sudah bergerak…ayuk terus…pegang ini tangan mama…dan Darmanpun mencoba menggenggam tangan Karlina. Yusuf yang melihat Darman tak tega kemarin masih baikkan tapi semenjak Sumarti  pulang hape langsung disingkirkannya Darman hanya melongo saja, Padahal masih jatah keluarga Karlina Darman tinggal disana di Gedanganak. Dokter meminta Darman dibantu memberi suport agar kesehatannya membaik.

 

Weni datang bersama lek Rosikin menengok Darman di rumah sakit Elisabeth

Lek Rosikin  : “ Katanya sudah membaik…apa gara- gara kamu pulang Darman sakit lagi ya? “

Yusuf            : “ Bukan gara-gara tante Karlina tapi bapak tertekan selama bersama keluarga saya” sambil meminta maaf Yusuf meluruskan permasalahannya.

Weni menangisi bapaknya di luar karena tak tega masuk ruangan ICU dan memegang tangan Karlina erat-erat .

Karlina         : “ Siapa yang jaga rumah makan di sana ? “

Weni            : “ Istri Lek Rosikin…dan dia yang ngabari Weni serta menyuruhnya ke sini tapi langsung pulang nanti…”

Darman tertidur …lehernya terasa amat sakit karena tidur terus , Weni menemani bapaknya yang selalu sakit-sakitan, Yusuf dan adik-adiknya pulang karena hari sudah sore disusul lek Rasikin dan Weni yang sebelumnya sudah cepika cepiki sama Winda dan Wulan.

Wulan       : “ Kak… tidak mampir ke Kewengen dulu…?.Ibuk sudah pulang lo….”

Weni         : “ Lebaran sekalian saja…biar ibuk baik dan tak curiganan terus “

Yusuf        : “ Bener lebaran pulang lo yaaa….biar nanti kak Yusuf kasih tahu ibuk..”

Weni        : “ Iya kak, tak apa…biar tabunganku ngumpul sekalian , oh ya ini ada sedikit uang untuk Winda dan Wulan..” uang tersebut dimasukkan dalam amplop panjang .

Wulan     : “  Terima kasih kak …ini untuk Winda dan Wulan kak….mana untuk ibu….? “

Weni       : “ Ibuk besok sekalian lebaran katakan gitu ya kak….” Yusuf tersenyum saja sambil mengelus kepala Weni :  “ Jaga persaudaraan antara kita dan tante Karlina” imbuh Weni

Yusuf     : “ Semoga kamu selalu sehat dan sering berkabar pada kami..” lanjut Yusuf

Setelah berpelukan Weni pamit pada Karlina dan menciumnya, Winda dan Wulan agak heran karena menyaksikan Weni mencium pipi Karlina dan menyaksikanlek Rosikin yang menyetir mobil rumah makan  Darman dan Lina. Mereka melambaikan tangan nya , Yusuf segera melaju ke arah Kewengen

Winda  : “ Kak Weni akrab ya sama tante Karlina  “

Yusuf    : “ Dia kan kanyawannya..maklum saja…”

 

Mike dan Faisal suaminya baru tiba di Ungaran dan dia meninap dulu di Gedanganak rumah Darman karena malam sampainya di Ungaran.

Faisal      : “ Bapak bagaimana keadaannya…? sudah bisa diajak bicara…?”

Jali          : “ Kata Sari sih belum bisa diajak ngomong…?! “

Mike      : “ Aku kangen sama Sari…ayok mas kita ke sana….?! “

Jali         : “ Sekalian saja besok pagi kita ke sana…kakak pasti masih capek karena tadi pesawat di delay…bukan…?!” Mike membenarkan berita yang disampaikan ke Jali.

 

Sumarti menangis karena ingin menengok suaminya dihalangi Yusuf.

Yusuf    : “ Ibuk belajar sabar dong…tak enak sama tante Karlina…selalu keluarganya yang mengurusi kesehatan bapak…”

Sumarti  : “  Apa kamu tidak….!! kamu yang mengantar ke Gedanganak “

Yusuf      : “ Ibuk…diam saja dulu di rumah…jangan memaksakan kemauan ibu karus dipenuhi…” Yusuf tak tega melihat Sumarti menangis.

Sumarti  : “ Memaksa…! siapa yang memaksa….?”

Yusuf      : “ Ya sudah…, ibu gak maksa to….berarti ibu akan di rumah sampai bapak sudah baikkan ya….?”

Sumarti paling kalah sama Yusuf yang lembut dan sabar orangnya dan hanya berurai air mata tak bisa ngomong.

 

Mike pagi-pagi sudah bangun karena amat rindu dengan papa, mama dan Sari si bungsu.

Mike     : “ Kita sarapan di samping rumah sakit saja di sana ada sayur sup sedap…”

Jali        : “ Baikah…kak itu baju ibu yang dipesan sudah dimasukkan ke mobil kak…?”

Mike    : “ Sudah…sudah…sudah semuanya..ayok mas Faisal kita jalan..”

Jali mengantarkan Mike dan Faisal menuju rumah sakit Elisabeth.


Betapa Sulit Memaafkanmu

Betapa Sulit Memaafkanmu

Score 7.9
Status: Completed Tipe: Author: Dirilis: 2022 Native Language: Indonesian
Karlina istri yang amat sayang suami harus menerima kenyataan yang pahit karena ulah suaminya dari awal pernikahan sampai memilki 4buah hati genderang perang selalu terdengar betapa sakit hatinya sampai suaminya meninggal tanpa pesan dan maaf untuknya. Seperti apakah dukanya ? Yuk kita simak bersama penderitaan Karlina

Komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Opsi

tidak bekerja di mode gelap
Reset