Warung Sayur Bu Sariyah episode 19

Korban Covid-19

Hampir dua tahun kita terpaksa menjalin hubungan dengan Covid-19 setelah  semua wilayah Jawa Tengah , bahkan seluruh wilayah Indonesia sampai dunia melakukan lockdown, hampir seluruh kota perkampungammya melakukan antisipasi melawan penyebaran virus corona tak terkecuali dan sekolah-sekolah untuk sementara diliburkan sampai menemukan cara keamanan dan pengetatan pergaulan. New Normal melahirkan sarana pergaulan dan penjagaan kesehatan dengan protokol kesehatan yang terjaga setiap saat.

Ibu-ibu dan anak-anak dianjurkan berada di dalam rumah dan yang berkepentingan saja yang diperbolehkan keluar dengan menggunakan protokol kesehatan, bermasker dan saling jaga jarak. Sarana belajarpun mulai diberlakukan dengan cara menggunakan internet dengan sistem daring ataupun luring , perkumpulan arisan ditiadakan untuk membunuh tersebarnya virus corona. Para pekerja banyak yang dirumahkan karena untuk menghindari corona virus sehingga jalan terlihat lengang.

Itulah kejadian yang terlihat di tahun 2020. Saat Aris ujian sekolah yang dilaksanakan secara daring dengan platform google suite for education dan mengharuskan para siswa mengerjakan ujian di rumah masing-masing meskipun pelaksanaan ujian ini ada kendala seperti jaringan atau koneksi internet dan dari device yang digunakan para siswa. Apabila hal ini terjadi maka siswa menyampaikan pada proktor yang merupakan wali kelas.

Proktor akan meneruskan kepada admin untuk di lakukan tindak lanjut karena proktor bertugas untuk memantau pelaksanaan ujian melalui daftar hadir yang dapat diakses sehingga ketika ada siswa yang tidak hadir atau terlambat hadir, proktor bisa segera mengetahui dan menghubungi siswa tersebut untuk menanyakan kendala atau masalah yang dialami. Apabila siswa mengalami kendala di tengah ujian dan tidak memungkinkan untuk melanjutkan ujian pada sesi tersebut maka siswa dapat melakukan ujian dengan jadwal khusus. Jika para siswa sering mengalami kendala yang serupa setiap kali mengerjakan ujian, maka sekolah memfasilitasi untuk komputer/laptop/tablet dan koneksi internet agar memudahkan siswa dalam mengerjakan ujian sekolah. Tentu saja dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan.

Setelah sesi ujian berakhir akan ada tim pengoreksi jawaban yang bertugas untuk mengkoreksi jawaban essai atau uraian dari siswa. Soal essai tersebut merupakan pendapat pribadi dari siswa sehingga diperlukan pemeriksaan oleh tim agar menghindari plagiarisme. Ujian sekolah ini juga mendapat monitoring dari Kemenag dan Balai Dikmen demi memastikan lancarnya pelaksanaan ujian sekolah. Aris Munandar lulus sekolah dan memeluk  ibunya  tapi pak Bambang masih tidur di kamar dhe Malem ujian ini begitu membuat sedih rasa kegembiraan anak usia SMA yang nakal dan penuh keceriaan tak nampak di benak masing-nasing anak. Yang ramai di group WA masing-masing.

Aris termenung dan memandang langit dimalam hari, air matanya mengalir memohon agar pandemi segera berlalu, berikanlah keceriaan kepada kami Ya Robb.., apakah yang akan Engkau lakukan kepada kami di angkatan 2020 ini..? Ya Alloh…ampunilah hambaMu jika telah berbuat suatu kesalahan dan bersihkanlah seperti Engkau membersihkan dengan air hujanMu…lalu menumbuhkan bunga-bunga dan rerumpitan baru.

Aris melakukan sosialisasi mandiri dan menenangkan diri, jiwa Aris tergoncang…air matanya tak kunjung berhenti. Pak Marwanto menanyakan hasil ujiannya dan Aris menjawabnya setelah itu Aris tidur lalu membaca internet dan menyiapkan penulisannya agar berhati-hati disaat bahaya corona mereda dan akan meledak lagi jika memaksakan diri untuk melakukan kumpul-kumpul ataupun bergerombol serta merencanakan perjalanan wisata.

Aris teringat mas Ruli yang barusan meninggal dan dimakamkan petugas kesehatan karena terkena covid-19,  setelah melaksanakan pesta syukuran kelulusan sarjana Informasi Bisniz dan tujuh orang dinyatakan positif covid termasuk mas Ruli ketua Semarang Sejahtera. Tak ada yang menghadiri pemakamannya dan hanya foto ketika masih dirumah sakit yang diberikan dokter terakhir kalinya. Nafas Ruli tersengal-sengal yang akhirnya tak bernafas lagi untuk selamanya

Aris yang melakukan sosialisasi mandiri dan baru menerima kabar kalau de Malem meninggal karena covid-19 waktu memaksa pulang ke Danyang Purwodadi karena cucunya sakit.  SARIYAH CENTER untuk sementara pindah di rumah depan di pak RT Adnan karena pak Bambang positif covid saat sepulang menarik angkot. Ketika dilakukan cek ke 1 keluarga Sariyah dinyatakan negatif masih ada tes kedua pemeriksaan swab dan menunggu seminggu lagi, tapi pak Bambang amat takut keluar kamar. Hanya waktu wudhu dan makan pak Bambang keluar kamar, ini yang membuat Aris sedih karena pak Bambang begitu ketat tak ingin istri dan anaknya tertular.

Marlina mengucapkan selamat atas kelulusannya dan mengirimkan foto Aris saat  disuapi Marlina ketika ultah ke 17

Marlina      :” Hanya ini yang bisa aku kirim”. sambil memberi gambar emosen sedih.

Aris             : ” Makasih Marlina ini aku kirim transferan 1jt dari dermawan Silalahi”, dan Aris mengirimkan bukti transfer.

Pak Bambang mendapatkan 1jt dan Bu Sariyah , juga bu Adnan dan Asih.  De Malem sudah dulu untuk sangu pulang . Mereka semua yang ikut mengelola SARIYAH CENTER termasuk Aris dan pak Marwanto juga pak Joko ayah mas Ruli sebagai ganti uang transport. Aris mengecek saldo dan masih aman karena banyak dermawan yang membantunya termasuk pak Ganjar Pranowo Gubernur Jawa Tengah dan pak Hendrar Prihadi Wali Kota Semarang beserta staf dan jajarannya.

Rasa jenuh menghampiri Aris mana kala membuka facebook Semarang Sejahtera tak ada yang mengunggah kelulusan SMA yang ia inginkan . Orang yang dicintainya pada tergeletak dan tepar, sahabat yang selalu setiapun diminta Allah, bapaknyapun tak berani diajak bicara dan selalu menempelkan face shield dan menjauh dari anak dan istrinya. Pak Bambang mengirimkan WA pada Aris dan terjadilah saling komunikasi.

Bapak         : ” Aris..selamat ya nak…kamu sudah lulus, bapak mendengar percakapanmu pada ibu,bapak ingin memeluk kamu nak….bapak amat bahagia mendengarnya tapi bapak lebih menyayangimu dengan seperti ini, bapak ingin bicara banyak seperti hari-hari yang lalu, semoga kamu sadar dengan keadaan bapak”.

Aris             : ” Bapak, terima kasih ucapannya….betapa Aris rindu sama bapak untuk bicara atau berkirim WA seperti ini karena WA bapak dimatikan…Aris sedih…tapi Aris juga tahu maksud bapak baik…tapi pak komunikasi itu penting.., jadi jangan dimatikan lagi hapenya ‘gih..?”

Bapak         : ” Iyo lee….muga ndang mari penyakit  covif-19 sing nemplok ning awak bapak…aamiin”

Aris             : ” Aamiin…..sing semangat ‘gih pak….?!” . Aris bersemangat lagi setelah berkomunikasi dengan pak Bambang ayahnya .

Asih membantu bu Sariyah  melayani pembeli , mas Pengky sekarang agak siang sampai ke bu Sariyah karena aturannya berubah selama pandemi. Dengan memakai masker mas Pengky menurunkan pesanan bu Sariyah, Aris ikut menbantu dan mengeceknya, Asih kembali ke pengawasan orang yang mau masuk dan menghentikan mbak Erna dan mbak Tatik untuk masuk  ke dalam karena sudah ada lima orang dalam warung/toko. Bu Saroh dan bu Sastro keluar dan digantikan mbak Erna dan mbak Tatik mereka sempat ngobrol di carport . Suhu badan mbak Tatik agak naik karena kecapekan.

Aris menempelkan pemgumuman tentang  penemuan vaksin yang langsung dibaca mbak Erna sedangkan mbak Tatik memilih blanjaan. Orang yang masuk kesitu diharuskan membaca satu persatu agar tak ketinggalan informasi, termasuk pak Bambang dan Mas Ruli ada di informasi tersebut.Hal ini dilakukan Aris agar masyarakat mengerti betapa pentingnya kesehatan itu dan agar masyarakat  berhati-hati dan saling menjaga saudara-saudaranya agar selalu sehat. Vaksin tersebut belum di uji ke validtannya dan masih simpang siur asal vaksin tersebut dan masih di koreksi Aris data-data kebenarannya

Aris dan Marlina mencari data dan menghubungi dokter sebagai pembanding dan mencari informasi, meskipun di rumah tapi informasi apapun didapatkannya. Gozali pun membantunya karena Aris melakukan penelusuran luar negeri sedangkan Marlina dan Gozali melakukan penelusuran wilayah Indinesia. Aris mengejar pengadaan vaksin terus dan terus sampai membuahkan hasil. Vaksin jadi rebutan 215 negara di dunia dan  pengadaan vaksin pada program vaksin Gotong Royong yang belum sesuai harapan


Warung Sayur Bu Sariyah

Warung Sayur Bu Sariyah

Status: Ongoing Tipe: Author: Dirilis: 2018 Native Language: Indonesia
Sariyah hatinya meradang, anak lelakinya minta uang saku untuk sekolah belum bisa memberi sementara suaminya ngorok gak bangun-bangun , terpaksa ia harus ngutang tetangga sebelah untuk memberi bekal anaknya yang masih kelas SD kelas - 5. Sariyah sudah malas bertengkar setiap harinya.....malas pula membangunkan suami yang cuwek dan gak bisa diharap, dia lari ke bu Marzuki meminta kerjaan apa saja asal dia bisa makan, Bu Marzuki menyuruhnya ke pasar untuk berbelanja dia mencatat belanjaan dan uang pemberian bu Marzuki, ketika ia keluar bu Yusuf minta dibelikan udang satu kilo beserta uangnya,  Mbak Ratna minta dibelikan jamu dan bawang merah. Sariyah langsung ke pasar mencarikan belanjaan mereka disinilah kehebatan Sariyah yang pandai menawar dan bisa memberikan untung dirinya, dari tiga ibu yang menitipkan belanja dia dapat mengantongi keuntungan 5000 rupiah, dia membelikan nasi bungkus untuk suaminya, dan segelas teh hangat. Sariyah langsung menuju Bu Marzuki memberikan pesanannya, juga bu Yusuf dan Mbak Ratna. mereka memberikan uang karena Sariyah mendapatkan barang yang bagus dan sehat.Mereka semua menginginkan Bu Sariyah membelanjakan sayuran dan bahan makannya setiap hari

Komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Opsi

tidak bekerja di mode gelap
Reset